Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Program Study Magister Unmus Terkendala Dosen

MERAUKE-  Fakultas Pertanian Universitas Musamus Merauke untuk pertama kalinya akan membuka program magister (S2) serta satu program study lainnya. Hal ini disampaikan Rektor Unmus Merauke DR. Beatus Tambaip, MA kepada media ini, baru-baru ini. Beatus menjelaskan, untuk program study magister tersebut sebenarnya beberapa waktu lalu sudah diusulkan.

Namun saat diusulkan, belum memenuhi syarat  jumlah dosen yang ada di  Unmus. ‘’Mereka cenderung memberi nama nomenklatur dari magister itu lebih spesifik, sehingga dosen yang disiapkan untuk mengisi program studi baru itu banyak dinilai tidak memenuhi syarat untuk program studi yang mereka usulkan,’’terangnya.

Sehingga usulan untuk membuka program S2 pertanian itu berhenti. Ketika dirinya masuk, kata  Beatus Tambaip, dirinya kembali mendorong untuk membuka program magister pertanian tersebut. Soal program pasca sarjana,  Beatus Tambaip  menjelaskan, sebenarnya untuk Unmus Merauke sudah bisa. Karena untuk pasca sarjana  nanti rektor yang akan buat surat keputusan (SK) tentang pendirian sekolah pasca sarjana.

Baca Juga :  Diduga Masalah Cinta, SMAN 3 Merauke Diserang

‘’Tapi, kalau izin operasionalnya itu dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan. Sementara ini sedang kita proses. Kalau prosesnya jadi, nanti rektor yang buat SK. Jadi mekanismenya seperti itu,’’ terangnya.

Ditanya soal fakultas kedokteran, Beatus Tambaip menjelaskan, untuk saat ini pihaknya belum pengusulan pembangunan fisik, karena proyek Auditorium baru yang mangkrak sejak 2015 lalu.  ‘’Sementara ini kita sedang lakukan upaya-upaya. Mudah-mudahan pemerintah pusat membantu,’’harapnya.

Ditambahkan, jika  pembangunan  auditorium  yang mangkrak tersebut dapat diselesaikan, maka pengusulan pembangunan gedung baru  dalam rangka  membuka program studi  (Prodi) baru di Unmus juga akan lebih mudah dan cepat.

‘’Sebenarnya kalau kita buka  tidak jadi soal, karena pemerintah masih buka kesempatan bagi kita yang ada di Papua. Tapi, yang jadi persoalan sekarang,  apakah gedung yang  kita punya sekarang tersedia kalau kita buka program baru. Masalahnya ada di situ,’’pungkasnya.(ulo/tho)    

Baca Juga :  Menipis, Stok Beras di Gudang Bulog Tersisa 2.100 Ton   

MERAUKE-  Fakultas Pertanian Universitas Musamus Merauke untuk pertama kalinya akan membuka program magister (S2) serta satu program study lainnya. Hal ini disampaikan Rektor Unmus Merauke DR. Beatus Tambaip, MA kepada media ini, baru-baru ini. Beatus menjelaskan, untuk program study magister tersebut sebenarnya beberapa waktu lalu sudah diusulkan.

Namun saat diusulkan, belum memenuhi syarat  jumlah dosen yang ada di  Unmus. ‘’Mereka cenderung memberi nama nomenklatur dari magister itu lebih spesifik, sehingga dosen yang disiapkan untuk mengisi program studi baru itu banyak dinilai tidak memenuhi syarat untuk program studi yang mereka usulkan,’’terangnya.

Sehingga usulan untuk membuka program S2 pertanian itu berhenti. Ketika dirinya masuk, kata  Beatus Tambaip, dirinya kembali mendorong untuk membuka program magister pertanian tersebut. Soal program pasca sarjana,  Beatus Tambaip  menjelaskan, sebenarnya untuk Unmus Merauke sudah bisa. Karena untuk pasca sarjana  nanti rektor yang akan buat surat keputusan (SK) tentang pendirian sekolah pasca sarjana.

Baca Juga :  Bangun Sinergitas, Untuk Pilkada Aman

‘’Tapi, kalau izin operasionalnya itu dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan. Sementara ini sedang kita proses. Kalau prosesnya jadi, nanti rektor yang buat SK. Jadi mekanismenya seperti itu,’’ terangnya.

Ditanya soal fakultas kedokteran, Beatus Tambaip menjelaskan, untuk saat ini pihaknya belum pengusulan pembangunan fisik, karena proyek Auditorium baru yang mangkrak sejak 2015 lalu.  ‘’Sementara ini kita sedang lakukan upaya-upaya. Mudah-mudahan pemerintah pusat membantu,’’harapnya.

Ditambahkan, jika  pembangunan  auditorium  yang mangkrak tersebut dapat diselesaikan, maka pengusulan pembangunan gedung baru  dalam rangka  membuka program studi  (Prodi) baru di Unmus juga akan lebih mudah dan cepat.

‘’Sebenarnya kalau kita buka  tidak jadi soal, karena pemerintah masih buka kesempatan bagi kita yang ada di Papua. Tapi, yang jadi persoalan sekarang,  apakah gedung yang  kita punya sekarang tersedia kalau kita buka program baru. Masalahnya ada di situ,’’pungkasnya.(ulo/tho)    

Baca Juga :  Diduga Lakukan Penipuan, Pasutri  Resmi Tersangka

Berita Terbaru

Artikel Lainnya