Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Di Luar Distrik Merauke, Salat Ied Diperbolehkan di Masjid

MUI bersama PBHI Kabupaten Merauke saat  menggelar  pertemuan  memberikan klarifikasi  dengan maklumat  yang dikeluarkan MUI  terkait tata cara   pelaksanaan Salat Idul Fitri  di Masjid Raya Al-Aqsa Merauke,  Selasa (19/5). (FOTO:Sulo/Cepos )

MERAUKE- Meski  Pemerintah Provinsi Papua  tidak memperbolehkan  pelaksanaan Idul Fitri (Ied) di masjid di tengah pandemi Covid-19  saat ini apalagi  di  lapangan yang  melibatkan  banyak  orang, namun  Pemerintah Kabupaten Merauke memperbolehkan   pelaksanaan salat Idul Fitri   tersebut  dapat  dilaksanakan di masjid. Namun    pelaksanaan Ied  di masjid  tersebut  hanya dapat dilaksanakan  di luar Distrik Merauke.  

   Ketua Panitia Hari Besar  Islam (PHBI) Kabupaten Merauke Bararuddin Lahati,  mengungkapkan bahwa sempat ada multitafsir terkait  maklumat dari MUI tersebut. 

   Intinya, lanjut  Baharuddin Lahati, untuk Umat Islam  yang ada di  Distrik  Merauke,  salat Idul Fitri  dilaksanakan dari rumah. Begitu   juga takbir  yang biasanya dilakukan dengan  keliling Kota  Merauke  tetap  dapat dilaksanakan dari rumah. Sementara  untuk Distrik    Kimaam dan pemekarannya,  Distrik Okaba dan pemekarannya, pelaksanaan Ied dapat dilaksanakan seperti    biasa. “Sedangkan   untuk Distrik   Semangga,  Tanah Miring, Kurik, Malind,  Animha, Jagebob, Muting, Ulilin,   Elokobel, Sota dan   Naukenjerai,  salat Ied  dapat dilakukan di  masjid  dengan  memperhatikan  protokol  kesehatan, seperti menjaga jarak,   menggunakan masker,  membawa sajadah  dari  rumah masing-masing   dan tidak  ada  salaman.   

Baca Juga :  Pasien PDP RSUD Merauke Bertambah Satu Orang

  Untuk silaturahmi dengan  cara mengunjungi   dari rumah   ke rumah, menurut  Baharuddin Lahati,   tidak diperbolehkan. Tapi  silaturahmi tetap bisa dilakukan dengan menggunakan  alat komunikasi  yang ada saat ini   baik  lewat  WA, SMS, video call  dan sebagainya. Namun  untuk Distrik  Kimaam dan pemekarannya, Okaba dan pemekarannya tambah  Baharuddin Lahati,   silaturahmi dapat  dilakukan seperti  biasa  dengan  saling mengunjungi  antara  satu dengan  lainnya. (ulo/tri)  

MUI bersama PBHI Kabupaten Merauke saat  menggelar  pertemuan  memberikan klarifikasi  dengan maklumat  yang dikeluarkan MUI  terkait tata cara   pelaksanaan Salat Idul Fitri  di Masjid Raya Al-Aqsa Merauke,  Selasa (19/5). (FOTO:Sulo/Cepos )

MERAUKE- Meski  Pemerintah Provinsi Papua  tidak memperbolehkan  pelaksanaan Idul Fitri (Ied) di masjid di tengah pandemi Covid-19  saat ini apalagi  di  lapangan yang  melibatkan  banyak  orang, namun  Pemerintah Kabupaten Merauke memperbolehkan   pelaksanaan salat Idul Fitri   tersebut  dapat  dilaksanakan di masjid. Namun    pelaksanaan Ied  di masjid  tersebut  hanya dapat dilaksanakan  di luar Distrik Merauke.  

   Ketua Panitia Hari Besar  Islam (PHBI) Kabupaten Merauke Bararuddin Lahati,  mengungkapkan bahwa sempat ada multitafsir terkait  maklumat dari MUI tersebut. 

   Intinya, lanjut  Baharuddin Lahati, untuk Umat Islam  yang ada di  Distrik  Merauke,  salat Idul Fitri  dilaksanakan dari rumah. Begitu   juga takbir  yang biasanya dilakukan dengan  keliling Kota  Merauke  tetap  dapat dilaksanakan dari rumah. Sementara  untuk Distrik    Kimaam dan pemekarannya,  Distrik Okaba dan pemekarannya, pelaksanaan Ied dapat dilaksanakan seperti    biasa. “Sedangkan   untuk Distrik   Semangga,  Tanah Miring, Kurik, Malind,  Animha, Jagebob, Muting, Ulilin,   Elokobel, Sota dan   Naukenjerai,  salat Ied  dapat dilakukan di  masjid  dengan  memperhatikan  protokol  kesehatan, seperti menjaga jarak,   menggunakan masker,  membawa sajadah  dari  rumah masing-masing   dan tidak  ada  salaman.   

Baca Juga :  Dokkes Polres Sudah Vaksin 100 Lebih Anak

  Untuk silaturahmi dengan  cara mengunjungi   dari rumah   ke rumah, menurut  Baharuddin Lahati,   tidak diperbolehkan. Tapi  silaturahmi tetap bisa dilakukan dengan menggunakan  alat komunikasi  yang ada saat ini   baik  lewat  WA, SMS, video call  dan sebagainya. Namun  untuk Distrik  Kimaam dan pemekarannya, Okaba dan pemekarannya tambah  Baharuddin Lahati,   silaturahmi dapat  dilakukan seperti  biasa  dengan  saling mengunjungi  antara  satu dengan  lainnya. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya