Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Yanuarius Katmok Orang Selatan Pertama Jabat Kadis PU Merauke

MERAUKE –Yanuarius Katmok, ST, MT,  pada 4  Agustus lalu diberi kepercayaan oleh Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke.  Yanuarius Katmok yang lahir  di Kampung Simiram, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel 1969 ini merupakan putra Papua Selatan pertama yang menjabat sebagai Kepala Dinas  PUTR Kabupaten Merauke.

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/8), lulusan Teknik Sipil   Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Dharma Yadi, salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Tahun 1999 ini menceritakan pengalaman  pahitnya  yang kalah itu sudah menjadi anak yatim.

‘’Saya anak kampung merantau ke kota, bagaimana kita sesuaikan dengan pendidikan yang sudah berjalan. Saya dari kampung ke Merauke Tahun 1982. Saya sebagai anak yatim, saat itu melihat dari sisi SDM. Mengapa anak-anak luar bisa di teknik sipil,”ujarnya.

Terdorong dengan itu, maka dirinya memiliki tekad untuk bisa mengambil jurusan tersebut meski ibunya tidak  sekolah. “Saya harus sekolah. Dengan dorongan mama saya itu, saya lari ke Merauke  dan masuk ke SMP. Saya hidup mandiri dan pada akhirnya selesai dari STM Santo Antonius Merauke,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kapolres: Jangan  Mudah Percaya Isu yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan

   Setelah lulus STM, lanjut Yanuarius Katmok dirinya kemudian  merantua ke Makassar tanpa dibekali dengan uang, hanya tekad dan keberanian untuk mau sekolah. Sampai di Makassar, dirinya masuk di salah satu perguruan tinggi swasta jurusan Teknik Sipil dan bisa selesai tahun 1999.

‘’Saya orang pertama asli Papua Selatan di Merauke saat itu yang lulus dari jurusan teknik sipil,’’ jelasnya.    

Setelah kembali ke Merauke di jaman bupati Drs Johanes Gluba Gebze, dirinya didorong mengikuti magang sebagai dosen di ITS Surabaya. Karena itu, Pemkab Merauke bekerja sama dengan ITS untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang disebut advokasi. Dimana advokasi adalah D3 Teknik Sipil yang kurikulumnya 75 persen praktek dan 25 persen teori.

Berangkat dari latar belakang status D3, dirinya melihat sekaligus sebagai anak Papua melihat bahwa D3 manufaktur ini tidak mungkin akan dikembangkan menjadi Universitas atau institut, kecuali D3 murni. “Saya berusaha untuk bagaimana kita memunculkan satu perguruan tinggi universitas, sehingga beruba dari D3 Manufaktur menjdi D3 Murni sipil,’’ katanya.

Dari  D3 murni tersebut muncul S1 Sekolah Tinggi Teknolgi  Merauke yang merupakan cikal bakal  berdirinya Universitas Negeri Musamus Merauke. Artinya,  Yanuarius Katmok merupakan salah satu sosok yang berjuang dalam pendirian STTM Merauke menjadi Universitas Musamus Merauke. Dan beberapa karya yang dilakukan hingga dipercaya oleh Bupati Romanus Mbaraka, MT sebagai kepala Dinas PUTR Kabupaten Merauke.

Baca Juga :  Pemprov Siap Luncurkan 13 Bus Operasional

Berangkat dari sejarah dan pengalaman hidup tersebut, Yanuarius mengajak anak-anak Asli Papua bagian Selatan untuk berani mengambil jurusan tehnik, meski itu berat.  “Saya sendiri dari kampung, yang tentunya fasilitas pendidikanya jauh dari sekolah yang ada di kampung. Tapi saya memberanikan diri untuk mengambil jurusan teknik sipil ini. Kita belajar dengan orang lain baru kita tahu. Kalau kita tidak belajar tentu kita tidak tahu,’’ jelasnya.

Menurutnya, jika tidak berani  mengambil jurusan teknik  apalagi  saat ini Provinsi Papua Selatan sudah di depan mata, maka menjadi pertanyaan siapa yang akan duduk  atau mengisi Dinas PU Provinsi Papua Selatan.

‘’Kalau adik-adik sekarang tidak berani memulai untuk mengambil jurusan teknik sipil, tentunya yang akan mengisinya bukan anak –anak  Papua Selatan. Begitu juga kepada pemimin-pemimpin Selatan yang akan duduk untuk memperhatikan anak-anak Papua,’’ tambahnya. (ulo/tho)    

MERAUKE –Yanuarius Katmok, ST, MT,  pada 4  Agustus lalu diberi kepercayaan oleh Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Merauke.  Yanuarius Katmok yang lahir  di Kampung Simiram, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel 1969 ini merupakan putra Papua Selatan pertama yang menjabat sebagai Kepala Dinas  PUTR Kabupaten Merauke.

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/8), lulusan Teknik Sipil   Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Dharma Yadi, salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Tahun 1999 ini menceritakan pengalaman  pahitnya  yang kalah itu sudah menjadi anak yatim.

‘’Saya anak kampung merantau ke kota, bagaimana kita sesuaikan dengan pendidikan yang sudah berjalan. Saya dari kampung ke Merauke Tahun 1982. Saya sebagai anak yatim, saat itu melihat dari sisi SDM. Mengapa anak-anak luar bisa di teknik sipil,”ujarnya.

Terdorong dengan itu, maka dirinya memiliki tekad untuk bisa mengambil jurusan tersebut meski ibunya tidak  sekolah. “Saya harus sekolah. Dengan dorongan mama saya itu, saya lari ke Merauke  dan masuk ke SMP. Saya hidup mandiri dan pada akhirnya selesai dari STM Santo Antonius Merauke,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Diduga Korsleting, Pikap Ludes Terbakar

   Setelah lulus STM, lanjut Yanuarius Katmok dirinya kemudian  merantua ke Makassar tanpa dibekali dengan uang, hanya tekad dan keberanian untuk mau sekolah. Sampai di Makassar, dirinya masuk di salah satu perguruan tinggi swasta jurusan Teknik Sipil dan bisa selesai tahun 1999.

‘’Saya orang pertama asli Papua Selatan di Merauke saat itu yang lulus dari jurusan teknik sipil,’’ jelasnya.    

Setelah kembali ke Merauke di jaman bupati Drs Johanes Gluba Gebze, dirinya didorong mengikuti magang sebagai dosen di ITS Surabaya. Karena itu, Pemkab Merauke bekerja sama dengan ITS untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang disebut advokasi. Dimana advokasi adalah D3 Teknik Sipil yang kurikulumnya 75 persen praktek dan 25 persen teori.

Berangkat dari latar belakang status D3, dirinya melihat sekaligus sebagai anak Papua melihat bahwa D3 manufaktur ini tidak mungkin akan dikembangkan menjadi Universitas atau institut, kecuali D3 murni. “Saya berusaha untuk bagaimana kita memunculkan satu perguruan tinggi universitas, sehingga beruba dari D3 Manufaktur menjdi D3 Murni sipil,’’ katanya.

Dari  D3 murni tersebut muncul S1 Sekolah Tinggi Teknolgi  Merauke yang merupakan cikal bakal  berdirinya Universitas Negeri Musamus Merauke. Artinya,  Yanuarius Katmok merupakan salah satu sosok yang berjuang dalam pendirian STTM Merauke menjadi Universitas Musamus Merauke. Dan beberapa karya yang dilakukan hingga dipercaya oleh Bupati Romanus Mbaraka, MT sebagai kepala Dinas PUTR Kabupaten Merauke.

Baca Juga :  Hilang 3 Hari, Penumpang KM Citra Dewi 02 Ditemukan Tewas

Berangkat dari sejarah dan pengalaman hidup tersebut, Yanuarius mengajak anak-anak Asli Papua bagian Selatan untuk berani mengambil jurusan tehnik, meski itu berat.  “Saya sendiri dari kampung, yang tentunya fasilitas pendidikanya jauh dari sekolah yang ada di kampung. Tapi saya memberanikan diri untuk mengambil jurusan teknik sipil ini. Kita belajar dengan orang lain baru kita tahu. Kalau kita tidak belajar tentu kita tidak tahu,’’ jelasnya.

Menurutnya, jika tidak berani  mengambil jurusan teknik  apalagi  saat ini Provinsi Papua Selatan sudah di depan mata, maka menjadi pertanyaan siapa yang akan duduk  atau mengisi Dinas PU Provinsi Papua Selatan.

‘’Kalau adik-adik sekarang tidak berani memulai untuk mengambil jurusan teknik sipil, tentunya yang akan mengisinya bukan anak –anak  Papua Selatan. Begitu juga kepada pemimin-pemimpin Selatan yang akan duduk untuk memperhatikan anak-anak Papua,’’ tambahnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya