Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Kadis Tanaman Pangan Akui  Alami Keterbatasan Mesin Combine

MERAUKE-Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Ratna  Lauce, M.Si mengaku  bahwa  saat ini  petani di Merauke mengalami  keterbatasan   mesin   panen padi  atau Combine. Akibat   keterbatasan  mesin Combine  ini membuat   banyak    padi  petani yang   terlambat   di panen.  

  “Kalau terlambat  di panen,   tentunya   akan berdampak pada  kualitas,’’ kata   Ratna Lauce ditemui   Cenderawasih Pos  baru-baru ini.  

    Ratna Lauce menjelaskan bahwa   jumlah  mesin Combine  saat ini   sekitar  250  unit  untuk  seluruh wilayah Kabupaten  Merauke dengan  luas   hamparan  sawah sekitar 36.000  hektar.  ‘’Tentu  ini   masih sangat kurang dari  luas lahan yang  ada tersebut,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  PGRI Wadah Penyalur  Aspirasi  Para  Guru 

   Karena    itu, lanjut  Ratna Lauce, pihaknya   selalu  koordinasi  untuk  dapat menambah   mesin Combine  tersebut.  Selain koordinasi dengan BUMD Aneka  Usaha, pihaknya juga kordinasi dengan  pemerintah provinsi dan  pusat.  “Dengan  koordinasi itu, kita harapkan  adanya tambahan  mesin  Combine  di Merauke,” terangnya. 

   Dijelaskan  bahwa 250 unit mesin Combine  yang  ada tersebut sudah termasuk  kepemilikan  pribadi.  “Itu sudah bantuan pemerintah  baik yang bersumber dari APBD kabupaten, provinsi  maupun   lewat APBN. Termasuk bantuan  lewat aspirasi dan kepemilikan    pribadi,’’ tandasnya.  

   Sekadar diketahui, akibat keterbatasan  mesin panen  padi tersebut, banyak   padi petani di Merauke yang   rusak   karena  terlambat di panen akibat  mesin   Combine yang terbatas.   Sementara  untuk panen secara  manual   tidak memungkinkan   lagi dikarenakan   kekurangan   SDM.   (ulo/tri)

Baca Juga :  Polisi Kantongi Identitas Pembacok Tangan Putus 

MERAUKE-Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Ratna  Lauce, M.Si mengaku  bahwa  saat ini  petani di Merauke mengalami  keterbatasan   mesin   panen padi  atau Combine. Akibat   keterbatasan  mesin Combine  ini membuat   banyak    padi  petani yang   terlambat   di panen.  

  “Kalau terlambat  di panen,   tentunya   akan berdampak pada  kualitas,’’ kata   Ratna Lauce ditemui   Cenderawasih Pos  baru-baru ini.  

    Ratna Lauce menjelaskan bahwa   jumlah  mesin Combine  saat ini   sekitar  250  unit  untuk  seluruh wilayah Kabupaten  Merauke dengan  luas   hamparan  sawah sekitar 36.000  hektar.  ‘’Tentu  ini   masih sangat kurang dari  luas lahan yang  ada tersebut,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  PGRI Wadah Penyalur  Aspirasi  Para  Guru 

   Karena    itu, lanjut  Ratna Lauce, pihaknya   selalu  koordinasi  untuk  dapat menambah   mesin Combine  tersebut.  Selain koordinasi dengan BUMD Aneka  Usaha, pihaknya juga kordinasi dengan  pemerintah provinsi dan  pusat.  “Dengan  koordinasi itu, kita harapkan  adanya tambahan  mesin  Combine  di Merauke,” terangnya. 

   Dijelaskan  bahwa 250 unit mesin Combine  yang  ada tersebut sudah termasuk  kepemilikan  pribadi.  “Itu sudah bantuan pemerintah  baik yang bersumber dari APBD kabupaten, provinsi  maupun   lewat APBN. Termasuk bantuan  lewat aspirasi dan kepemilikan    pribadi,’’ tandasnya.  

   Sekadar diketahui, akibat keterbatasan  mesin panen  padi tersebut, banyak   padi petani di Merauke yang   rusak   karena  terlambat di panen akibat  mesin   Combine yang terbatas.   Sementara  untuk panen secara  manual   tidak memungkinkan   lagi dikarenakan   kekurangan   SDM.   (ulo/tri)

Baca Juga :  Lokasi Penimbunan Depan Bandara Mopah Di-Police Line

Berita Terbaru

Artikel Lainnya