Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelaku Pembunuhan di Bupul Ternyata Residivis

Pelaku  (baju warga orange)   saat dihadirkan  saat Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary  Purwanto, SIK, didampingi   Kasat Reskrim AKP Carrolan  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si dan Kasubbag  Humas AKP  Arifin, saat menggelar   konfrensi  pers,   di ruang data Mapolres Merauke,  Rabu (18/3). (FOTO: Sulo/Cepos)  

MERAUKE –  Pelaku Pembunuhan terhadap  korban Moses Monijai  dan penganiayaan  terhadap Yustinus Wilman Mekiuw   dan ayah kandung  dari  pelaku sendiri  di Kampung  Bupul Distrik  Elikobel, Kabupaten Merauke   8 Maret 2020  lalu  ternyata    seorang residivis. 

  Kapolres  Merauke  Merauke  AKBP Agustinus  Ary  Purwanto, SIK, didampingi   Kasat Reskrim AKP Carrolan  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si ketika dihubungi   Kamis (19/3) menjelaskan bahwa  pelaku  pernah melakukan tindak pidana penganiayaan  dan  saat diproses dan  dijatuhi  hukuman.

  “Pernah  menjalani  hukuman  di  Lapas Merauke, kalau tidak salah    sekitar  tahun 2015  karena penganiayaan.   Cuma  saya    belum tahu pelaku saat itu  dijatuhi  hukuman berapa tahun. Tapi   dari catatan kami, sudah pernah diproses hukum  dan dipidana karena  kasus  penganiayaan,’’ kata  Kasat Reskrim.

Baca Juga :  Dua Pelanggar Pilkada Boven Digoel Jalani Sidang Perdana 

   Karena itu,  lanjut Kasat    Reskrim, catatan kriminal  tersebut  bisa menjadi pertimbangan  bagi hakim dalam memperberat hukuman  pidana yang dijatuhkan   kepada tersangka.     Sampai  kemarin,   pihak penyidik Polres Merauke   telah  melakukan pemeriksaan  terhadap 4 saksi. Dua diantaranya   adalah saksi korban.  

  Sebagaimana diketahui, kasus  pembunuhan  ini  berawal saat korbam minum minuman  keras  bersama dengan  temannya bernama Petrus.   Saat sudah   mabuk, keduanya   adu mulut sehingga    pelaku pulang  mengambil  panah dan busur  selanjutnya mencari Petrus.

   Saat di jalan Trans   Papua, pelaku     bertemu dengan   ayahnya  kemudian  ayah dari pelaku melarang untuk mencari Petrus   dengan pemukul  pelaku dengan kayu. Namun pelaku balik menikam ayahnya  dan mengenai  lengan  kirinya.  

Baca Juga :  KPU Tetapkan DPT Merauke 162.942 Pemilih 

  Selanjutnya ketemu dengan  korban Moses Monijai tidak tahu  menahu.  Saat itu  pelaku menanyakan  nama lalu dijawab korban, namun  pelaku  menarik busur panahnya dan mengarahkan kepada korban dan mengenai dada  korban membuat  korban  meninggal dunia. Setelah itu, pelaku    bertemu  lagi dengan bernama Yustinus Wilman Mekiuw dan sempat menusuk korban namun ditangkis korban dan mengenai tangan korban.  (ulo/tri)  

Pelaku  (baju warga orange)   saat dihadirkan  saat Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary  Purwanto, SIK, didampingi   Kasat Reskrim AKP Carrolan  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si dan Kasubbag  Humas AKP  Arifin, saat menggelar   konfrensi  pers,   di ruang data Mapolres Merauke,  Rabu (18/3). (FOTO: Sulo/Cepos)  

MERAUKE –  Pelaku Pembunuhan terhadap  korban Moses Monijai  dan penganiayaan  terhadap Yustinus Wilman Mekiuw   dan ayah kandung  dari  pelaku sendiri  di Kampung  Bupul Distrik  Elikobel, Kabupaten Merauke   8 Maret 2020  lalu  ternyata    seorang residivis. 

  Kapolres  Merauke  Merauke  AKBP Agustinus  Ary  Purwanto, SIK, didampingi   Kasat Reskrim AKP Carrolan  Rhamdhani, SIK, SH, M.Si ketika dihubungi   Kamis (19/3) menjelaskan bahwa  pelaku  pernah melakukan tindak pidana penganiayaan  dan  saat diproses dan  dijatuhi  hukuman.

  “Pernah  menjalani  hukuman  di  Lapas Merauke, kalau tidak salah    sekitar  tahun 2015  karena penganiayaan.   Cuma  saya    belum tahu pelaku saat itu  dijatuhi  hukuman berapa tahun. Tapi   dari catatan kami, sudah pernah diproses hukum  dan dipidana karena  kasus  penganiayaan,’’ kata  Kasat Reskrim.

Baca Juga :  Pj. Bupati Mappi Pimpin Rakor TPID dan Langsung Sidak Pasar

   Karena itu,  lanjut Kasat    Reskrim, catatan kriminal  tersebut  bisa menjadi pertimbangan  bagi hakim dalam memperberat hukuman  pidana yang dijatuhkan   kepada tersangka.     Sampai  kemarin,   pihak penyidik Polres Merauke   telah  melakukan pemeriksaan  terhadap 4 saksi. Dua diantaranya   adalah saksi korban.  

  Sebagaimana diketahui, kasus  pembunuhan  ini  berawal saat korbam minum minuman  keras  bersama dengan  temannya bernama Petrus.   Saat sudah   mabuk, keduanya   adu mulut sehingga    pelaku pulang  mengambil  panah dan busur  selanjutnya mencari Petrus.

   Saat di jalan Trans   Papua, pelaku     bertemu dengan   ayahnya  kemudian  ayah dari pelaku melarang untuk mencari Petrus   dengan pemukul  pelaku dengan kayu. Namun pelaku balik menikam ayahnya  dan mengenai  lengan  kirinya.  

Baca Juga :  KPU Tetapkan DPT Merauke 162.942 Pemilih 

  Selanjutnya ketemu dengan  korban Moses Monijai tidak tahu  menahu.  Saat itu  pelaku menanyakan  nama lalu dijawab korban, namun  pelaku  menarik busur panahnya dan mengarahkan kepada korban dan mengenai dada  korban membuat  korban  meninggal dunia. Setelah itu, pelaku    bertemu  lagi dengan bernama Yustinus Wilman Mekiuw dan sempat menusuk korban namun ditangkis korban dan mengenai tangan korban.  (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya