
MERAUKE- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM, menyatakan pemerintah Kabupaten Merauke siap untuk membangun ruang kelas baru untuk SMAN I Merauke yang saat ini dilaporkan mengalami kekurangan 17 ruangan belajar. Hanya saja, ada satu syarakat, yakni lahan harus tersedia.
“Pemerintah daerah pada prinsipnya siap bangun apabila lahannya tersedia. Jangan sampai programnya turun tapi lahannya yang tidak ada,’’ kata Thiasoni Betaubun dihubungi media ini lewat telpon selulernya, Selasa (18/8).
Thiasoni menjelaskan bahwa bukan hanya berbicara dengan masalah penambahan ruang kelas, namun juga berkaitan dengan ketersediaan tenaga pendidik apakah cukup atau tidak dengan adanya penambahan ruangan tersebut. “Sebab, kalau ruangannya kita tambah, sementara guru yang tersedia tidak memadai,’’ katanya.
Karena itu, lanjut Thiasoni Betaubun, pada saat penerimaan siswa baru maka salah satu yang harus diperhatikan menyangkut ketersediaan sarana prasarana. Baik ruang kelasnya, sarana belajarnya maupun ketersediaan guru.
“Ya, kalau tidak memadai maka harus dibatasi. Kalau kita terima siswa melebihi kapasitas yang ada, maka jadinya bisa seperti itu,’’ terangnya.
Padahal, lanjut dia, masih ada sekolah yang sebenarnya mengalami kekurangan siswa yang dari sisi sarana prasarana di sekolah tersebut cukup termasuk tenaga guru. ‘’Ini sebenarnya yang harus kita perhatikan. Dari berbagai faktor kita harus pertimbangkan,’’ katanya.
Untuk diketahui, kekurangan ruang kelas di SMAN I Merauke tersebut karena pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2020/2021, sebanyak 500 siswa baru diterima di sekolah tersebut. Selain terjadi kenaikan siswa baru, SMAN I Merauke juga saat ini mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak yang sebelumnya putus sekolah karena berbagai faktor. Jumlahnya lebih dari 280 anak yang tentunya butuh ruangan untuk mereka bisa mengikuti proses belajar mengajar dari guru pembimbing mereka. (ulo/tri)