Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Bahasa Malind akan Menjadi Muatan Lokal di Sekolah 

MERAUKE-  Dalam rangka melestarikan budaya dan bahasa Malind, yang merupakan bahasa ibu dari penduduk asli Kabupaten Merauke, maka Bahasa Malind akan menjadi salah satu pelajaran yang masuk dalam muatan lokal yang akan mulai diterapkan di salah satu sekolah percontohan tahun 2023  di Kabupaten Merauke.

 Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, Agustinus Sugiarta menjelaskan, dari Kementrian Pendidikan khususnya dari Dirjen Bahasa telah turun ke Merauke dan telah melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke beberapa hari lalu terkait dengan rencana memasukkan bahasa Malind tersebut sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Merauke.

Untuk  pilot projectnya, kata dia, akan diterapkan di salah satu SD yang ada di Kampung Wasur.

Baca Juga :  Tiga Pelaku Pencurian Mesin Hand Traktor Diringkus   

‘’Kita sudah bicara dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bahwa nanti kita pakai bahasa daerah yakni  Bahasa Malind sebagai muatan lokal. Kita akan coba salah satu SD di Wasur,’’ kata Agustinus Sugiarta, Senin (18/7).    

Selama ini, lanjut Agustinus Sugiarta, banyak kosa kata dari Bahasa Malind tidak ketahui . Lebih banyak mengetahui kota kata Bahasa Inggris dari pada Bahasa Malind.

‘’Pada dasarnya, dimana kita berada  paling tidak kita mengenal Bahasa Malind,’’ jelasnya.

Dikatakan, pelajaran bahasa daerah Malind ini mulai diterapkan di salah satu SD di Kampung Wasur tersebut sebagai muatan lokal pada tahun depan 2023. Karena itu, seorang guru SD yang cukup produktif karena banyak tahu dan memahami masalah budaya akan ditarik kembali ke SD Wasur tersebut.

Baca Juga :  Jadikan Remisi Idul Fitri Sebagai Momentum Intropeksi Diri

‘’Kemarin, kami dengar beliau dimutasi ke daerah pedalaman, sehingga kita akan tarik kembali untuk menjadi guru yang akan memberikan muatan lokal  bahasa Malind di SD Kampung Wasur Merauke,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

MERAUKE-  Dalam rangka melestarikan budaya dan bahasa Malind, yang merupakan bahasa ibu dari penduduk asli Kabupaten Merauke, maka Bahasa Malind akan menjadi salah satu pelajaran yang masuk dalam muatan lokal yang akan mulai diterapkan di salah satu sekolah percontohan tahun 2023  di Kabupaten Merauke.

 Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, Agustinus Sugiarta menjelaskan, dari Kementrian Pendidikan khususnya dari Dirjen Bahasa telah turun ke Merauke dan telah melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke beberapa hari lalu terkait dengan rencana memasukkan bahasa Malind tersebut sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Merauke.

Untuk  pilot projectnya, kata dia, akan diterapkan di salah satu SD yang ada di Kampung Wasur.

Baca Juga :  Tujuh Sasaran Prioritas Selama Operasi Patuh Cartenz

‘’Kita sudah bicara dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bahwa nanti kita pakai bahasa daerah yakni  Bahasa Malind sebagai muatan lokal. Kita akan coba salah satu SD di Wasur,’’ kata Agustinus Sugiarta, Senin (18/7).    

Selama ini, lanjut Agustinus Sugiarta, banyak kosa kata dari Bahasa Malind tidak ketahui . Lebih banyak mengetahui kota kata Bahasa Inggris dari pada Bahasa Malind.

‘’Pada dasarnya, dimana kita berada  paling tidak kita mengenal Bahasa Malind,’’ jelasnya.

Dikatakan, pelajaran bahasa daerah Malind ini mulai diterapkan di salah satu SD di Kampung Wasur tersebut sebagai muatan lokal pada tahun depan 2023. Karena itu, seorang guru SD yang cukup produktif karena banyak tahu dan memahami masalah budaya akan ditarik kembali ke SD Wasur tersebut.

Baca Juga :  Hadirkan Vokalis Blacksweet, Bupati  Buka Pameran dan Pasar Malam   

‘’Kemarin, kami dengar beliau dimutasi ke daerah pedalaman, sehingga kita akan tarik kembali untuk menjadi guru yang akan memberikan muatan lokal  bahasa Malind di SD Kampung Wasur Merauke,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya