
MERAUKE – Pemerintah Kabupaten Merauke tetapkan tanggap darurat selama 5 hari kepada pada pengungsi banjir di GOR Hiad Sai Merauke. ‘’Untuk tanggap darurat akan berlangsung selama 5 hari,’’ kata Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si kepada wartawan seusai memimpin rapat penanganan dan penanggulangan banjir di GOR Hiad Sai Merauke, Senin (18/3).
Pada rapat tersebut, bupati Frederikus Gebze mengintruksikan seluruh pimpinan OPD untuk turun lapangan untuk memantau dan melakukan penanganan banjir yang terjadi tersebut. Bahkan untuk distrik dan lurah-lurah, diberikan deadline selama 3 bulan ke depan seluruh ruas Merauke harus bersih dari sampah.
“Kami perlu berterima kasih kepada TNI-Polri dan Pemda yang sampai hari ini sudah menangani dengan baik dan kondisinya bisa dikendalikan dan bisa dilayani sesuai dengan prosedur yang ada. Hanya kita perlu pendataan yang baik, sehingga mulai hari ini mereka bisa mendapatkan pembinaan dari PAUD, SD. Kemudian perhatian dari Dinas Kesehatan, pemberdayaan perempuan dan dinas sosial. Sementara seluruh pimpinan OPD harus di lapangan semua, karena nanti jam 11 malam (tadi malam) akan briefing untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,’’ katanya.
Iapun meminta media untuk menyampaikan informasi banjir yang terjadi tersebut sesuai dengan kondisi yang ada. Karena menurutnya banjir yang terjadi ini karena itentitas hujan yang tinggi lalu pasang air laut yang cukup tinggi. ‘’Selanjutnya wilayah Merauke yang plat atau datar sehingga distribusi air keluar terjadi hambatan,’’ katanya.
Selain itu, Bupati berharap kesadaran masyarakat untuk tidak menggali pasir, menebang pohon secara sembarangan. ‘’Kita harapkan ada kesadaran secara bersama,’’ jelasnya.
Pemerintah, kata bupati Frederikus Gebze sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya. ‘’Kalau ada hal-hal yang kurang itu biasa. Tapi yang penting harus dicatat bahwa genangan satu mata kaki, genangan lutut sampai di genangan sampai pinggang di Merauke kita masih harus bersyukur karena masih jauh dari bahaya yang dialami oleh saudara-saudara kita di tempat lain. Karena itu, hal-hal ini jangan terlalu dibesar-besarkan atau dramatis seakan-akan menjadi sesuatu yang menjadi masalah yang besar. Karena kita semua pernah menjalankan tugas pemerintahan seperti yang dimaksud,’’ tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Pengaman Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Merauke Dra Vonny Runtu, M.Si, M.Pd mengungkapkan, sampai Minggu (18/3) sore, total pengungsi di GOR Hiad yang telah terdata sebanyak 533 orang. Namun saat malam hari sebagian dari pengungsi tersebut terutama pria dewasa kembali ke rumah mereka untuk jaga-jaga mengantisipasi adanya aksi pencurian.
Vonny Runtu menyebutkan bahwa para pengungsi selama di pengungsian tersebut diberikan makan dan minum termasuk peralatan MCK dan popok bagi bayi. ‘’Untuk makan ditangani langsung dari Kodim dengan membuka dapur umum,’’ tandasnya. Vonny Runtu menambahkan bahwa tanggap darurat bagi pada pengungsi tersebut akan berlangsung selama 5 hari sesuai penyampaian bupati Merauke. (ulo/tri)