Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Di Tengah Pandemi, Kegiatan HUT RI Kurang Semarak

MERAUKE-Kendati   perayaan HUT  Kemerdekaan  Republik  Indonesia ke-75  tinggal  seminggu  lagi, namun suasana  menyambut  hari Kemerdekaan  Republik  Indonesia di  Kabupaten Merauke  tampak biasa-biasa saja.  Ini karena  sekarang   dalam situasi pandemi  Covid-19, sehingga pemerintah   sendiri membatasi   kegiatan yang  akan melibatkan  banyak  orang untuk memutus mata  rantai  penyebaran  Covid-19. 

Suasana Gang  Hindun  di siang hari dimana sepanjang  gang ini dipasang  lampu hias   dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia  ke-75. ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Meski  begitu, saat berbeda  dengan   warga yang ada di Gang Hindun,  RT 6 RW 2  Kelurahan    Mandala Merauke. Warga yang    ada di  sini  memasang  lampu  hias  di sepanjang   gang  jalan dan lorong yang ada di  RT 6  tersebut. 

   Kasim, Ketua RT  6  Kelurahan  Mandala ditemui media  ini mengungkapkan   bahwa  lampu hias  yang dipasang  di sepanjang   gang   yang ada di  RT 6, RW 2  Kelurahan Mandala  tersebut dibeli    oleh seorang  pengusaha yang  memang  warga  gang   Hindun. ‘’Tapi untuk   pasang  lampu  dan listriknya  itu  dari warga  yang ada  di   sini,’’ katanya.  

Baca Juga :  Polres Tangkap Napi Kabur dari Rutan Boven Digoel

    Dikatakan,   panitia  perayaan  HUT RI  tersebut  telah dibentuk   untuk  menggelar berbagai  kegiatan  yang  lebih merakyat seperti  lomba gaplek. lomba    lari karung,    dan  berbagai  lomba lainnya. “Pokoknya   kita  semarakan  perayaan HUT Kemerdekaan kita yang  sudah ke-75  tahun,’’ jelasnya. 

  Di puncak    perayaan  HUT  Kemerdekaan Republik  Indonesia  pada Senin  (17/8)  depan, kata Kasim,  rencananya   gang tersebut    akan ditutup  karena  akan mengelar  hajatan berupa  masak  nasi bambu.  

  Sementara itu, Ketua Panitia  HUT ke-75 Kemerdekaan  RI Kabupaten Merauke, Alberth Muyak, SE, M.Si  mengakui bahwa di tengah pandemi  Covid-19  yang terjadi saat ini membuat  semua kegiatan    dilakukan dengan  protokol kesehatan. Begitu  halnya   dengan peringatan  hari Kemerdekaan  Republik Indonesia yang setiap   tahunnya  dilakukan secara meriah, tahun ini  digelar secara minimalis. Dikatakan minimalis   karena   tidak melibatkan  banyak orang   tapi secara terbatas. 

Baca Juga :  TMMD untuk Sejahterakan Masyarakat

   ‘’Sesuai dengan  surat edaran dari Menteri Sekretaris Negara dan   Menteri    Pemuda Olahraga,  peringatan   Hari Kemerdekaan  pada 17 Agustus   besok  dilakukan  secara minimalis. Artinya tamu undangan   sangat  terbatas,’’ kata Alberth yang juga menjabat sebagai Kepala Badan  Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Merauke itu kepada Cenderawasih Pos belum lama ini.

   Untuk  peserta upacara dari TNI  Polri, kata  Alberth Muyak  dibatasi hanya  20 orang. Sementara   itu  untuk  penggerek bendera, jika selama ini ada formasi   pasukan  17-8-45, maka   formasi  tersebut   ditiadakan. ‘’Hanya   ada penggerek  bendera  3 orang,’’ katanya.      

    Begitu juga   untuk  kegiatan-kegiatan yang  mewarnai  peringtatan  HUT Kemerdekaan   tersebut yang selama ini   meriah, menurut  Alberth  Muyak, semuanya itu  ditiadakan. ‘’Kegiatan-kegiatan  yang melibatkan    banyak  orang     semuanya ditiadakan seperti  perlombaan atau  pertandingan  olahraga.   Yang masih  diperbolehkan,  seperti lomba pembersihan   RT   berkaitan dengan kesehatan lingkungan maupun   lomba pembuatan  gapura,’’ katanya.  (ulo/tri)

MERAUKE-Kendati   perayaan HUT  Kemerdekaan  Republik  Indonesia ke-75  tinggal  seminggu  lagi, namun suasana  menyambut  hari Kemerdekaan  Republik  Indonesia di  Kabupaten Merauke  tampak biasa-biasa saja.  Ini karena  sekarang   dalam situasi pandemi  Covid-19, sehingga pemerintah   sendiri membatasi   kegiatan yang  akan melibatkan  banyak  orang untuk memutus mata  rantai  penyebaran  Covid-19. 

Suasana Gang  Hindun  di siang hari dimana sepanjang  gang ini dipasang  lampu hias   dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia  ke-75. ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Meski  begitu, saat berbeda  dengan   warga yang ada di Gang Hindun,  RT 6 RW 2  Kelurahan    Mandala Merauke. Warga yang    ada di  sini  memasang  lampu  hias  di sepanjang   gang  jalan dan lorong yang ada di  RT 6  tersebut. 

   Kasim, Ketua RT  6  Kelurahan  Mandala ditemui media  ini mengungkapkan   bahwa  lampu hias  yang dipasang  di sepanjang   gang   yang ada di  RT 6, RW 2  Kelurahan Mandala  tersebut dibeli    oleh seorang  pengusaha yang  memang  warga  gang   Hindun. ‘’Tapi untuk   pasang  lampu  dan listriknya  itu  dari warga  yang ada  di   sini,’’ katanya.  

Baca Juga :  TMMD untuk Sejahterakan Masyarakat

    Dikatakan,   panitia  perayaan  HUT RI  tersebut  telah dibentuk   untuk  menggelar berbagai  kegiatan  yang  lebih merakyat seperti  lomba gaplek. lomba    lari karung,    dan  berbagai  lomba lainnya. “Pokoknya   kita  semarakan  perayaan HUT Kemerdekaan kita yang  sudah ke-75  tahun,’’ jelasnya. 

  Di puncak    perayaan  HUT  Kemerdekaan Republik  Indonesia  pada Senin  (17/8)  depan, kata Kasim,  rencananya   gang tersebut    akan ditutup  karena  akan mengelar  hajatan berupa  masak  nasi bambu.  

  Sementara itu, Ketua Panitia  HUT ke-75 Kemerdekaan  RI Kabupaten Merauke, Alberth Muyak, SE, M.Si  mengakui bahwa di tengah pandemi  Covid-19  yang terjadi saat ini membuat  semua kegiatan    dilakukan dengan  protokol kesehatan. Begitu  halnya   dengan peringatan  hari Kemerdekaan  Republik Indonesia yang setiap   tahunnya  dilakukan secara meriah, tahun ini  digelar secara minimalis. Dikatakan minimalis   karena   tidak melibatkan  banyak orang   tapi secara terbatas. 

Baca Juga :  Brimob Patroli Dialogis Utamakan Pendekatan

   ‘’Sesuai dengan  surat edaran dari Menteri Sekretaris Negara dan   Menteri    Pemuda Olahraga,  peringatan   Hari Kemerdekaan  pada 17 Agustus   besok  dilakukan  secara minimalis. Artinya tamu undangan   sangat  terbatas,’’ kata Alberth yang juga menjabat sebagai Kepala Badan  Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Merauke itu kepada Cenderawasih Pos belum lama ini.

   Untuk  peserta upacara dari TNI  Polri, kata  Alberth Muyak  dibatasi hanya  20 orang. Sementara   itu  untuk  penggerek bendera, jika selama ini ada formasi   pasukan  17-8-45, maka   formasi  tersebut   ditiadakan. ‘’Hanya   ada penggerek  bendera  3 orang,’’ katanya.      

    Begitu juga   untuk  kegiatan-kegiatan yang  mewarnai  peringtatan  HUT Kemerdekaan   tersebut yang selama ini   meriah, menurut  Alberth  Muyak, semuanya itu  ditiadakan. ‘’Kegiatan-kegiatan  yang melibatkan    banyak  orang     semuanya ditiadakan seperti  perlombaan atau  pertandingan  olahraga.   Yang masih  diperbolehkan,  seperti lomba pembersihan   RT   berkaitan dengan kesehatan lingkungan maupun   lomba pembuatan  gapura,’’ katanya.  (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya