Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

17 Insiden Menimpa Atlet Saat Bertanding

MERAUKE-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengungkapkan bahwa dari 6 cabang  olahraga yang dipertandingkan di Merauke di 5 venue  yakni Wushu, Gulat, Bermotor, Sepakbola Putri, Anggar, dan Catur, terjadi 17 insiden  yang menimpa atlet saat bertanding. 

  “Dari 17 insiden yang dialami atlet  tersebut semuanya dirujuk ke rumah dan dapat ditangani dengan baik,’’ kata  Nevile R. Muskita. 

   Bahkan, kata dia,  tidak ada yang dirujuk ke luar Merauke. Nevile menjelaskan bahwa  pihaknya telah menyiapkan rujukan keluar Merauke ketika ada atlet yang mengalami insiden saat bertanding, misalnya  patah tulang dan sebagainya dan tidak bisa ditangani di Merauke. ’’Tapi kita bersyukur  karena dari 17 kasus itu semuanya dapat   kita   tangani di Merauke,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  SMP Muhammadyah Siap Tampil Sebagai Sekolah Unggulan 

  Sementara menyangkut pelayanan kesehatan di akomodasi, jelas Nevile dilaporkan  hanya 9 kasus yang perlu  dirujuk ke RSUD Merauke.  Tapi, lagi-lagi  jelas Nevile semuanya dapat ditangani dengan baik. Ke-9 orang di pelayanan akomodasi  tersebut seperti misalnya tekanan darah naik dan sebagainya  yang kemungkinan kambuh karena kelelahan.   

   “Jadi total keseluruhan yang dilayani kesehatannya baik di venue  maupun akomodasi sebanyak 453 dan yang dirujuk ke rumah sakit 17 di venue dan 9 di akomodasi,” terangnya. 

   Sementara  untuk keamanan pangan dan doping, pihaknya  ada tim security yang bekerja 24 jam untuk melakukan pemeriksaan seluruh makanan yang disiapkan oleh vendor dan  sampai PON XX Papua selesai tidak ada kasus menonjol. Hanya dilaporkan  pada awal kegiatan,  teridentifikasi  pada pentolan bakso dicampur Borak dan makanan  yang bau. “Tapi itu langsung direkomendasikan ditarik  sehingga tidak disediakan untuk atlet dan official,” terangnya.  

Baca Juga :  Sidak Makanan Kedaluwarsa

   Kasus lainnya, adanya kuah bakso yang baunya sudah menyengat dan adanya nasi goreng yang sudah mulai basi, namun  makanan tersebut  tidak dibagikan dan langsung dimusnahkan. (ulo/tri)   

MERAUKE-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengungkapkan bahwa dari 6 cabang  olahraga yang dipertandingkan di Merauke di 5 venue  yakni Wushu, Gulat, Bermotor, Sepakbola Putri, Anggar, dan Catur, terjadi 17 insiden  yang menimpa atlet saat bertanding. 

  “Dari 17 insiden yang dialami atlet  tersebut semuanya dirujuk ke rumah dan dapat ditangani dengan baik,’’ kata  Nevile R. Muskita. 

   Bahkan, kata dia,  tidak ada yang dirujuk ke luar Merauke. Nevile menjelaskan bahwa  pihaknya telah menyiapkan rujukan keluar Merauke ketika ada atlet yang mengalami insiden saat bertanding, misalnya  patah tulang dan sebagainya dan tidak bisa ditangani di Merauke. ’’Tapi kita bersyukur  karena dari 17 kasus itu semuanya dapat   kita   tangani di Merauke,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  Satgas Pamtas Diharap Mampu Kawal Pembangunan 

  Sementara menyangkut pelayanan kesehatan di akomodasi, jelas Nevile dilaporkan  hanya 9 kasus yang perlu  dirujuk ke RSUD Merauke.  Tapi, lagi-lagi  jelas Nevile semuanya dapat ditangani dengan baik. Ke-9 orang di pelayanan akomodasi  tersebut seperti misalnya tekanan darah naik dan sebagainya  yang kemungkinan kambuh karena kelelahan.   

   “Jadi total keseluruhan yang dilayani kesehatannya baik di venue  maupun akomodasi sebanyak 453 dan yang dirujuk ke rumah sakit 17 di venue dan 9 di akomodasi,” terangnya. 

   Sementara  untuk keamanan pangan dan doping, pihaknya  ada tim security yang bekerja 24 jam untuk melakukan pemeriksaan seluruh makanan yang disiapkan oleh vendor dan  sampai PON XX Papua selesai tidak ada kasus menonjol. Hanya dilaporkan  pada awal kegiatan,  teridentifikasi  pada pentolan bakso dicampur Borak dan makanan  yang bau. “Tapi itu langsung direkomendasikan ditarik  sehingga tidak disediakan untuk atlet dan official,” terangnya.  

Baca Juga :  Kebersihan di RSUD Merauke Perlu Ditangani dengan Baik

   Kasus lainnya, adanya kuah bakso yang baunya sudah menyengat dan adanya nasi goreng yang sudah mulai basi, namun  makanan tersebut  tidak dibagikan dan langsung dimusnahkan. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya