Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Satgas Pamtas Diharap Mampu Kawal Pembangunan 

MERAUKE–Setelah tiba di Merauke Senin (7/9), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 726/Tamalatea dan Yonif RK 111/KB melakukan serahterima tugas di Makorem 174/Anim Ti Wanginggap, Tanah Miring-Merauke, Jumat (11/8).

Serahterima tugas dari Yonif 511/DY kepada Yonif 726/TML yang akan melaksanakan tugas pengamanan sepanjang tapal batas RI-PNG di Kabupaten Merauke. Kemudian Yonif 725/Wrg kepada Yonif  RK 111/KB yang akan melaksanakan tugas  pengamanan sepanjang tapal batas RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel.

Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo,  yang memimpin langsung serahterima tugas tersebut mengungkapkan, masing-masing satuan akan menempati 22 pos sepanjang garis perbatasan antara RI-PNG di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

‘’Selain menjaga wilayah perbatasan, mereka juga  melaksanakan tugas-tugas  kemasyarakatan. Salah satu kreteria yang ditetapkan oleh Pangdam bahwa Satgas  ini juga harus mampu mengawal pembangunan di wilayahnya. Itu salah satu parameter keberhasilan Satgas dalam melaksanakan tugas,’’katanya.

Baca Juga :  Dihadang Bersama Suami, Seorang IRT Diperkosa

Menurutnya, banyak yang dilaksanakan Satgas selain pengamanan perbatasan tersebut diantaranya di bidang pendidikan, kesehatan, bidang pembinaan kemasyarakatan, wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara.

‘’Kita juga laksanakan dalam kegiatan-kegiatan yang semuanya terlaksana dalam lingkup perintah operasi,’’ jelasnya.

Menurutnya, sebelum diturunkan mereka diberikan pembekalan  teritama bagaimana bisa  melaksanakan pembinaan teritorial di wialayh masing-masing. Sebab, jika itu bisa terjadi maka dapat terjadi sinergitas yang erat antara TNI dan masyarakat  dengan Satgas masing-masing.

‘’Sekarang dengan Pangdam yang baru ini  punya tagline yakni  kenali, dekati dan layani. Yang pertama kita harus mengenali dulu apa yang ada di wilayah kita, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda sampai dengan rakyat yang tinggal dan melekat di pos. Setelah kita kenali, kemudian kita dekati apa permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga kita menjadi aktor-aktor yang mempelopori dan mengatasi kesulitan yang ada di situ.  Dan itu yang sudah dilakukan oleh Satgas kita selama ini,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kantor DPRD Merauke Kembali Dipalang    

Sementara itu, Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT memberikan apresiasi kepada Satgas Yonif 725/Wrg dan Honif 511/DY yang mampu merebut hati serta dapat membantu berbagai kesulitan dialami  oleh masyarakat.

‘’Kami mendapat banyak informasi dari masyarakat bahwa mereka sangat senang dengan keberadaan para prajurit yang ada di sini. Mereka merasa berat dan sedih melepas para prajurit sekalian, “tandasnya.

Pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa prajurit ini tidak hanya melayani warga di wilayah NKRI, tapi ada juga warga dari PNG yang mendapatkan manfaat dari kehadiran para prajurit di sini.

“Ada pepatah mengatakan bahwa kita bisa memilih teman, tapi tidak bisa memilih tetangga kita. Karena itu, kita harus menjaga hubugan baik dengan tetangga, baik di lingkungan tempat tinggal kita maupun dalama konteks bernegara,’’ jelasnya.(ulo/tho)   

MERAUKE–Setelah tiba di Merauke Senin (7/9), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 726/Tamalatea dan Yonif RK 111/KB melakukan serahterima tugas di Makorem 174/Anim Ti Wanginggap, Tanah Miring-Merauke, Jumat (11/8).

Serahterima tugas dari Yonif 511/DY kepada Yonif 726/TML yang akan melaksanakan tugas pengamanan sepanjang tapal batas RI-PNG di Kabupaten Merauke. Kemudian Yonif 725/Wrg kepada Yonif  RK 111/KB yang akan melaksanakan tugas  pengamanan sepanjang tapal batas RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel.

Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo,  yang memimpin langsung serahterima tugas tersebut mengungkapkan, masing-masing satuan akan menempati 22 pos sepanjang garis perbatasan antara RI-PNG di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

‘’Selain menjaga wilayah perbatasan, mereka juga  melaksanakan tugas-tugas  kemasyarakatan. Salah satu kreteria yang ditetapkan oleh Pangdam bahwa Satgas  ini juga harus mampu mengawal pembangunan di wilayahnya. Itu salah satu parameter keberhasilan Satgas dalam melaksanakan tugas,’’katanya.

Baca Juga :  Bangun Kebersamaan, Pemprov Papua Selatan Gelar Olahraga Bersama

Menurutnya, banyak yang dilaksanakan Satgas selain pengamanan perbatasan tersebut diantaranya di bidang pendidikan, kesehatan, bidang pembinaan kemasyarakatan, wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara.

‘’Kita juga laksanakan dalam kegiatan-kegiatan yang semuanya terlaksana dalam lingkup perintah operasi,’’ jelasnya.

Menurutnya, sebelum diturunkan mereka diberikan pembekalan  teritama bagaimana bisa  melaksanakan pembinaan teritorial di wialayh masing-masing. Sebab, jika itu bisa terjadi maka dapat terjadi sinergitas yang erat antara TNI dan masyarakat  dengan Satgas masing-masing.

‘’Sekarang dengan Pangdam yang baru ini  punya tagline yakni  kenali, dekati dan layani. Yang pertama kita harus mengenali dulu apa yang ada di wilayah kita, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda sampai dengan rakyat yang tinggal dan melekat di pos. Setelah kita kenali, kemudian kita dekati apa permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga kita menjadi aktor-aktor yang mempelopori dan mengatasi kesulitan yang ada di situ.  Dan itu yang sudah dilakukan oleh Satgas kita selama ini,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Warga PNG Melintas ke Indonesia Lebih Banyak Dibanding Warga Indonesia ke PNG 

Sementara itu, Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT memberikan apresiasi kepada Satgas Yonif 725/Wrg dan Honif 511/DY yang mampu merebut hati serta dapat membantu berbagai kesulitan dialami  oleh masyarakat.

‘’Kami mendapat banyak informasi dari masyarakat bahwa mereka sangat senang dengan keberadaan para prajurit yang ada di sini. Mereka merasa berat dan sedih melepas para prajurit sekalian, “tandasnya.

Pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa prajurit ini tidak hanya melayani warga di wilayah NKRI, tapi ada juga warga dari PNG yang mendapatkan manfaat dari kehadiran para prajurit di sini.

“Ada pepatah mengatakan bahwa kita bisa memilih teman, tapi tidak bisa memilih tetangga kita. Karena itu, kita harus menjaga hubugan baik dengan tetangga, baik di lingkungan tempat tinggal kita maupun dalama konteks bernegara,’’ jelasnya.(ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya