MERAUKE – Pada 2022 ini, Kabupaten Merauke mendapatkan alokasi bantuan bibit jagung seluas 1.500 hektar. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura,dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Agustinus Yoga Priyanto, SP, saat ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan, bantuan pengembangan jagung di Merauke tersebut, pusat hanya memberikan dalam bentuk bibit untuk lahan seluas 1.500 hektar. ‘’Bantuannya hanya berupa bibit saja,’’ kata Agustinus Yoga Priyanto, Jumat (15/7).
Saat ini, kata Yoga-panggilan akrabnya, petani sedang mempersiapkan lahan di lapangan. Namun diharapkan di bulan Juli ini sudah ada realisasi lapangan. ‘’Sementara sudah mulai spot-spot dilakukan oleh petani di beberapa kampung dengan luas baru di bawah 2 hektar setiap kampung. Realisasi sampai sekarang diperkirakan baru 25 hektar. Jadi petani baru menyiapkan lahan setelah mereka panen padi,’’jelasnya.
Dikatakan, lokasi penanaman jagung tahun ini disiapkan untuk food estate jagung hibrida tahun depan. Karena Meruke disiapkan sebagai lokasi food estate dan salah satu komoditas yang dikembangkan selain padi adalah jagung.
‘’Kita harapkan jagung ini bisa menjadi sumber penghasilan juga bagi para petani. Dan disisi lain ada off taker yang bisa mengambil hasil jagung sehingga produksi jagung ini dapat kontinyu di Kabupaten Merauke. Karena lahannya sangat berpotensi untuk pengembangan jagung,’’ harapnya.
Yoga menjelaskan bahwa pasar jagung menjadi persoalan selama ini. Sejak 3-4 tahun terakhir, masalah pemasaran ini menjadi faktor utama petani memutuskan tidak menanam jagung atau
Dengan adanya off taker yang akan membeli dan memproduksi pakan ternat tersebut, dapat menyerap hasil panen petani dan menggairahkan petani untuk menanam jagung lagi.
‘’Pasarnya kalau kontinyu dan ada pasar, saya yakin petani akan bersemangat lagi untuk pengembangkan jagung di Kabupaten Merauke,’’ pungkasnya. (ulo/tho)