
MERAUKE-Selain warga Merauke yang ingin balik yang didata Aloysius Dumatubun, pendataan juga dilakukan oleh Merauke Peduli yang diketuai Charles Gomar. Pada rapat pendapat antara bupati Merauke dengan DPRD Merauke di gedung DPRD Kabupaten Merauke, Charles Gomar mengungkapkan bahwa jumlah warga Merauke yang didata pihaknya yang memohon untuk dapat dipulangkan sebanyak 241 orang.
Mereka ini terdiri dari berbagai profesi mulai dari pelajar dan mahasiswa, swasta, keluarga, tidak bekerja, ASN dan anak-anak yang tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi sampai Papua. “Kami juga menghimpun permasalahan apa yang mereka alami sekarang ini, dimana dari 241 orang ini kita bisa menarik 2 garis besar,” katanya.
Pertama, mereka tidak bisa kembali ke Merauke dan bagi karyawan perusahaan mereka terancam PHK di Merauke. Kedua, mereka sudah tidak ada pemasukan. “Mereka butuh biaya hidup. Itu dua garis besar yang dialaminya saat ini,’’ katanya.
Charles Komar menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan ke warga Merauke yang terlockdwon tersebut bahwa pihaknya hanya sebatas mendata. Sementara kewenangan dan proses pemulangan warga semuanya berada di pemerintah daerah. “Sekali lagi, kami hanya membantu mendata dan kami serahkan kepada pemerintah untuk menindaklanjuti,’’ terangnya.
Soal KTP, menurut Komar, ini juga menjadi permasalahan. Sebab, ada warga yang tidak memiliki KTP Merauke. ‘’Misalnya, dia baru nikah dengan orang Merauke. Suaminya punya KTP Merauke tapi istrinya belum memiliki KTP Merauke. Tapi, kita buktikan dengan kartu keluarga itu dapat. Jadi mungkin nanti kepada pemerintah daerah untuk mempertimbangkan. Jangan sampai mereka tidak bisa balik sama-sama. Padahal sudah menjadi suami istri,’’ terangnya.
Ditambahkan, yang perlu diperhatikan juga bahwa ada beberapa warga yang keluar Merauke karena dirujuk berobat. Namun dalam pengobatan, yang dirujuk meninggal dunia. “Salah satunya di Makassar. Suami istri ke sana , karena suaminya dirujuk. Namun suaminya meninggal dunia. Sementara istrinya tidak bisa pulang karena masih lockdown, sedangkan anaknya yang baru umur 9 tahun ada di Merauke dan sudah kurang lebih 3 bulan tidak ketemu.
Sementara itu, Bupati Frederikus Gebze memperkirakan ada sekitar 1.000 warga Merauke yang berada di berbagai daerah masih terlockdown dan ingin kembali ke Merauke. Bupati memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang ikut sama-sama memberikan kepedulian untuk pemulangan warga Merauke yang terperangkap direntah pandemic Corona tersebut. (ulo/tri)