Tak Terima Keluarganya Diamankan, Sejumlah Warga Datangi Mapolres
MERAUKE-Lebih dari 10 warga Kudamati Kelurahan Kamundu Merauke, yang sebagian besar kaum perempuan, mendatangi Mapolres Merauke, Selasa (15/12). Selain membawa air minum juga membawa makanan. Hanya saja, saat sampai di depan Pos Penjagaan Mapolres Merauke itu, warga tersebut meminta Polisi membebaskan mereka (warga yang diduga anggota KNPB.red), karena menurut warga tersebut keluarga mereka tidak melakukan kesalahan.
“Tolong bebaskan mereka. Kalau memang mereka ditangkap mana surat penangkapannnya,” kata salah satu ibu berteriak.
Polisi mencoba berbicara dengan mereka bahwa mereka bisa bertemu tapi dengan protokol kesehatan. Artinya, masuk ke dalam 2-3 orang. Termasuk makanan yang dibawa tersebut bisa diberikan, namun terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Namun warga tersebut tidak mau. Warga tersebut meminta Polisi untuk mengeluarkan mereka di halaman Mapolres Merauke itu hanya sekedar melihat mereka.
Namun pihak kepolisian tetap tidak memperkenankan. Sempat terjadi keributan antara warga tersebut dengan Polisi, saat polisi melarang mereka mengambil gambar video. Warga tersebut bersikukuh jika mereka punya hak untuk pengambilan gambar video. “Kalau kalian bisa ambil gambar, kami juga bisa ambil video,’’ kata salah satu dari warga tersebut.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum sempat menemui mereka dan menyampaikan jika mereka yang sedang diamankan tersebut diberi makan minum setiap harinya. Hingga Selasa kemarin, sejumlah warga yang diamankan tersebut masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Sebagaimana diketahui, sejumlah warga Kudamati tersebut diamankan Polisi karena diduga akan melakukan kegiatan makar dengan sejumlah barang bukti yang diamankan dari TKP pada Minggu (13/12) lalu. (ulo/tri)
MERAUKE-Lebih dari 10 warga Kudamati Kelurahan Kamundu Merauke, yang sebagian besar kaum perempuan, mendatangi Mapolres Merauke, Selasa (15/12). Selain membawa air minum juga membawa makanan. Hanya saja, saat sampai di depan Pos Penjagaan Mapolres Merauke itu, warga tersebut meminta Polisi membebaskan mereka (warga yang diduga anggota KNPB.red), karena menurut warga tersebut keluarga mereka tidak melakukan kesalahan.
“Tolong bebaskan mereka. Kalau memang mereka ditangkap mana surat penangkapannnya,” kata salah satu ibu berteriak.
Polisi mencoba berbicara dengan mereka bahwa mereka bisa bertemu tapi dengan protokol kesehatan. Artinya, masuk ke dalam 2-3 orang. Termasuk makanan yang dibawa tersebut bisa diberikan, namun terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Namun warga tersebut tidak mau. Warga tersebut meminta Polisi untuk mengeluarkan mereka di halaman Mapolres Merauke itu hanya sekedar melihat mereka.
Namun pihak kepolisian tetap tidak memperkenankan. Sempat terjadi keributan antara warga tersebut dengan Polisi, saat polisi melarang mereka mengambil gambar video. Warga tersebut bersikukuh jika mereka punya hak untuk pengambilan gambar video. “Kalau kalian bisa ambil gambar, kami juga bisa ambil video,’’ kata salah satu dari warga tersebut.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum sempat menemui mereka dan menyampaikan jika mereka yang sedang diamankan tersebut diberi makan minum setiap harinya. Hingga Selasa kemarin, sejumlah warga yang diamankan tersebut masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Sebagaimana diketahui, sejumlah warga Kudamati tersebut diamankan Polisi karena diduga akan melakukan kegiatan makar dengan sejumlah barang bukti yang diamankan dari TKP pada Minggu (13/12) lalu. (ulo/tri)