Site icon Cenderawasih Pos

Orang Katolik yang Jadi Pemimpin Harus Rendah Hati, Tidak  Korupsi dan Rasis

Ribuan umat Katolik saat mengikuti misa syukur 119 tahun misi Katolik tetanam di Papua Selatan, di Patung Hati Kudus Yesus bandara Mopah Merauke, Rabu (14/8) kemarin. (foto: Sulo/Cepos  )

MERAUKE– Ribuan Umat Katolik Kevikepan Merauke mengikuti misa syukur 119 tahun misi Katolik di  Papua Selatan, di  Patung Hati Kudus Yesus, Kompleks Bandara Mopah Merauke,  Rabu (14/08). Misa syukur ini dipimpin langsung  Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC sebagai selebran utama didampingi sekitar 30 imam sebagai selebran.

Tokoh Selatan Papua Drs Johanes Gluba Gebze menyampaikan terima kasih kepada tarekat Hati Kudus Yesus (MSC) yang pertama kali mengabarkan Injil di Selatan Papua melalui pembaptisan pertama orang asli Papua khususnya orang Marind kalah itu.  Sejak  itu, Injil  atau kabar baik terus diberitakan hingga ke seluruh pelosok Papua Selatan.

Banyak yang telah dibaptis sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus. Meski begitu, lanjut JGG, untuk mempertahankan iman   mereka itu yang  menjadi tantangan saat ini dengan berbagai tawaran dunia  yang menggiurkan.

‘’Kemiskinan, kebodohan,  keterbelakangan dan sebagainya menjadi pertarungan iman. Mempertahakan kemiskinan atau iman. Ini menjadi  tugas kita bersama, baik para imam maupun para awam Katolik,’’  katanya.

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC mengatakan, baru-baru ini dirinya ke Kabupaten Mappi dan melihat  ada pertumbuhan dan perkembangan umat. ‘’Tentu pertumbuhan disini terkait dengan iman, persaudaraan dan bela rasa. Bukan terkait dengan lain-lain. Saya lihat, dimana-ama Tuhan diutamakan, meski banyak  yang belum. Tapi sebagian sudah,’’ katanya.

  Namun begitu, pada kesempatan tersebut Uskup Mandagi menegaskan karena menurutnya akan menentukan perkembangan selanjutnya gereja Katilik di Papua Selatan.  Agar Papua Selatan diwarnai kerukunan antar beragama, ekonomi masyarakat yang maju, pendidikan maju, kesehatan yang nyata dan hidup berpolitik sehat.

Uskup juga mengingatkan para pejabat Katolik untuk menghindari tindakan korupsi. Juga pemimpin Katolik tidak boleh sukuisme dan rasisme. Karena Kristus mengajarkan keterbukaan kepada semua orang. ‘’Sukuisme dan rasisme itu bertentangan dengan kekatolikan,’’ tambahnya.   (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version