Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Orang Katolik yang Jadi Pemimpin Harus Rendah Hati, Tidak  Korupsi dan Rasis

MERAUKE– Ribuan Umat Katolik Kevikepan Merauke mengikuti misa syukur 119 tahun misi Katolik di  Papua Selatan, di  Patung Hati Kudus Yesus, Kompleks Bandara Mopah Merauke,  Rabu (14/08). Misa syukur ini dipimpin langsung  Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC sebagai selebran utama didampingi sekitar 30 imam sebagai selebran.

Tokoh Selatan Papua Drs Johanes Gluba Gebze menyampaikan terima kasih kepada tarekat Hati Kudus Yesus (MSC) yang pertama kali mengabarkan Injil di Selatan Papua melalui pembaptisan pertama orang asli Papua khususnya orang Marind kalah itu.  Sejak  itu, Injil  atau kabar baik terus diberitakan hingga ke seluruh pelosok Papua Selatan.

Baca Juga :  DPRD Rekomendasikan Pemkab Hadirkan Penjual Tanah

Banyak yang telah dibaptis sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus. Meski begitu, lanjut JGG, untuk mempertahankan iman   mereka itu yang  menjadi tantangan saat ini dengan berbagai tawaran dunia  yang menggiurkan.

‘’Kemiskinan, kebodohan,  keterbelakangan dan sebagainya menjadi pertarungan iman. Mempertahakan kemiskinan atau iman. Ini menjadi  tugas kita bersama, baik para imam maupun para awam Katolik,’’  katanya.

MERAUKE– Ribuan Umat Katolik Kevikepan Merauke mengikuti misa syukur 119 tahun misi Katolik di  Papua Selatan, di  Patung Hati Kudus Yesus, Kompleks Bandara Mopah Merauke,  Rabu (14/08). Misa syukur ini dipimpin langsung  Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC sebagai selebran utama didampingi sekitar 30 imam sebagai selebran.

Tokoh Selatan Papua Drs Johanes Gluba Gebze menyampaikan terima kasih kepada tarekat Hati Kudus Yesus (MSC) yang pertama kali mengabarkan Injil di Selatan Papua melalui pembaptisan pertama orang asli Papua khususnya orang Marind kalah itu.  Sejak  itu, Injil  atau kabar baik terus diberitakan hingga ke seluruh pelosok Papua Selatan.

Baca Juga :  Gelar RDP, Masyarakat Teriak Referendum

Banyak yang telah dibaptis sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus. Meski begitu, lanjut JGG, untuk mempertahankan iman   mereka itu yang  menjadi tantangan saat ini dengan berbagai tawaran dunia  yang menggiurkan.

‘’Kemiskinan, kebodohan,  keterbelakangan dan sebagainya menjadi pertarungan iman. Mempertahakan kemiskinan atau iman. Ini menjadi  tugas kita bersama, baik para imam maupun para awam Katolik,’’  katanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya