Sunday, May 18, 2025
23.7 C
Jayapura

Dentuman Seribu Kandara Siap Digelar

MERAUKE– Dentuman 1.000 kandara bertajuk Dentuman Kandara Tanah Malind Merajut Merah Putih Merauke-Sabang siap digelar. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, usai melakukan rapat evaluasi mengungkapkan bahwa evaluasi yang dilakukan ini untuk mengecek kesiapan dari masyarakat.

“Antusias masyarakat maunya ikut semua. Tapi kita buat tertib. Hari ini kita evaluasi kesiapannya dengan semua pihak. Pak Kapolres, Pak DandimD, dengan teman-teman TNI dan Polri. Bagaimana mobilisaai masyarakat, bagaimana penyelenggaraan saui sef nanti. Teman-teman dari Timur juga sudah bantu dengan petatas,” kata Bupati Romanus seusai pimpinan rapat tersebut di lapangan monumen kapsul waktu, Rabu (16/8).

Dentuman 1.000 kandara tersebut akan dilakukan setelah upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga :  Inspektorat Diminta Segera Turun ke SD YPK Toray 

“Setelah upacara, kita konsentrasi di sini. Tanggal 17 Agustus 2023, sesudah upacara, tempat ini betul-betul menjadi mimbar orang asli Papua. Mereka akan melakukan gatsy semalam suntuk di sini,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Merauke ini memperkirakan, jumlah warga asli Papua Malind yang hadir yang dimulai Rabu (16/8) sore diperkirakan antara 1.000-2.000 orang. Mereka datang dari berbagai kampung terdekat yang ada di Merauke.

Karena selain main gatsy dengan membunyikan dentuman 1.000 kandara, juga akan ada pembuatan sagu sef dalam 3 rasa atau campuran yakni sagu sef campuran kelapa muda dan ikan, sagu sef campuran daging rusa dan sagu sef capuran daging babi atau makanan khusus.

Baca Juga :  Warga Binaan Lapas Tewas Dianiaya

Dentuman 1.000 kandara ini merupakan yang pertama dilakukan untuk membangkitkan dan melestarikan budaya asli Papua khususnya orang Malind, pemilik tanah adat di Kabupaten Merauke. (ulo/nat)

MERAUKE– Dentuman 1.000 kandara bertajuk Dentuman Kandara Tanah Malind Merajut Merah Putih Merauke-Sabang siap digelar. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, usai melakukan rapat evaluasi mengungkapkan bahwa evaluasi yang dilakukan ini untuk mengecek kesiapan dari masyarakat.

“Antusias masyarakat maunya ikut semua. Tapi kita buat tertib. Hari ini kita evaluasi kesiapannya dengan semua pihak. Pak Kapolres, Pak DandimD, dengan teman-teman TNI dan Polri. Bagaimana mobilisaai masyarakat, bagaimana penyelenggaraan saui sef nanti. Teman-teman dari Timur juga sudah bantu dengan petatas,” kata Bupati Romanus seusai pimpinan rapat tersebut di lapangan monumen kapsul waktu, Rabu (16/8).

Dentuman 1.000 kandara tersebut akan dilakukan setelah upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga :  Pemprov Papsel Agendakan Pelantikan  DPRP Terpilih  4 November 2024

“Setelah upacara, kita konsentrasi di sini. Tanggal 17 Agustus 2023, sesudah upacara, tempat ini betul-betul menjadi mimbar orang asli Papua. Mereka akan melakukan gatsy semalam suntuk di sini,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Merauke ini memperkirakan, jumlah warga asli Papua Malind yang hadir yang dimulai Rabu (16/8) sore diperkirakan antara 1.000-2.000 orang. Mereka datang dari berbagai kampung terdekat yang ada di Merauke.

Karena selain main gatsy dengan membunyikan dentuman 1.000 kandara, juga akan ada pembuatan sagu sef dalam 3 rasa atau campuran yakni sagu sef campuran kelapa muda dan ikan, sagu sef campuran daging rusa dan sagu sef capuran daging babi atau makanan khusus.

Baca Juga :  Dihadang Bersama Suami, Seorang IRT Diperkosa

Dentuman 1.000 kandara ini merupakan yang pertama dilakukan untuk membangkitkan dan melestarikan budaya asli Papua khususnya orang Malind, pemilik tanah adat di Kabupaten Merauke. (ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya