MERAUKE– Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Selatan telah membayarkan uang kuliah dan biaya hidup bagi 15 mahasiswa asal Provinsi Papua Selatan yang berada di luar negeri. Termasuk yang dibayarkan adalah 83 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dan kuliah dalam negeri atau di Indonesia.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Drs. Agustinus Joko Guritno, M.Si ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan bahwa 15 mahasiswa yang kuliah diluar negeri yang dan 83 mahasiswa lainnya yang kuliah dalam negeri merupakan pelimpahan dari Pemerintah Provinsi Papua atau induk, telah di buatkan SK gubernur untuk dilakukan pembayaran.
Namun sebelum pembayaran dilakukan, lanjut dia, seluruh mahasiswa tersebut dilakukan cross cek terlebih dahulu apakah benar-benar anak tersebut berada di luar negeri dan masih kuliah atau tidak. Termasuk mahasiswa Papua Selatan yang kuliah dalam negeri apakah masih aktif atau tidak.
‘’ Kita juga buat google group untuk mengecek data mereka dan langsung di pantau oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kita pernah zoom bersama-sama dengan BPK untuk mengecek anak-anak yang ada di dalam SK gubernur, apakah masih aktif kuliah atau tidak. Jadi seluruhnya terpantau. Kalau tidak aktif kuliah lagi maka sudah pasti uang kuliahnya tidak kita bayarkan,’’ tandasnya.
Mantan Asisten I Setda Kabupaten Merauke tersebut menjelaskan bahwa untuk 15 mahasiswa yang aktif kuliah di luar negeri tersebut telah dibayarkan untuk biaya hidup atau makan dalam satu tahun (2023,red) sebesar 279.000 dolar Amerikan Serikat dan biaya pendidikan sebesar 381.932 Dolar Amerika Serikat atau total yang dibayarkan sebesar 660.932 dolar AS. ‘’Kalau dirupiahkan dengan nilai tukar Rp 15.000 perdolar maka total yang kita bayarkan Rp 9,913 miliar atau hampir Rp 10 miliar,’’ jelasnya.
Sementara untuk 83 mahasiswa yang kuliah dalam negeri di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, lanjut Agustinus Joko Guritno untuk pendidikan sebesar Rp 2,055 miliar sedangkan biaya hidup sebesar Rp 2,30 miliar dengan total Rp 4,3 miliar lebih. (ulo)