Miliki 1.291 Siswa, SMAN I Merauke Kekurangan 17 Ruang Kelas
MERAUKE- SMAN I Mereauke saat ini mengalami kekurangan 17 ruangan. Kekurangan ruangan itu dikarenakan jumlah siswa yang ada di SMAN I Merauke terus bertambah. “Saat ini kami mengalami kekurangan ruangan belajar sebanyak 17 ruangan,” kata Kepala SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, Kamis (14/8).
Sergius Womsiwor
Sergius Womsiwor menjelaskan bahwa setelah SMAN I Merauke menjalankan model pendidikan inklusif berpola asrama, maka pendidikan ini berdampak baik karena menjadi motivasi sendiri bagi anak-anak terutama anak-anak Papua yang membutuhkan layanan pendidikan. Namun terkadang terkendala dengan berbagai aspek, sehingga banyak yang tidak sekolah.
“Tapi puji syukur bahwa sejak saya masuk ke sini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga membutuhkan perhatian saya sebagai pihak yang diberi tugas pada lembaga pendidikan ini dan berkewajiban menyampaikan kepada pemangku kebijakan pada level pemerintah baik eksekutif maupun legeslatif Kabupaten Merauke sebagai presentasi dair rakyat kita di Merauke,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini jumlah siswa SMAN I Merauke sebanyak 1.291 orang dengan rincian kelas X 503 orang yang terdiri dari OAP 230 siswa dan non OAP 273 siswa. Kemudian kelas XI sebanyak 429 siswa dengan rincian OAP 160 orang, dan Non OAP 269 orang. Selanjutnya kelas XII 359 orang yang terdiri dari OAP 125 dan non OAP 234 orang.
“Jadi total OAP SMA formal 428 siswa ditambah program inklusif 286 orang, maka total anak Papua yang sekolah di SMAN I Merauke sebanyak 714 orang. Lebih banyak dari non OAP yang hanya berjumlah 685 orang,”jelasnya.
Menurut dia , untuk OAP ada penanganan khusus dibandingkan dengan non OAP. Dengan demikian, hak dasar OAP secara bertahap, pemerintah Kabupaten Merauke, DPRD Kabupaten Merauke, pemerintah provinsi Papua bahkan Pemerintah Pusat memiliki kesungguhan membangun SDM Papua menjadi lebiha baik di masa mendatang melalui SMAN I Merauke. (ulo/tri)
MERAUKE- SMAN I Mereauke saat ini mengalami kekurangan 17 ruangan. Kekurangan ruangan itu dikarenakan jumlah siswa yang ada di SMAN I Merauke terus bertambah. “Saat ini kami mengalami kekurangan ruangan belajar sebanyak 17 ruangan,” kata Kepala SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, Kamis (14/8).
Sergius Womsiwor
Sergius Womsiwor menjelaskan bahwa setelah SMAN I Merauke menjalankan model pendidikan inklusif berpola asrama, maka pendidikan ini berdampak baik karena menjadi motivasi sendiri bagi anak-anak terutama anak-anak Papua yang membutuhkan layanan pendidikan. Namun terkadang terkendala dengan berbagai aspek, sehingga banyak yang tidak sekolah.
“Tapi puji syukur bahwa sejak saya masuk ke sini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga membutuhkan perhatian saya sebagai pihak yang diberi tugas pada lembaga pendidikan ini dan berkewajiban menyampaikan kepada pemangku kebijakan pada level pemerintah baik eksekutif maupun legeslatif Kabupaten Merauke sebagai presentasi dair rakyat kita di Merauke,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini jumlah siswa SMAN I Merauke sebanyak 1.291 orang dengan rincian kelas X 503 orang yang terdiri dari OAP 230 siswa dan non OAP 273 siswa. Kemudian kelas XI sebanyak 429 siswa dengan rincian OAP 160 orang, dan Non OAP 269 orang. Selanjutnya kelas XII 359 orang yang terdiri dari OAP 125 dan non OAP 234 orang.
“Jadi total OAP SMA formal 428 siswa ditambah program inklusif 286 orang, maka total anak Papua yang sekolah di SMAN I Merauke sebanyak 714 orang. Lebih banyak dari non OAP yang hanya berjumlah 685 orang,”jelasnya.
Menurut dia , untuk OAP ada penanganan khusus dibandingkan dengan non OAP. Dengan demikian, hak dasar OAP secara bertahap, pemerintah Kabupaten Merauke, DPRD Kabupaten Merauke, pemerintah provinsi Papua bahkan Pemerintah Pusat memiliki kesungguhan membangun SDM Papua menjadi lebiha baik di masa mendatang melalui SMAN I Merauke. (ulo/tri)