Aksi demo damai yang digelar puluhan warga yang mengatasnamakan Solidaritas Masyarakat Malind di Libra Merauke, Kamis (13/8). (FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Puluhan warga Merauke yang mengatasnamakan diri solidaritas Masyarakat Malind menggelar aksi demo damai di lingkaran Tugas Brawijaya (Libra) Merauke, Kamis (13/8), kemarin. Aksi demo ini dimulai sekitar pukul 11.15 WIT, dimana sejumlah orator secara bergantian menyampaikan aspirasinya dengan menggunakan pengeras suara.
Penyampaian aspirasi dimulai oleh penanggungjawab lapangan Martinus Mahuze. Selain orasi, satu buah spanduk besar dibentangkan di salah satu sudut Libra serta jumlah pamlet yang berisi aspirasi para pendemo.
Pada spanduk tersebut tersebut tertulis “Malind adalah benteng NKRI”. “Kami pemuda Malind menyatakan, stop adu domba kami suku Malind”. “Jangan rampas hak politik suku Malind pada Pilbup 2020”. Kemudian “Suku Malind sudah kasih kamu hidup, usaha bekerja dan bertani di atas tanah Malind serta jangan rampas hak kesulungan kami untuk menjadi bupati diatas Tanah Malind”.
Sementara itu, pada pamlet sejumlah aspirasi juga ditulis diantaranya partai-partai di Kabupaten Merauke berspekulasi untuk merampok APBD, stop memakai marga suku Malind untuk kepentingan politik. Lainnya saripatih Tanah Malind sudah cukup memberikan hati.
Pamlet lainnya bertuliskan, Partai politik di Kabupaten Merauke menciptakan konflik, stop mengadu domba, Parpol telah mengusung bakal calon kamuflase. Ada juga bertuliskan partai-partai besar di Merauke sebagiannya melakukan koorporasi.
Martinus Mahuze dalam orasinya mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar dan menurunkan massa yang lebih banyak dari yang diturunkan kemarin. Aksi demo damai ini tidak dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Hanya tampak beberapa personel Polisi yang berpakaian dinas berada di sekitar Libra namun di sudut yang berbeda. (ulo/tri)
Aksi demo damai yang digelar puluhan warga yang mengatasnamakan Solidaritas Masyarakat Malind di Libra Merauke, Kamis (13/8). (FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Puluhan warga Merauke yang mengatasnamakan diri solidaritas Masyarakat Malind menggelar aksi demo damai di lingkaran Tugas Brawijaya (Libra) Merauke, Kamis (13/8), kemarin. Aksi demo ini dimulai sekitar pukul 11.15 WIT, dimana sejumlah orator secara bergantian menyampaikan aspirasinya dengan menggunakan pengeras suara.
Penyampaian aspirasi dimulai oleh penanggungjawab lapangan Martinus Mahuze. Selain orasi, satu buah spanduk besar dibentangkan di salah satu sudut Libra serta jumlah pamlet yang berisi aspirasi para pendemo.
Pada spanduk tersebut tersebut tertulis “Malind adalah benteng NKRI”. “Kami pemuda Malind menyatakan, stop adu domba kami suku Malind”. “Jangan rampas hak politik suku Malind pada Pilbup 2020”. Kemudian “Suku Malind sudah kasih kamu hidup, usaha bekerja dan bertani di atas tanah Malind serta jangan rampas hak kesulungan kami untuk menjadi bupati diatas Tanah Malind”.
Sementara itu, pada pamlet sejumlah aspirasi juga ditulis diantaranya partai-partai di Kabupaten Merauke berspekulasi untuk merampok APBD, stop memakai marga suku Malind untuk kepentingan politik. Lainnya saripatih Tanah Malind sudah cukup memberikan hati.
Pamlet lainnya bertuliskan, Partai politik di Kabupaten Merauke menciptakan konflik, stop mengadu domba, Parpol telah mengusung bakal calon kamuflase. Ada juga bertuliskan partai-partai besar di Merauke sebagiannya melakukan koorporasi.
Martinus Mahuze dalam orasinya mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar dan menurunkan massa yang lebih banyak dari yang diturunkan kemarin. Aksi demo damai ini tidak dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Hanya tampak beberapa personel Polisi yang berpakaian dinas berada di sekitar Libra namun di sudut yang berbeda. (ulo/tri)