Jiwa dan Semangat Perjuangan Pattimura Harus Tetap Berkobar 

MERAUKE– Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengungkapkan, meski  Pahlawan Nasional Pattimura gugur dalam mengusir penjajah Belanda 207 tahun yang lalu, namun jiwa dan semangat perjuangannya harus tetap hidup dan berkobar dalam setiap generasi muda Indonesia terutama anak-anak Maluku.

‘’Saya dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahwa Tanah Papua sejak awal dilayani orang-orang Maluku, baik sebagai pemerintah, petugas kesehatan, tenaga pendidikan, sebagai guru-guru agama dan berbagai sektor pembangunan lainnya.

Saya biasa katakan bahwa orang Maluku itu datang babat hutan, babat rumput, gali bedeng, tabur  benih, hambur pupuk, siram-sram tanaman dan tanaman-tanaman itu sedang tumbuh dan sebagian hasilnya sudah kita petik. Oleh karena itu, generasi muda Maluku memiliki tanggung jawab moral terhadap tanah Papua.

Generasi muda dan masyarakat Maluku punya tanggung jawab dan beban moral untuk terus membangun tanah Papua. Bukan hanya tanahnya tapi  orang-orang Papua,’’ tandas  Apolo Safanpo pada perayaan Hari Pattimura ke-207 yang digelar Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke di Pantai Lampu Satu Merauke, Minggu (12/05/2024).   

   Apolo Safanpo menyebutkan, ada 3 semangat yang ditinggalkan oleh Pattimura yang patut diteladani dari semangat dan jiwa yang harus dilanjutkan. Pertama, Pattimura memimpin generasi muda sebagai agen perubahan. Ketika pasukan Van Derburg kembali akan menerapkan kerja paksa, maka Pattimura dan anak-anak Maluku menentang dan melakukan perlawanan sebagai agen-agen perubahan.

‘’Oleh karena itu, generasi muda Maluku harus meneruskan jiwa dan semangat tersebut sebagai agen perubahan di berbagai bidang di tengah masyarakat,’’ katanya.

    Kedua, gerakan kekuatan moral yang menentang ketidakadilan, ketidakjujuran terhadap masyarakat.Ketiga sebagai sosial  kontrol. Pattimura memimpin gerakan sosial untuk membangun persamaan yang saat ini diteruskan lewat pela gandong satu rasa.

‘’Beliau membangun rasa kebersamaan dari utara sampai tenggara Jauh. Jiwa dan semangat  pela gandong itu harus diteruskan. Apa yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke saat  ini harus dilanjutkan di masa yang akan datang untuk seluruh masyarakat Maluku dalam berkonstribusi dan mengabdi, ambil bagian, ikut berpartisipasi dalam pembangunan di tanah Papua secara umum dan  Papua Selatan secara khusus,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke Taufik Latarissa menjelaskan bahwa kegiatan yang akan mengawali peringatan HUT Pattimura ke-207 tahun di Merauke ini adalah untuk merajut kembali hubungan pela gandong di Kabupaten Merauke dengan harapan lewat peringatan  ini katong menjaga ikatan hidup orang saudara serta memupuk toleransi di tanah rntau.(ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengungkapkan, meski  Pahlawan Nasional Pattimura gugur dalam mengusir penjajah Belanda 207 tahun yang lalu, namun jiwa dan semangat perjuangannya harus tetap hidup dan berkobar dalam setiap generasi muda Indonesia terutama anak-anak Maluku.

‘’Saya dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahwa Tanah Papua sejak awal dilayani orang-orang Maluku, baik sebagai pemerintah, petugas kesehatan, tenaga pendidikan, sebagai guru-guru agama dan berbagai sektor pembangunan lainnya.

Saya biasa katakan bahwa orang Maluku itu datang babat hutan, babat rumput, gali bedeng, tabur  benih, hambur pupuk, siram-sram tanaman dan tanaman-tanaman itu sedang tumbuh dan sebagian hasilnya sudah kita petik. Oleh karena itu, generasi muda Maluku memiliki tanggung jawab moral terhadap tanah Papua.

Generasi muda dan masyarakat Maluku punya tanggung jawab dan beban moral untuk terus membangun tanah Papua. Bukan hanya tanahnya tapi  orang-orang Papua,’’ tandas  Apolo Safanpo pada perayaan Hari Pattimura ke-207 yang digelar Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke di Pantai Lampu Satu Merauke, Minggu (12/05/2024).   

   Apolo Safanpo menyebutkan, ada 3 semangat yang ditinggalkan oleh Pattimura yang patut diteladani dari semangat dan jiwa yang harus dilanjutkan. Pertama, Pattimura memimpin generasi muda sebagai agen perubahan. Ketika pasukan Van Derburg kembali akan menerapkan kerja paksa, maka Pattimura dan anak-anak Maluku menentang dan melakukan perlawanan sebagai agen-agen perubahan.

‘’Oleh karena itu, generasi muda Maluku harus meneruskan jiwa dan semangat tersebut sebagai agen perubahan di berbagai bidang di tengah masyarakat,’’ katanya.

    Kedua, gerakan kekuatan moral yang menentang ketidakadilan, ketidakjujuran terhadap masyarakat.Ketiga sebagai sosial  kontrol. Pattimura memimpin gerakan sosial untuk membangun persamaan yang saat ini diteruskan lewat pela gandong satu rasa.

‘’Beliau membangun rasa kebersamaan dari utara sampai tenggara Jauh. Jiwa dan semangat  pela gandong itu harus diteruskan. Apa yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke saat  ini harus dilanjutkan di masa yang akan datang untuk seluruh masyarakat Maluku dalam berkonstribusi dan mengabdi, ambil bagian, ikut berpartisipasi dalam pembangunan di tanah Papua secara umum dan  Papua Selatan secara khusus,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Nusa Ina Ambon Lease Merauke Taufik Latarissa menjelaskan bahwa kegiatan yang akan mengawali peringatan HUT Pattimura ke-207 tahun di Merauke ini adalah untuk merajut kembali hubungan pela gandong di Kabupaten Merauke dengan harapan lewat peringatan  ini katong menjaga ikatan hidup orang saudara serta memupuk toleransi di tanah rntau.(ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos