Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Bukti Orang Papua Bisa Tanam Padi

Bupati Merauke Frederikus Gebze,  SE,  M. Si ketika melakukan panen raya bersama di Kampung Kaliki,  yang merupakan lahan dan padi warga lokal Marind.  Panen ini merupakan perdana di tahun 2019. ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos)

MERAUKE – Adanya kesan selama ini bagi orang asli Papua khususnya orang Marind tidak bisa tanam padi telah terpatahkan.  Hal itu dibuktikan denga pada panen perdana bersama yang dilakukan Bupati Merauke Frederikus Gebze,  SE, M. Si,  di Kampung Kaliki,  Distrik Merauke milik warga Kampung Kaliki yang merupakan penduduk asli Papua,  Rabu (13/3).  

  Bupati Frederikus Gebze tampak terharu melihat keberhasilan warga Kampung Kaliki tersebut.  Bahkan,  Bupati Frederikus Gebze memberikan apresiasi bagi warga Kampung Kaliki tersebut yang selama ini hanya mengharapkan belas kasihan pemerintah lewat Raskin atau Rastra,  namun sekarang ini sudah dapat menghasilkan beras sendiri. Apalagi,  kata Tuhan memberikan anugrah tanah yang luas yang selama ini belum dimanfaatkan dan diolah dengan baik. 
  ” Tanam padi ini memang bukan budaya kita namun apabila disertai dengan ketekunan dan usaha serta kerja keras maka kita akan mendapatkan hasilnya seperti ini, ” tandas Bupati.  
   Orang Papua khususnya Marind,  lanjut Bupati Frederikus Gebze,  selama ini sudah bekerja keras.  Namun yang belum adalah tekun,  keuletan dan telaten.  Namun jika kerja keras tersebut sudah dipadukan dengan ketekunan,  ulet dan telaten maka akan berhasil baik seperti yang dilihat tersebut.  Ia juga meminta agar warga Kampung Kaliki terus menanam lahan tersebut untuk kesejahteraan keluarga mereka. 
   Pada kesempatan tersebut,  Bupati Frederikus Gebze,  menyerahkan KUR dari Bank Papua Cabang Merauke.  Menurut Bupati,  pemberian KUR ini sekaligus menepis anggapan selama ini bahwa hanya orang non Papua yang mendapatkan KUR tersebut.  Padahal yang sebenarnya terjadi adalah siapapun petani yang membutuhkan bantuan pembiayaan dengan bunga yang sangat terjangkau yang penting memenuhi persyaratan perbankan.  Selain KUR,  juga diserahkan peralatan pertanian seperti hand traktor,  karung dan tarpal termasuk cat 20 ber ukuran 20 liter bagi warga Kampung Kaliki tersebut. 
  Kepala distrik Kurik,  Maria viola Boyen,  S. STP,  menyampaikan terima kasih karena masyarakat Kaliki dapat panen perdana.  Panen sawah ini diakui Kadistrik bukan budaya orang Marind tapi masyarakat Kaliki terus berusaha dan sebagai orang Marind merasa bangga atas pencapaian yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kaliki tersebut. “” Masyarakat buta sebenarnya namun karena lewat usaha kelompok tani  yang terus mendapat pendampingan sehingga mereka bisa seperti sekarang,” tandanya.
  Kedatangan Bupati dan rombongan di tempat panen perdana di tahun 2019 tersebut disambut tari-tarian adat warga Kampung Kaliki. (ulo)

Baca Juga :  Masyarakat Bade Akhirnya Nikmati Layanan Listrik 1x 24 Jam 
Bupati Merauke Frederikus Gebze,  SE,  M. Si ketika melakukan panen raya bersama di Kampung Kaliki,  yang merupakan lahan dan padi warga lokal Marind.  Panen ini merupakan perdana di tahun 2019. ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos)

MERAUKE – Adanya kesan selama ini bagi orang asli Papua khususnya orang Marind tidak bisa tanam padi telah terpatahkan.  Hal itu dibuktikan denga pada panen perdana bersama yang dilakukan Bupati Merauke Frederikus Gebze,  SE, M. Si,  di Kampung Kaliki,  Distrik Merauke milik warga Kampung Kaliki yang merupakan penduduk asli Papua,  Rabu (13/3).  

  Bupati Frederikus Gebze tampak terharu melihat keberhasilan warga Kampung Kaliki tersebut.  Bahkan,  Bupati Frederikus Gebze memberikan apresiasi bagi warga Kampung Kaliki tersebut yang selama ini hanya mengharapkan belas kasihan pemerintah lewat Raskin atau Rastra,  namun sekarang ini sudah dapat menghasilkan beras sendiri. Apalagi,  kata Tuhan memberikan anugrah tanah yang luas yang selama ini belum dimanfaatkan dan diolah dengan baik. 
  ” Tanam padi ini memang bukan budaya kita namun apabila disertai dengan ketekunan dan usaha serta kerja keras maka kita akan mendapatkan hasilnya seperti ini, ” tandas Bupati.  
   Orang Papua khususnya Marind,  lanjut Bupati Frederikus Gebze,  selama ini sudah bekerja keras.  Namun yang belum adalah tekun,  keuletan dan telaten.  Namun jika kerja keras tersebut sudah dipadukan dengan ketekunan,  ulet dan telaten maka akan berhasil baik seperti yang dilihat tersebut.  Ia juga meminta agar warga Kampung Kaliki terus menanam lahan tersebut untuk kesejahteraan keluarga mereka. 
   Pada kesempatan tersebut,  Bupati Frederikus Gebze,  menyerahkan KUR dari Bank Papua Cabang Merauke.  Menurut Bupati,  pemberian KUR ini sekaligus menepis anggapan selama ini bahwa hanya orang non Papua yang mendapatkan KUR tersebut.  Padahal yang sebenarnya terjadi adalah siapapun petani yang membutuhkan bantuan pembiayaan dengan bunga yang sangat terjangkau yang penting memenuhi persyaratan perbankan.  Selain KUR,  juga diserahkan peralatan pertanian seperti hand traktor,  karung dan tarpal termasuk cat 20 ber ukuran 20 liter bagi warga Kampung Kaliki tersebut. 
  Kepala distrik Kurik,  Maria viola Boyen,  S. STP,  menyampaikan terima kasih karena masyarakat Kaliki dapat panen perdana.  Panen sawah ini diakui Kadistrik bukan budaya orang Marind tapi masyarakat Kaliki terus berusaha dan sebagai orang Marind merasa bangga atas pencapaian yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kaliki tersebut. “” Masyarakat buta sebenarnya namun karena lewat usaha kelompok tani  yang terus mendapat pendampingan sehingga mereka bisa seperti sekarang,” tandanya.
  Kedatangan Bupati dan rombongan di tempat panen perdana di tahun 2019 tersebut disambut tari-tarian adat warga Kampung Kaliki. (ulo)

Baca Juga :  Lapas Siap Cabut Asimilasi Narapidana Berulah

Berita Terbaru

Artikel Lainnya