
MERAUKE – Nasib naas dialami seorang Tenaga Kerja Non Nelayan (TKNN) Pelabuhan Perikanan Samudera Merauke bernama Feri Gebze (28). Pasalnya, Ia terkena tembakan oknum anggota Polisi berinisal SM pada bagian kaki kirinya, di Pelabuhan Perikanan Samudera Merauke, Rabu (13/2) sekitar pukul 07.00 WIT.
Belum diketahui secara pasti kronologi sebenarnya. Namun kedua belah pihak memberikan versi masing-masing. Dari pihak korban melalui istrinya Susanna Wanggaimu menjelaskan bahwa peristiwa itu berawal saat suaminya berangkat dari rumah di belakang RSUD Merauke ke pelabuhan Perikanan Merauke.
“Tahu-tahu yang tembak suami saya ada mabuk. Pace belum siap, kemudian pelaku langsung kasih turun tas yang berisi senjata dan pace (korban) belum bicara langsung ditembak,’’ kata Susana kepada wartawan.
Menurut Susna, suaminya ditembak sebanyak 3 kali di bagian kiri. Menurut Susana, yang menolong suaminya ke rumah sakit adalah teman-teman dari buruh perikanan yang ada di pelabuhan tersebut.
Namun apa yang disampaikan istri korban, Susana tersebut berbeda dengan versi yang disampaikan kepolisian dalam hal ini Polres Merauke. Dimana Wakapolres Merauke Kompol YS Kadang mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan awal dari pelaku SM, kasus ini berawal saat yang bersangkutan melakukan pengamanan di Pelabuhan Perikanan tersebut ada orang yang biasanya dicurigai melakukan pencurian.
‘’Ketika melakukan patroli menemukan yang bersangkutan kemudian ditegur. Saat ditegur, yang bersangkutan tidak terima dan melakukan pertengkaran dan menyerang petugas dengan menggunakan sebilah pisau,’’ kata Wakapolres.
Saat diberikan peringatan tembakan, lanjut Wakapolres, yang bersangkutan tidak mengindahkan dan terus melawan. ‘’Sehingga anggota kami melakukan tindakan untuk melumpuhkan. setelah dilumpuhkan, kemudian petugas membawa yang bersangkutan untuk pertolongan medis,’’ jelas Wakapolres.
Wakapolres menjelaskan, bahwa berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan bahwa anggotanya tersebut mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali namun yang bersangkutan menyerang.
Karena tidak mengindahkan, sehingga anggotanya memberikan tembakan melumpuhkan dengan menembak 1 kali pada bagian kaki. ‘’Bahkan jarak tinggal setengah meter, sehingga betul-betul melakukan tindakan karena merasa terancam, sehingga memberikan tembakan melumpuhkan tersebut,’’ jelas Wakapolres.
Soal anggotanya yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras tersebut, Wakapolres menjelaskan bahwa jika anggotanya dalam keadaan mabuk tidak mungkin seketika itu menolong korban untuk melakukan tindakan medis.
‘’Logikanya kalau anggota kami mabuk, tidak mungkin masih bisa menolong korban. Seketika melumpuhkan, anggota kami langsung memanggil kendaraan untuk membawa ke rumah sakit. Jadi anggota kami sendiri yang bawa ke rumah sakit. Saya pikir kalau dalam keadaan mabuk, tidak mungkin masih akan bawa korban ke rumah sakit,’’ tandasnya.
Namun demikian, jelas Wakapolres bahwa anggota tersebut langsung menjalani pemeriksaan oleh Provost setelah kejadian tersebut.‘’Sementara ini sedang didalami oleh Provost dan dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan,’’ tandasnya. (ulo/gin)