
MERAUKE- Diduga karena masalah cinta segi tiga dari seorang siswa SMAN 3 Merauke dengan SMK Santo Antonius Merauke, membuat SMAN 3 Merauke yang ada di Jalan Kamizaun Merauke diserang oleh sekelompok yang diduga dari oknum SMK Santo Antonius Merauke, Senin (12/8), kemarin.
Akibat penyerangan dengan melakukan pelemparan itu membuat sejumlah kaca kelas dari SMAN 3 Merauke pecah. Penyerangan terjadi secara tiba-tiba ke SMAN 3 Merauke ini, membuat Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH, langsung turun ke SMAN 3 Merauke.
Terlihat pula Wakapolres Merauke Kompol YS Toding dan Kabag Ops AKP Erol Sudrajat, S.Sos, M.Si, Kapolsek Merauke Kota AKP Dian Pietersz dan sejumlah perwira Polres Merauke. Hadir pula Kepsek SMK Santo Antonius Merauke Hoppy Istiawan, SPd, MPd.
Pasca penyerangan itu, seluruh siswa SMAN 3 Merauke dikumpulkan di lapangan SMKN 3 Merauke untuk mendapatkan pengarahan langsung baik dari Kapolres Merauke, Kabag Ops maupun dari Kepsek SMAN 3 Merauke Febrina K. Erianthy, S.Pd dan Kepsek SMK Santo Antonius Merauke.

Kapolres kemudian meminta kedua sekolah ini, SMAN 3 Merauke dan SMK Santo Antonius Merauke tidak ikut dalam karnaval dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan digelar hari ini, Rabu (12/8). Larangan ini, lanjut Kapolres dalam rangka mengantisipasi secara dini adanya gesekan yang terjadi antara kedua sekolah tersebut saat bertemu dilapangan.
‘’Kita lakukan ini sebagai antisipasi mengatasi hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi saat bertemu di lapangan,’’ katanya.
Kepada wartawan, Kapolres Bahara Marpaung membenarkan terjadinya penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum pelajar dari sekolah lain tersebut. ‘’Siapa-siapa pelakunya ini yang sementara kita selidiki. Kasus ini akan kita proses secara tuntas,’’tandas Kapolres. Soal motif penyerangan tersebut, Kapolres menjelaskan bahwa masih dalam proses penyelidikan.
“Karena informasinya bahwa ada siswi dari SMAN 3 Merauke ini miliki pacar sesama di SMAN 3 Merauke. Tapi siswi ini juga punya pacar di SMK Antonius. Mereka ingin ketemu untuk menyelesaikan. Tapi kemungkinan ada yang salah paham, sehingga terjadi penyerangan ini. Akibatnya, sekolah jadi sasaran. Tapi ini masih kita dalami apa sebenarnya motif dari penyerangan ini,’’ tandas Kapolres. (ulo/tri)