Tuesday, December 24, 2024
26.7 C
Jayapura

PWKI Diingatkan Buat Program Realistis 

MERAUKE- Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Cabang Merauke menggelar Musyawarah Cabang dalam rangka pemilihan pengurus dan penyusunan program, di Hotel Halongen, Jumat (10/6).

Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, saat membuka Muscab tersebut mengingatkan agar membuat program secara realistis. ‘’Buat rancangan kerja baik-baik. Jangan buat rancangan kerja di atas awan-awan. Buat sesuatu yang realistis yang ibu-ibu bisa kerjakan,’’tandas Bupati Romanus Mbaraka. Menurut dia, jika membuat program terlalu tinggi nantinya tidak bisa laksanakan. 

Karena menurutnya, persoalan ibu-ibu yang dibawa dalam  organisasi adalah tegakkan panji Kristus. ‘’Tidak ada lain dari situ. Apapun  yang kalian buat di PWKI,  pertama tegakkan panji Kristus. Itu hukum. Kalau menyangkut perkara-perkara manusia yang berkaitan dengan keibuan pasti  yang dilkaukan adalah kegiatan yang realistis sehingga pengurus yang terpilih nanti dapat  melaksanakan dengan baik,’’ jelasnya.

Baca Juga : 

Pembukaan tersebut diawali dengan pembacaan Firman Tuhan yang dilanjutkan dengan kotbah dari seorang hamba Tuhan. Menurut bupati bahwa sesuai dengan kotbah dan catatan yang disampaikan bapak pendeta bahwa kita diutus oleh Tuhan.

’’Tugas kita adalah tugas perutusan. Tuhan memilih kita dalam tugas masing-masing. Kalau di rumah sebagai bapak dan mama. Tapi, di organisasi mungkin sebagai ketua atau anggota,’’ jelasnya.(ulo/tho)

MERAUKE- Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Cabang Merauke menggelar Musyawarah Cabang dalam rangka pemilihan pengurus dan penyusunan program, di Hotel Halongen, Jumat (10/6).

Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, saat membuka Muscab tersebut mengingatkan agar membuat program secara realistis. ‘’Buat rancangan kerja baik-baik. Jangan buat rancangan kerja di atas awan-awan. Buat sesuatu yang realistis yang ibu-ibu bisa kerjakan,’’tandas Bupati Romanus Mbaraka. Menurut dia, jika membuat program terlalu tinggi nantinya tidak bisa laksanakan. 

Karena menurutnya, persoalan ibu-ibu yang dibawa dalam  organisasi adalah tegakkan panji Kristus. ‘’Tidak ada lain dari situ. Apapun  yang kalian buat di PWKI,  pertama tegakkan panji Kristus. Itu hukum. Kalau menyangkut perkara-perkara manusia yang berkaitan dengan keibuan pasti  yang dilkaukan adalah kegiatan yang realistis sehingga pengurus yang terpilih nanti dapat  melaksanakan dengan baik,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Terkendala Harga, Perum Bulog Merauke Tak Bisa Pengadaan Beras dari Petani 

Pembukaan tersebut diawali dengan pembacaan Firman Tuhan yang dilanjutkan dengan kotbah dari seorang hamba Tuhan. Menurut bupati bahwa sesuai dengan kotbah dan catatan yang disampaikan bapak pendeta bahwa kita diutus oleh Tuhan.

’’Tugas kita adalah tugas perutusan. Tuhan memilih kita dalam tugas masing-masing. Kalau di rumah sebagai bapak dan mama. Tapi, di organisasi mungkin sebagai ketua atau anggota,’’ jelasnya.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya