
MERAUKE- Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Merauke Elias Mithe, S.STP mengungkapkan, bahwa di tengah pandemic Covid-19 saat ini harus ada pengawasan secara intensif di perbatasan negara di Kukumit, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke. Karena Kampung Kukumit merupakan salah satu titik pelintas batas yang tidak resmi antara Indonesia dan PNG.
“Pelintasan di Kukumit itu lebih ramai dibandingkan dengan Sota. Karena di sana, jumlah yang melintas dari PNG ke Indonesia cukup banyak,’’ katanya saat ditemui media ini, Rabu (10/6).
Menurut Elias Mithe, sebelum pandemi Corona, warga yang melintas dari PNG ke Indonesia di Ulilin, antara 30, 40 bahkan sampai 100 orang, Ini karena di Ulilin sendiri ada perusahaan kelapa sawit, dimana sebagian yang ada di Indonesia itu adalah hak ulayat mereka. “Ada juga keluarga mereka yang tinggal di Indonesia dalam hal ini Merauke,’’ katanya.
Menurutnya, dengan adanya imbauan Bupati Merauke dan kesepakatan kedua negara untuk melakukan lockdown dimana warga Indonesia yang ada di PNG untuk tetap tinggal di PNG selama pandemi Covid-19, kecuali ada permintaan dari Pemerintah Indonesia untuk memulangkan warga negara Indonesia yang terjebak lockdown di PNG tersebut.
“Sejak adanya kesepakatan kedua negara untuk lockdown dan imbauan bupati sebenarnya itentitas mereka masuk ke Indonesia sudah berkurang. Tapi yang perlu kita antisipasi bahwa antara orang PNG dan Indonesia yang ada di perbatasan memiliki kekerabatan. Jadi kalau kita larang berarti mereka tidak bisa menjenguk keluarganya lagi di Indonesia,” jelasnya.
Karena tingginya intensitas pelintasan di Kukumit tersebut, maka menurut Elias Mithe, perlu satu pos Imigrasi di Kukumit tersebut. ‘’Kalau resminya itu ada di Kampung Bupul 12. Hanya kalau di Bupul 12 itu mereka merasa terlalu jauh dan putar, sementara kalau di Kukumit itu dekat dari PNG ke Indonesia,’’ jelasnya.
Dikatakan, warga PNG di perbatasan tersebut saat ini berkonsentrasi di wilayah Bustop, di rawa besar- merupakan wilayah PNG. ‘’Meskipun itu wilayah netral antara Indonesia,’’ jelasnya. Hal ini dikatakan Elias Mithe setelah melakukan patroli bersama yang melibatkan Imigrasi, Karantina Ikan, Karantina Pertanian, Bea dan Cukai serta Kantor Kesehatan Pelabuhan baru-baru ini. (ulo/tri)