MERAUKE– Satwa endemik Merauke yang digagalkan Karantina Papua Selatan saat pengawasan di Bandar Udara Mopah beberapa waktu lalu, akhirnya dilepasliarkan guna menjaga kelestarian sumber daya alam Papua.
“Total 24 ekor satwa yang dilepasliarkan, terdiri 15 ekor kadal soa payung, 8 ekor biawak coklat, dan 1 ekor buaya,” kata Dokter Hewan Karantina Papua Selatan Haris Prayitno,Ā dalam penyampaiannya diterima media ini, Kamis (09/05/2024). Pelepasliaran satwa endemik Merauke ini dilakukan BKSDA Wilayah I Merauke di Taman Nasional Wasur (TNW) Merauke.
Haris menjelaskan satwa yang dilepasliarkan ke alam sudah menjalani serangkaian tindakan karantina dan tahapan habituasi.
āSatwa-satwa tersebut dipastikan dalam keadaan sehat dan dapat beradaptasi dengan kondisi alamnya di hutan,ā jelas Haris.
Pada kesempatan lain, Karantina Papua Selatan mengikuti kegiatan restocking 434 ekor arwana Irian hasil pemanfaatan dan peredaran kuota tahun 2023. Giat ini diselenggarakan oleh Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong di Sungai Kaliwanggo, Kampung Erambu. “Pelepasliaran ikan arwana irian ini untuk menambah populasi ikan lokal di Kabupaten Merauke. Sehingga kondisinya tetap terjaga di alam,” kata Ketua Tim Karantina Ikan Tohirin.
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menyampaikan, kegiatan pelepasliaran satwa dan ikan lokal Merauke adalah bukti sinergitas dilapangan berjalan dengan baik. āKarantina akan terus memperketat pengawasan di pintu pemasukan dan pengeluaran serta memperkuat sistem yang selama ini sudah dibangun. Karantina senantiasa mendukung kelestarian alam yang ada di Merauke,ā pungkas Cahyono. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSĀ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos