Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Aula dan Bengkel Las SMK Santo Antonius Terbakar 

MERAUKE-Warga Merauke, khususnya pelajar dan guru SMK  Santo Antonius Merauke dikagetkan dengan kebakaran menimpa gedung sekolah mereka, Rabu (10/5) sekitar pukul 13.00 WIT, kemarin. Ya, dua ruangan kelas yang selama ini digunakan  sebagai  bengkel las dan aula ludes terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun dua ruangan bangunan itu  habis terbakar. Belum  diketahui  penyebab kebakaran ini, namun diperkirakan dari korsleting listrik.

  ‘’Diperkirakan dari korsleting listrik. Karena tadi asap tebal pertama dilihat anak-anak dari atap gedung bangunan,’’ kata seorang guru SMK Santo Antonius yang berada di Jalan Misi, Kelurahan Mandala Merauke itu.   

Baca Juga :  Aman Natal dan Tahun Baru, Polres Merauke Turunkan Kekuatan 150 Personel 

Dari pantauan media ini, para pelajar  yang hampir seluruhnya itu pria berusaha  memadamkan api dengan mencoba mencari air dengan menggunakan  baskom, ember dan peralatan seadanya  untuk menyiram api yang terus merambat ke ruangan  lainnya.

Sekitar 30 menit kemudian, setelah kebakaran tersebut, 2 mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Merauke tiba. Hanya saja tidak bisa mendekat, karena tanah yang akan dilewati lembek sehingga harus menyambungkan  beberapa pipa untuk menjangkau TKP.  Usaha ini berhasil sehingga dari 4 ruangan yang ada di satu  bangunan gedung tersebut, 2  ruangan lainnya berhasil diselamatkan.

Edi Loloan, salah seorang guru SMK Santo Antonius kepada wartawan mengaku, belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Karena tiba-tiba api sudah muncul di atas atap ruangan yang selama ini dipakai sebagai aula.  ‘’Kemungkinan korsleting listrik,’’ katanya.

Baca Juga :  Polres Merauke Turunkan 300 Personil Gabungan Amankan Pleno KPU

  Menurutnya, di dalam aula tersebut sedang disimpa alat-alat drum band  yang baru dibeli dan belum dipakai. Sementara di dalam bengkel las, terdapat alat praktek dari para siswa.   Soal besarnya kerugian, Edi mengaku belum  mengetahui secara pasti. ‘’Untuk berapa besarnya kerugian  belum diketahui. Mungkin nanti setelah dihitung  baru bisa diketahui,’’ tambahnya.(ulo/tho)

MERAUKE-Warga Merauke, khususnya pelajar dan guru SMK  Santo Antonius Merauke dikagetkan dengan kebakaran menimpa gedung sekolah mereka, Rabu (10/5) sekitar pukul 13.00 WIT, kemarin. Ya, dua ruangan kelas yang selama ini digunakan  sebagai  bengkel las dan aula ludes terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun dua ruangan bangunan itu  habis terbakar. Belum  diketahui  penyebab kebakaran ini, namun diperkirakan dari korsleting listrik.

  ‘’Diperkirakan dari korsleting listrik. Karena tadi asap tebal pertama dilihat anak-anak dari atap gedung bangunan,’’ kata seorang guru SMK Santo Antonius yang berada di Jalan Misi, Kelurahan Mandala Merauke itu.   

Baca Juga :  Cegah Tawuran, SMAN I dan SMK Santo Antonius Libur Dua Hari

Dari pantauan media ini, para pelajar  yang hampir seluruhnya itu pria berusaha  memadamkan api dengan mencoba mencari air dengan menggunakan  baskom, ember dan peralatan seadanya  untuk menyiram api yang terus merambat ke ruangan  lainnya.

Sekitar 30 menit kemudian, setelah kebakaran tersebut, 2 mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Merauke tiba. Hanya saja tidak bisa mendekat, karena tanah yang akan dilewati lembek sehingga harus menyambungkan  beberapa pipa untuk menjangkau TKP.  Usaha ini berhasil sehingga dari 4 ruangan yang ada di satu  bangunan gedung tersebut, 2  ruangan lainnya berhasil diselamatkan.

Edi Loloan, salah seorang guru SMK Santo Antonius kepada wartawan mengaku, belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Karena tiba-tiba api sudah muncul di atas atap ruangan yang selama ini dipakai sebagai aula.  ‘’Kemungkinan korsleting listrik,’’ katanya.

Baca Juga :  MRPS Serahkan  Keaslian  Yusak Yaluwo ke KPU Papua Selatan   

  Menurutnya, di dalam aula tersebut sedang disimpa alat-alat drum band  yang baru dibeli dan belum dipakai. Sementara di dalam bengkel las, terdapat alat praktek dari para siswa.   Soal besarnya kerugian, Edi mengaku belum  mengetahui secara pasti. ‘’Untuk berapa besarnya kerugian  belum diketahui. Mungkin nanti setelah dihitung  baru bisa diketahui,’’ tambahnya.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya