Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Tidak Laksanakan Tugas, Kepsek SD Inpres Kiworo Diganti   

MERAUKE–Dianggap lalai dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Kiworo di Kampung Kiworo, Distrik Kimaam diganti.  Sejak Desember sampai sekarang ini dilaporkan tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah itu dikarenakan guru dan kepala sekolahnya tidak berada di tempat.

Kepala Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun, S.Sos, MM, M.Pd, didampingi Kabid SD, Donatus Pangamuye, S.Pd, M.Pd dan Kepala Seksi Tenaga Teknis Bidang SD Heribertus Buer, S.Pd saat ditemui media ini di ruang kerjanya membenarkan pergantian kepala sekolah SD Inpres Kiworo tersebut.

Pergantian ini, lanjut Thiasoni, karena adanya laporan masyarakat serta anggota DPRD Merauke asal pemilihan Kimaam yang meminta untuk pergantian kepala sekolah tersebut karena jarang berada di tempat, sehingga aktivitas sekolah tidak berjalan  sebagaimana diharapkan. 

Baca Juga :  Pasien PDP RSUD Merauke Bertambah Satu Orang

‘’Kita sudah siapkan pelaksanan tugas.  Kemungkinan ini sedang  mengurus Dapodik anak-anak, khususnya kelas VI yang dalam waktu dekat ini akan ujian. Karena kalau Dapodiknya tidak dibenahi dengan baik, maka akan berdampak pada siswa. Walaupun  ujian tapi tidak terdaftar di Dapodik, maka ijazahnya tidak bisa diterbitkan,’’katanya. 

Sementara 4 guru  PNS yang bertugas  di SD Inpres Kiworo tersebut sejak Januari sampai Maret 2022 ini belum  ke tempat tugas dengan alasan masalah cuaca buruk. ‘’Tapi kita sudah  minta para guru itu segera ke tempat tugas. Termasuk yang kita angkat sebagai Plt kepada sekolah segera berangkat ke tempat tugas setelah Dapodik dari siswa sudah diselesai. Karena anak-anak ini akan segera  melaksanakan ujian sekolah,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  Dianggap Cemarkan Nama Baik, PKN Merauke Diadukan ke Polisi

Kabid SD Donatus Pangamuye  menjelaskan, kepala sekolah sebelumnya lebih banyak berada di  kota dibandingkan di tempat tugasnya karena terpisah dengan keluarganya. ‘’Istrinya juga pegawai negeri, sehingga terpisah. Mungkin itu yang membuat dia lebih banyak berada di Kota. Makanya yang bersangkutan diganti setelah ada permintaan masyarakat dan dari anggota dewan,’’tandasnya. (ulo/tho)

MERAUKE–Dianggap lalai dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Kiworo di Kampung Kiworo, Distrik Kimaam diganti.  Sejak Desember sampai sekarang ini dilaporkan tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah itu dikarenakan guru dan kepala sekolahnya tidak berada di tempat.

Kepala Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun, S.Sos, MM, M.Pd, didampingi Kabid SD, Donatus Pangamuye, S.Pd, M.Pd dan Kepala Seksi Tenaga Teknis Bidang SD Heribertus Buer, S.Pd saat ditemui media ini di ruang kerjanya membenarkan pergantian kepala sekolah SD Inpres Kiworo tersebut.

Pergantian ini, lanjut Thiasoni, karena adanya laporan masyarakat serta anggota DPRD Merauke asal pemilihan Kimaam yang meminta untuk pergantian kepala sekolah tersebut karena jarang berada di tempat, sehingga aktivitas sekolah tidak berjalan  sebagaimana diharapkan. 

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas, Baznas Gelar Rakerda    

‘’Kita sudah siapkan pelaksanan tugas.  Kemungkinan ini sedang  mengurus Dapodik anak-anak, khususnya kelas VI yang dalam waktu dekat ini akan ujian. Karena kalau Dapodiknya tidak dibenahi dengan baik, maka akan berdampak pada siswa. Walaupun  ujian tapi tidak terdaftar di Dapodik, maka ijazahnya tidak bisa diterbitkan,’’katanya. 

Sementara 4 guru  PNS yang bertugas  di SD Inpres Kiworo tersebut sejak Januari sampai Maret 2022 ini belum  ke tempat tugas dengan alasan masalah cuaca buruk. ‘’Tapi kita sudah  minta para guru itu segera ke tempat tugas. Termasuk yang kita angkat sebagai Plt kepada sekolah segera berangkat ke tempat tugas setelah Dapodik dari siswa sudah diselesai. Karena anak-anak ini akan segera  melaksanakan ujian sekolah,’’ jelasnya.   

Baca Juga :  Tidak Ada Izin, Ratusan Bungkus Selai Daging Sapi  Disita

Kabid SD Donatus Pangamuye  menjelaskan, kepala sekolah sebelumnya lebih banyak berada di  kota dibandingkan di tempat tugasnya karena terpisah dengan keluarganya. ‘’Istrinya juga pegawai negeri, sehingga terpisah. Mungkin itu yang membuat dia lebih banyak berada di Kota. Makanya yang bersangkutan diganti setelah ada permintaan masyarakat dan dari anggota dewan,’’tandasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya