Wednesday, April 2, 2025
25.7 C
Jayapura

SMAN Plus Senayu Swadaya Bangun Gedung Sekolah 

MERAUKE-Karena status tanah yang ditempati belum jelas, membuat SMAN Plus Satap Senayu, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke  sampai hari ini  belum memiliki  gedung sekolah yang memadai.

  Kepala Sekolah SMAN Plus Satap  Senayu Nikson T. Notanubun, S.Pd kepada media ini mengungkapkan bahwa  sejak 2017 telah dibangun 2 ruangan kelas dan di tahun 2019  penambahan 1 ruangan kelas melalui swadaya masyarakat maupun dewan guru yang ada di sekolah tersebut dari bahan kayu  yakni  dengan dinding papan dan berlantai tanah.

   Kementerian Pendidikan Nasional, kata  Nikson T. Notanubun,  telah memberikan  bantuan 4 ruangan kelas di tahun 2017-2019. Namun  bantuan tersebut tidak  dapat direalisasikan karena masalah  status tanah yang belum jelas.  Pihaknya secara berulang kali  memprioritaskan soal pengadaan tanah kepada pihak terkait baik Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Kabupaten Merauke maupun  kepada Dinas Pendidikan Provinsi Papua, namun sampai sekarang  tidak ada realisasi.

Baca Juga :  Monitoring ke SMA Negeri 4, Komisi D Temukan Sejumlah Masalah

   Padahal, lanjutnya, pihak sekolah sudah mendapatkan janji untuk pengadaan tanah sekolah. Tapi sampai sekarang status tanah tak kunjung diselesaikan.  Padahal, sekolah  tersebut   pada tahun 2016 lalu sempat dipalang karena masalah tuntutan  hak ulayat.

   “Sekolah ini berada di tengah masyarakat OAP. Artinya, bahwa anak-anak yang sekolah ini  bisa kami katakan hampir 100 persen adalah OAP,” jelasnya.

  Karena itu, pihak sekolah mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan sekolah  serta adanya perhatian untuk gedung sekolah tersebut. Sebab, dengan  hanya 3 rombongan belajar yang ada, para guru yang ditempatkan di sekolah ini sulit untuk memenuhi  tuntutan sebagai seorang guru. Apalagi  jika guru tersebut sudah lulus sertifikasi yang dituntut untuk  memiliki 24 jam dalam seminggu. (ulo/tri)

Baca Juga :  Dinas Perpustakaan Gelar PUBG Mobil Championship

MERAUKE-Karena status tanah yang ditempati belum jelas, membuat SMAN Plus Satap Senayu, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke  sampai hari ini  belum memiliki  gedung sekolah yang memadai.

  Kepala Sekolah SMAN Plus Satap  Senayu Nikson T. Notanubun, S.Pd kepada media ini mengungkapkan bahwa  sejak 2017 telah dibangun 2 ruangan kelas dan di tahun 2019  penambahan 1 ruangan kelas melalui swadaya masyarakat maupun dewan guru yang ada di sekolah tersebut dari bahan kayu  yakni  dengan dinding papan dan berlantai tanah.

   Kementerian Pendidikan Nasional, kata  Nikson T. Notanubun,  telah memberikan  bantuan 4 ruangan kelas di tahun 2017-2019. Namun  bantuan tersebut tidak  dapat direalisasikan karena masalah  status tanah yang belum jelas.  Pihaknya secara berulang kali  memprioritaskan soal pengadaan tanah kepada pihak terkait baik Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Kabupaten Merauke maupun  kepada Dinas Pendidikan Provinsi Papua, namun sampai sekarang  tidak ada realisasi.

Baca Juga :  Masyarakat Akan Ajukan Gugatan class Action ke Pengadilan

   Padahal, lanjutnya, pihak sekolah sudah mendapatkan janji untuk pengadaan tanah sekolah. Tapi sampai sekarang status tanah tak kunjung diselesaikan.  Padahal, sekolah  tersebut   pada tahun 2016 lalu sempat dipalang karena masalah tuntutan  hak ulayat.

   “Sekolah ini berada di tengah masyarakat OAP. Artinya, bahwa anak-anak yang sekolah ini  bisa kami katakan hampir 100 persen adalah OAP,” jelasnya.

  Karena itu, pihak sekolah mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan sekolah  serta adanya perhatian untuk gedung sekolah tersebut. Sebab, dengan  hanya 3 rombongan belajar yang ada, para guru yang ditempatkan di sekolah ini sulit untuk memenuhi  tuntutan sebagai seorang guru. Apalagi  jika guru tersebut sudah lulus sertifikasi yang dituntut untuk  memiliki 24 jam dalam seminggu. (ulo/tri)

Baca Juga :  Pendaftaran Lebih Awal, SMAN 3 Jayapura Kuota Terpenuhi 85 % OAP

Berita Terbaru

Artikel Lainnya