Monday, March 10, 2025
24.7 C
Jayapura

Penyaluran Bansos Tahap I, Banyak Data KPM Hilang

MIMIKA – Sejak tanggal 27 Februari 2025 bantuan sosial (Bansos) untuk triwulan tahap I di Kabupaten Mimika mulai disalurkan.  Kepala Kantor Pos Cabang Timika, Lindra Harianto Rajagukguk dalam penyaluran bansos triwulan pertama ternyata banyak data  Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hilang.   

Lindra mengatakan, akibat banyaknya data yang menjadi temuan tersebut, proses penyaluran bansos kepada masyarakat penerima manfaat pun harus dilakukan satu hari satu distrik untuk mengantisipasi resiko yang kemungkinan terjadi.

“Karena banyak data yang hilang sehingga kami bikin itu satu hari satu distrik antisipasi resiko yang terjadi,” kata Lindra, Jumat (7/3) kemarin.

Meski tidak merincikan berapa banyak jumlah data yang hilang, namun kata Lindra pihak Dinas Sosial Kabupaten Mimika telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga :  BTM: GM FKPPI Harus Tetap Solid

“Upaya dari teman-teman Dinsos Kabupaten Mimika tuh yang pernah mengambil di tahap III dan IV lalu namanya hilang di tahap I tahun ini, dari Dinsos mencatat namanya sama nomor HP untuk diusulkan kembali ke Kemensos,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Petrus Yumte melalui Kabid Pemberdayaan Sosial Yohanis Palitean menjelaskan bahwa ada pengurangan dikarenakan perubahan status pekerjaan dan kelayakan hidup penerima manfaat.  Namun, ia juga tidak merincikan berapa jumlah data yang hilang.

“Memang ada pengurangan dikarenakan, mungkin suda kerja, anak sudah kerja, jadi pengusaha, hidup lebih baik, sedang yang layak dapat yang tidak punya penghasilan, rumah papan yang reot, honai,” jawabnya singkat.

Baca Juga :  Kesadaran Pedagang Buang Sampah di Tempatnya Sangat Rendah

MIMIKA – Sejak tanggal 27 Februari 2025 bantuan sosial (Bansos) untuk triwulan tahap I di Kabupaten Mimika mulai disalurkan.  Kepala Kantor Pos Cabang Timika, Lindra Harianto Rajagukguk dalam penyaluran bansos triwulan pertama ternyata banyak data  Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hilang.   

Lindra mengatakan, akibat banyaknya data yang menjadi temuan tersebut, proses penyaluran bansos kepada masyarakat penerima manfaat pun harus dilakukan satu hari satu distrik untuk mengantisipasi resiko yang kemungkinan terjadi.

“Karena banyak data yang hilang sehingga kami bikin itu satu hari satu distrik antisipasi resiko yang terjadi,” kata Lindra, Jumat (7/3) kemarin.

Meski tidak merincikan berapa banyak jumlah data yang hilang, namun kata Lindra pihak Dinas Sosial Kabupaten Mimika telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga :  Kasus Pendaki yang Tewas di Puncak Cartenz, Sejumlah Rekan Korban Diperiksa

“Upaya dari teman-teman Dinsos Kabupaten Mimika tuh yang pernah mengambil di tahap III dan IV lalu namanya hilang di tahap I tahun ini, dari Dinsos mencatat namanya sama nomor HP untuk diusulkan kembali ke Kemensos,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Petrus Yumte melalui Kabid Pemberdayaan Sosial Yohanis Palitean menjelaskan bahwa ada pengurangan dikarenakan perubahan status pekerjaan dan kelayakan hidup penerima manfaat.  Namun, ia juga tidak merincikan berapa jumlah data yang hilang.

“Memang ada pengurangan dikarenakan, mungkin suda kerja, anak sudah kerja, jadi pengusaha, hidup lebih baik, sedang yang layak dapat yang tidak punya penghasilan, rumah papan yang reot, honai,” jawabnya singkat.

Baca Juga :  Sesosok Mayat Ditemukan di Bawah Jembatan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya