
MERAUKE- Dua warga Kabupaten Boven Digoel dari Asiki yang dirujuk ke Merauke karena dari hasil rapid test yang dilakukan oleh Klinik Asiki menunjukan reaktif, kini masuk dalam status orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Merauke.
“Keduanya, kita masukkan dalam daftar ODP,’’ kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita yang juga juru bicara Covid-19 tersebut dihubungi media ini Jumat (8/5).
Jika di Asiki saat di-rapid test hasilnya reaktif, namun saat dilakukan rapid test ulang di Merauke, kata Nevile Muskita hasilnya justru negatif. “Teman-teman sudah melakukan rapid test ulang di sini dan keduanya hasilnya negatif,’’ terangnya.
Namun begitu, lanjut, Nevile, kedua rujukan tersebut akan diambil sampel swab untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. ‘’Karena keduanya sudah berada di sini, sehingga kita akan ambil sampel swab untuk kita kirim,’’ jelasnya.
Ditanya soal satu warga Boven Digoel yang positif terpapar Corona apakah dirujuk ke Merauke, Nevile menjelaskan bahwa sampai sekarang tidak ada pasien positif Corona yang dirujuk dari Boven Digoel.
‘’Saya pikir baguslah, kalau teman-teman yang ada di Boven Digoel bisa merawatnya sendiri, Saya pikir mereka juga bisa uintuk menanganinya,’’ tandasnya.
Sementara itu, hingga Jumat (8/5), RSUD Merauke masih merawat 4 pasien positif Corona. Dari 4 pasien positif tersebut, 3 pasien orang Merauke dan 1 pasien rujukan dari Boven Digoel. Sedangkan untuk PDP masih tetap 2 orang yang dirawat. Selain tidak ada penambahan pasien positif Corona dan PDP, orang dalam pemantauan (ODP) mengalami penurunan. Termasuk ODP yang sebelumnya berjumlah 110 orang, maka Jumat kemarin tinggal 91 orang. Sebanyak 19 orang dikeluarkan dari daftar OPD setelah selama 14 hari tidak menunjukkan gejala Covid-19. (ulo/tri)