Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

KUA Merauke Tunda Pernikahan Lima Pasang

MERAUKE- Kantor  Urusan Agama (KUA) Distrik Merauke  setidaknya  sudah menunda   rencana pernikahan  5 pasangan calon pengantin  sejak  Merauke ditetapkan  status Kejadian Luar Biasa. 

  “Sejak  Merauke  ditetapkan  dengan status   KLB,  kami sudah menunda   5 pasang  yang akan mengucapkan icap kabul  di  KUA Distrik Merauke,”   kata  Kepala KUA  Distrik Merauke Susanto, S.Ag saat  dihubungi  media ini lewat telpon selulernya,   Selasa   (7/4).

   Meski  begitu, lanjut  Susanto, bagi yang  sudah merencanakan   dan daftar  ke KUA    sebelum  Merauke ditetapkan sebagai KLB, maka pihaknya tetap melayani. Tapi, setelah  ada     imbauan dari bupati dan  surat Kepala  Kantor Agama, maka tidak dilayani  tapi    pernikahannya ditunda.   “Kalau surat dari Kepala Kantor Agama   Kabupaten Merauke  itu   itu sampai tanggal  10 April  2020 tidak   boleh  pernikahan.   Tapi, setelah  tanggal   10 April  tersebut sudah bisa  dilangsungkan   pernikahannya,” katanya.     

Baca Juga :  Hari Pertama Operasi, Puluhan Kendaraan Terjaring 

  Karena itu, lanjut   Susanto,  sampai    Selasa kemarin, sudah tercatat   6 pasang   yang akan akad nikah  di atas  tanggal 10 April dengan  catatan mengikuti protokol yang telah  ditentukan pemerintah  seperti  memakai  masker, jarak yang diatur, cuci tangan,  semua yang hadir menggunakan sarung tangan,  maksimal   10  orang yang  hadir. 

   “Kita  hanya menikahkan  mereka.  Untuk  resepsi atau  pesta dari pernikahan   tersebut  harus ditunda sampai   pemerintah  menyatakan  bebas dari  Corona.  Karena sudah ada   surat edaran  dari  pemerintah bahwa   untuk   resepsi   atau pesta pernikahan   harus ditunda    dulu,’’ tandasnya.

    Susanto mengharapkan,   bagi yang akan menjalani akad nikah di atas tanggal  10 April  2020 tersebut, benar-benar  mengikuti   imbauan pemerintah dalam  memutus  mata rantai penyebaran  Covid-19.  Jika  tidak, maka   pemerintah melalui  alat negara   bisa membubarkan  paksa  jika ada yang  mencoba   memaksanakn untuk menggelar   resepsi pernikahan.  “Tentunya kami juga  akan tekankan  kepada   kedua belah   pihak    untuk menunda    resepsi   atau pesta pernikahan,’’ tandasnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Antipasi Bencana Banjir, BWS Papua Merauke Siapkan Posko Siaga

MERAUKE- Kantor  Urusan Agama (KUA) Distrik Merauke  setidaknya  sudah menunda   rencana pernikahan  5 pasangan calon pengantin  sejak  Merauke ditetapkan  status Kejadian Luar Biasa. 

  “Sejak  Merauke  ditetapkan  dengan status   KLB,  kami sudah menunda   5 pasang  yang akan mengucapkan icap kabul  di  KUA Distrik Merauke,”   kata  Kepala KUA  Distrik Merauke Susanto, S.Ag saat  dihubungi  media ini lewat telpon selulernya,   Selasa   (7/4).

   Meski  begitu, lanjut  Susanto, bagi yang  sudah merencanakan   dan daftar  ke KUA    sebelum  Merauke ditetapkan sebagai KLB, maka pihaknya tetap melayani. Tapi, setelah  ada     imbauan dari bupati dan  surat Kepala  Kantor Agama, maka tidak dilayani  tapi    pernikahannya ditunda.   “Kalau surat dari Kepala Kantor Agama   Kabupaten Merauke  itu   itu sampai tanggal  10 April  2020 tidak   boleh  pernikahan.   Tapi, setelah  tanggal   10 April  tersebut sudah bisa  dilangsungkan   pernikahannya,” katanya.     

Baca Juga :  Pembangunan Fisik Capai 75 Persen

  Karena itu, lanjut   Susanto,  sampai    Selasa kemarin, sudah tercatat   6 pasang   yang akan akad nikah  di atas  tanggal 10 April dengan  catatan mengikuti protokol yang telah  ditentukan pemerintah  seperti  memakai  masker, jarak yang diatur, cuci tangan,  semua yang hadir menggunakan sarung tangan,  maksimal   10  orang yang  hadir. 

   “Kita  hanya menikahkan  mereka.  Untuk  resepsi atau  pesta dari pernikahan   tersebut  harus ditunda sampai   pemerintah  menyatakan  bebas dari  Corona.  Karena sudah ada   surat edaran  dari  pemerintah bahwa   untuk   resepsi   atau pesta pernikahan   harus ditunda    dulu,’’ tandasnya.

    Susanto mengharapkan,   bagi yang akan menjalani akad nikah di atas tanggal  10 April  2020 tersebut, benar-benar  mengikuti   imbauan pemerintah dalam  memutus  mata rantai penyebaran  Covid-19.  Jika  tidak, maka   pemerintah melalui  alat negara   bisa membubarkan  paksa  jika ada yang  mencoba   memaksanakn untuk menggelar   resepsi pernikahan.  “Tentunya kami juga  akan tekankan  kepada   kedua belah   pihak    untuk menunda    resepsi   atau pesta pernikahan,’’ tandasnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Hari Pertama Operasi, Puluhan Kendaraan Terjaring 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya