Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Gula dan BBM Rawan Terjadi Kelangkaan

Sejumlah truk yang antre untuk mendapatkan BBM di SPBU Jalan Ahmad Yani, Merauke, Rabu (8/4). Antrean seperti ini juga ditemukan di  SPBU jalan Parako.  Bahkan antrean ini sampai   sore hari setiap harinya. (FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Bupati Merauke   Frederikus  Gebze menyebut  ketersediaan bahan   kebutuhan pokok di Kabupaten  Merauke untuk beras, daging,   ikan, sayur dan buah  dianggap  cukup sampai bulan  Oktober  2020 mendatang. Namun   untuk  tiga   bahan kebutuhan  ini  yakni  garam beryodium, gula  dan BBM   rawan terjadi kelangkaan. 

  “Untuk beras, daging, ikan, sayur, buah yang ada di Kabupaten Merauke dianggap cukup sampai bulan Oktober 2020. Kecuali  garam beryodium, gula dan  BBM  yang  pasokannya selalu kami tunggu,’’ kata    bupati  Frederikus  Gebze,  kemarin. 

   Untuk gula pasir sendiri  di  pasar  saat ini  ketersediaannya mulai menipis. Bahkan, harganya   mulai dari Rp 20.000  perkilo. Sedangkan   untuk BBM,   dalam  beberapa bulan  ini seakan  terjadi kelangkaan  BBM  karena  antrean  truk-truk yang mengular di 2 SPBU   yang ada di Kota Merauke setiap  harinya. 

Baca Juga :  Dua Rujukan Reaktif Rapid Test dari Asiki Jadi ODP

  Untuk premium bagi  sepeda motor,  sulit  didapatkan  tapi justru  banyak dijual  di pinggir-pinggir  jalan. Untuk  SPBU Ahmad Yani tidak lagi menyediakan  premium bagi pemilik  sepeda  motor tapi hanya khusus  roda empat  sehingga kebijakan subsidi  tersebut  seakan   hanya berpihak kepada warga mampu yang sudah  bisa membeli   kendaraan roda empat. 

  Bupati  Frederikus Gebze  menjelaskan bahwa masalah BBM  karena  diberikan jatah  sehingga jatah  untuk Merauke ditahan  untuk 3 bulan. ‘’Karena memang sudah diatur   ketentuan Dirjen Migas  Pertamina, dengan  pembatasan ini diharapkan  dapat dijaga dengan baik. Karena  yang terjadi saat ini tidak  terlalu banyak aktifitas. Artinya masyarakat  banyak mengurangi  aktifitasnya di luar rumah,”  terangnya.  

Baca Juga :  Pj Gubernur Serahkan 1 Ton Beras dan Bus Bagi Warga Imbuti 

  Terkait dengan antrean yang sedang terjadi tersebut, menurut bupati yang perlu dilakukan   adalah  inventarisasi  terhadap kebutuhan  dari BBM tersebut. “Kita juga sudah sampaikan ke  Kapolres untuk menindaklanjuti   kebutuhan-kebutuhan   dari antrean BBM ini mau diarahkan kemana dan terakhir  itu bahwa seluruh kendaraan yang sedang  melakukan  antrean itu sudah diinventarisir. Ini kita lakukan   untuk mengantisipasi jangan sampai  kendaraan-kendaraan ini sudah di Jalan Ahmad Yani, setelah isi lagi di jalan   Paroko. Setelah itu, kemudian antri lagi di Kuprik selanjutnya isi lagi di Nowari. Kami terima kasih    kepada semua pihak  termasuk  rekan-rekan wartawan yang ikut mengawal  penyaluran  BBM   di Merauke,” tandasny. (ulo/tri)   

Sejumlah truk yang antre untuk mendapatkan BBM di SPBU Jalan Ahmad Yani, Merauke, Rabu (8/4). Antrean seperti ini juga ditemukan di  SPBU jalan Parako.  Bahkan antrean ini sampai   sore hari setiap harinya. (FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Bupati Merauke   Frederikus  Gebze menyebut  ketersediaan bahan   kebutuhan pokok di Kabupaten  Merauke untuk beras, daging,   ikan, sayur dan buah  dianggap  cukup sampai bulan  Oktober  2020 mendatang. Namun   untuk  tiga   bahan kebutuhan  ini  yakni  garam beryodium, gula  dan BBM   rawan terjadi kelangkaan. 

  “Untuk beras, daging, ikan, sayur, buah yang ada di Kabupaten Merauke dianggap cukup sampai bulan Oktober 2020. Kecuali  garam beryodium, gula dan  BBM  yang  pasokannya selalu kami tunggu,’’ kata    bupati  Frederikus  Gebze,  kemarin. 

   Untuk gula pasir sendiri  di  pasar  saat ini  ketersediaannya mulai menipis. Bahkan, harganya   mulai dari Rp 20.000  perkilo. Sedangkan   untuk BBM,   dalam  beberapa bulan  ini seakan  terjadi kelangkaan  BBM  karena  antrean  truk-truk yang mengular di 2 SPBU   yang ada di Kota Merauke setiap  harinya. 

Baca Juga :  Harus Miliki Semangat Kerja Secara Profesional

  Untuk premium bagi  sepeda motor,  sulit  didapatkan  tapi justru  banyak dijual  di pinggir-pinggir  jalan. Untuk  SPBU Ahmad Yani tidak lagi menyediakan  premium bagi pemilik  sepeda  motor tapi hanya khusus  roda empat  sehingga kebijakan subsidi  tersebut  seakan   hanya berpihak kepada warga mampu yang sudah  bisa membeli   kendaraan roda empat. 

  Bupati  Frederikus Gebze  menjelaskan bahwa masalah BBM  karena  diberikan jatah  sehingga jatah  untuk Merauke ditahan  untuk 3 bulan. ‘’Karena memang sudah diatur   ketentuan Dirjen Migas  Pertamina, dengan  pembatasan ini diharapkan  dapat dijaga dengan baik. Karena  yang terjadi saat ini tidak  terlalu banyak aktifitas. Artinya masyarakat  banyak mengurangi  aktifitasnya di luar rumah,”  terangnya.  

Baca Juga :  Banyak yang Pesimis

  Terkait dengan antrean yang sedang terjadi tersebut, menurut bupati yang perlu dilakukan   adalah  inventarisasi  terhadap kebutuhan  dari BBM tersebut. “Kita juga sudah sampaikan ke  Kapolres untuk menindaklanjuti   kebutuhan-kebutuhan   dari antrean BBM ini mau diarahkan kemana dan terakhir  itu bahwa seluruh kendaraan yang sedang  melakukan  antrean itu sudah diinventarisir. Ini kita lakukan   untuk mengantisipasi jangan sampai  kendaraan-kendaraan ini sudah di Jalan Ahmad Yani, setelah isi lagi di jalan   Paroko. Setelah itu, kemudian antri lagi di Kuprik selanjutnya isi lagi di Nowari. Kami terima kasih    kepada semua pihak  termasuk  rekan-rekan wartawan yang ikut mengawal  penyaluran  BBM   di Merauke,” tandasny. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya