Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Warga Sulit Peroleh Mitan, Pertamina Curiga Ada yang Timbun

MERAUKE–Sampai sekarang ini, ketersediaan Minyak Tanah (Mitan) masih sulit diperoleh di pangkalan-pangkalan yang ada di Kota Merauke. Menanggapi hal itu, Sales Branch Manager Rayon III Pertamina Papua, Anwar Hidayat mengungkapkan, pihaknya beberapa hari lalu bersama dengan Disperindagkop melakukan survey dengan turun langsung ke lapangan.

Dari survey yang dilakukan di beberapa pangkalan itu, pihaknya mendapati jika penyaluran minyak tanah ini berjalan normal. Hanya persoalannya, masyarakat berteriak kesulitan mendapatkan minyak tanah di pangkalan.

‘’Kita mensinyalir atau mencurigai adanya penimbunan minyak tanah ini yang dilakukan oknum masyarakat,’’ katanya kepada wartawan,  Selasa (7/2).

Dengan adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum masyarakat tersebut, bisa menimbulkan  panic buying. Karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik. Karena menurutnya, jika panic buying yang muncul, maka semua orang ingin menjadi penimbun semua.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Istri di Merauke Ditngkap

Ditanya bagaimana kalau kesulitan memperoleh minyak tanah ini sudah berlangsung berbulan-bulan?  Anwar Hidayat mengaku, kuota minyak tanah  di Merauke tidak ada pengurangan. ‘’Mulai kemarin dan tahun ini tidak ada pengurangan. Memang ada penambahan tapi sedikit saja dan untuk penyaluran  sebenarnya kami sesuaikan dengan SK kuota BBM Migas. Jadi kita tidak asal melakukan penambahan,’’terangnya.

Anwar Hidayat menambahkan, jumlah agen minyak tanah di Merauke sampai sekarang sebanyak 10 agen. ‘’Tapi kalau pangkalan cukup banyak. Karena yang mengangkat pangkalan dari agen,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

MERAUKE–Sampai sekarang ini, ketersediaan Minyak Tanah (Mitan) masih sulit diperoleh di pangkalan-pangkalan yang ada di Kota Merauke. Menanggapi hal itu, Sales Branch Manager Rayon III Pertamina Papua, Anwar Hidayat mengungkapkan, pihaknya beberapa hari lalu bersama dengan Disperindagkop melakukan survey dengan turun langsung ke lapangan.

Dari survey yang dilakukan di beberapa pangkalan itu, pihaknya mendapati jika penyaluran minyak tanah ini berjalan normal. Hanya persoalannya, masyarakat berteriak kesulitan mendapatkan minyak tanah di pangkalan.

‘’Kita mensinyalir atau mencurigai adanya penimbunan minyak tanah ini yang dilakukan oknum masyarakat,’’ katanya kepada wartawan,  Selasa (7/2).

Dengan adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum masyarakat tersebut, bisa menimbulkan  panic buying. Karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik. Karena menurutnya, jika panic buying yang muncul, maka semua orang ingin menjadi penimbun semua.

Baca Juga :  Komunitas Nelayan PPS Ditantang Laporkan Jika Masih Alami Pungli 

Ditanya bagaimana kalau kesulitan memperoleh minyak tanah ini sudah berlangsung berbulan-bulan?  Anwar Hidayat mengaku, kuota minyak tanah  di Merauke tidak ada pengurangan. ‘’Mulai kemarin dan tahun ini tidak ada pengurangan. Memang ada penambahan tapi sedikit saja dan untuk penyaluran  sebenarnya kami sesuaikan dengan SK kuota BBM Migas. Jadi kita tidak asal melakukan penambahan,’’terangnya.

Anwar Hidayat menambahkan, jumlah agen minyak tanah di Merauke sampai sekarang sebanyak 10 agen. ‘’Tapi kalau pangkalan cukup banyak. Karena yang mengangkat pangkalan dari agen,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya