Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Penerima Diminta Optimalkan Bantuan Pupuk Organik

MERAUKE – Para petani penerima bantuan diminta untuk mengoptimalkan bantuan  pupuk organik yang diberikan oleh pemerintah kepada 8 kelompok tani yang ada di Merauke.  ‘’Kita harapkan bantuan pupuk organik yang kita berikan dapat dioptimalkan dalam meningkatkan kualiatas  hasil pertanian,’’ kata Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L. Hamzah, saat membuka  bimbingan teknis kepada petani dari 8 kelompok penerima pupuk organik lewat APBN 2022 tersebut, Selasa (6/12).

Sulaeman L. Hamzah menjelaskan bahwa pada tahun 2022 ini bantuan pupuk organik ini diberikan  kepada 19 kelompok Tani yang ada di Provinsi Papua. Dari 17 kelompok tani penerima itu, 8 kelompok ada di Merauke dan 9 kelompok lainnya ada di daerah lainnya di Papua. ‘’Merauke merupakan penerima terbesar  bantuan pupuk  organik ini,’’ jelasnya.

Di tahun 2023, jelas dia, telah disiapkan 750 paket bantuan pupuk organik  tersebut untuk seluruh Indonesia. ‘’Tentunya kita berharap, dari 750 paket bantuan pupuk organik yang disiapkan untuk seluruh Indonesia itu, tetap ada yang menetes ke Merauke,’’ harapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Dimintai Waspadai Kasus DBD

Dikatakan untuk  pupuk kimia, terus menjadi pembahasan antara pemerintah dan DPR setiap saat. Karena kebutuhan pupuk subsidi ini memang cukup besar namun karena adanya perang antara Rusia dan Ukraina,  membuat pengiriman bahan baku pupuk ini mengalami  kendala.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan terus mengurangi pupuk subsidi  tersebut. Petani yang nisa mendapatkan pupuk subsidi  untuk Urea dan NPK  hanya petani yang memiliki lahan dibawah 2 hektar.

Sedangkan petani yang memiliki lahan diatas 2 hektar dianggap mampu dan  harus mennggunakan pupuk non subsidi. ‘’Karena pupuk kimia semakin mahal maka pupuk organik ini menjadi salah satu solusinya,’’ terangnya. 

Dirjen Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Budi Hanafi menjelaskan bahwa pemerintah memberikan bantuan pupuk  organik ini dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas dari hasil pertanian.

Baca Juga :  Korban Jiwa Petugas KPPS Capai 35 Orang

Sementara keuntungan bagi kelompok yang mendapatkan bantuan pupuk organik ini, pertama dapat meningkatkan ekonomi dari petani tersebut, dibangunkan pengolahan  kompos, dibangunkan kandang sapi dan bantuan 8 ekor sapi setiap kelompok, diberikan bantuan  alat transportasi. ‘’Harapannya, kelompok dapat mengembangkan pupuk organik ini,’’ terangnya.

Sementara itu,  Kasi Pupuk Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Amelia Wanggai menyampaikan terima kasih kepada Anggota Komisi  IV Sulaeman L Hamzah yang memperjuangkan paket ini bagi  petani di Merauke.

Menurut Amelia, pupuk organik saat bermanfaat untuk mengembalikan unsur hara tanah yang  telah jenuh dengan pupuk kimia, sehingga dengan menggunakan pupuk organik, lahan akan subur kembali.

‘’Kita harapkan kepada  para penerima, selain memanfaatkan bantuan pupuk organik yang diberikan juga dapat memproduksi pupuk  organik, sehingga biaya produksi  petani bisa menurun,’’ tandasnya. (ulo/tho)   

MERAUKE – Para petani penerima bantuan diminta untuk mengoptimalkan bantuan  pupuk organik yang diberikan oleh pemerintah kepada 8 kelompok tani yang ada di Merauke.  ‘’Kita harapkan bantuan pupuk organik yang kita berikan dapat dioptimalkan dalam meningkatkan kualiatas  hasil pertanian,’’ kata Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L. Hamzah, saat membuka  bimbingan teknis kepada petani dari 8 kelompok penerima pupuk organik lewat APBN 2022 tersebut, Selasa (6/12).

Sulaeman L. Hamzah menjelaskan bahwa pada tahun 2022 ini bantuan pupuk organik ini diberikan  kepada 19 kelompok Tani yang ada di Provinsi Papua. Dari 17 kelompok tani penerima itu, 8 kelompok ada di Merauke dan 9 kelompok lainnya ada di daerah lainnya di Papua. ‘’Merauke merupakan penerima terbesar  bantuan pupuk  organik ini,’’ jelasnya.

Di tahun 2023, jelas dia, telah disiapkan 750 paket bantuan pupuk organik  tersebut untuk seluruh Indonesia. ‘’Tentunya kita berharap, dari 750 paket bantuan pupuk organik yang disiapkan untuk seluruh Indonesia itu, tetap ada yang menetes ke Merauke,’’ harapnya.

Baca Juga :  Komunitas Warga Asmat Dapat Bantuan Kendaraan Roda Tiga

Dikatakan untuk  pupuk kimia, terus menjadi pembahasan antara pemerintah dan DPR setiap saat. Karena kebutuhan pupuk subsidi ini memang cukup besar namun karena adanya perang antara Rusia dan Ukraina,  membuat pengiriman bahan baku pupuk ini mengalami  kendala.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan terus mengurangi pupuk subsidi  tersebut. Petani yang nisa mendapatkan pupuk subsidi  untuk Urea dan NPK  hanya petani yang memiliki lahan dibawah 2 hektar.

Sedangkan petani yang memiliki lahan diatas 2 hektar dianggap mampu dan  harus mennggunakan pupuk non subsidi. ‘’Karena pupuk kimia semakin mahal maka pupuk organik ini menjadi salah satu solusinya,’’ terangnya. 

Dirjen Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Budi Hanafi menjelaskan bahwa pemerintah memberikan bantuan pupuk  organik ini dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas dari hasil pertanian.

Baca Juga :  Selama Prapaska dan Ramadan, Penjualan Miras dan Operasional THM Dibatasi   

Sementara keuntungan bagi kelompok yang mendapatkan bantuan pupuk organik ini, pertama dapat meningkatkan ekonomi dari petani tersebut, dibangunkan pengolahan  kompos, dibangunkan kandang sapi dan bantuan 8 ekor sapi setiap kelompok, diberikan bantuan  alat transportasi. ‘’Harapannya, kelompok dapat mengembangkan pupuk organik ini,’’ terangnya.

Sementara itu,  Kasi Pupuk Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Amelia Wanggai menyampaikan terima kasih kepada Anggota Komisi  IV Sulaeman L Hamzah yang memperjuangkan paket ini bagi  petani di Merauke.

Menurut Amelia, pupuk organik saat bermanfaat untuk mengembalikan unsur hara tanah yang  telah jenuh dengan pupuk kimia, sehingga dengan menggunakan pupuk organik, lahan akan subur kembali.

‘’Kita harapkan kepada  para penerima, selain memanfaatkan bantuan pupuk organik yang diberikan juga dapat memproduksi pupuk  organik, sehingga biaya produksi  petani bisa menurun,’’ tandasnya. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya