MERAUKE- Setelah 8 tahun direncanakan, pembangunan gedung gereja Katolik Santa Theresia Buti Merauke mulai dibangun. Pembangunan gedung gereja yang berukuran 20 x 42 meter mulai dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama, Sabtu (4/10).
Diawali dengan pemberkatan oleh Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi. Setelah pemberkatan, dilanjutkan dengan prosesi adat, dimana seekor babi jantan dibunuh dengan cara ditoki (dipukul pada bagian kepala,red) dengan menggunakan kayu buah dan darahnya menetes pada galian tanah dimana batu pertama diletakan.
Setelah prosesi adat tersebut kemudian dilanjutkan dengan peletakan baru pertama oleh Uskup Petrus Canisius Mandagi, dilanjutkan Gubernur Papua Apolo Safanpo, Ketua MRP Papsel Damianus Katayu, Wakil Ketua III atas nama pimpinan DPRP Papua Selatan Yoseph Albin Gebze, Kepala Kantor Agama Kabupaten Merauke Herman Wona, Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze sekaligus sebagai Ketua Panitia Pembangunan.
Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi mengajak kepada seluruh umat Paroki Santo Theresia untuk menyerahkan sepenuhnya rencana ini kepada Tuhan. Karena menurutnya, tanpa campur tangan Tuhan tidak akan jadi.
‘’Peletakan batu pertama menunjukan bahwa Tuhanlah batu pertama kehidupan kita,’’ jelasnya. Menurutnya, yang akan dibangun saat ini adalah gedung gereja. Dimana menurut Iman Katolik bahwa gedung gereja adalah lambang dari gereja yang sejati.
‘’Apa artinya gedung gereja itu kalau tidak membangun gereja sejati. Jadi gedung gereja yang dibangun itu menuju kepada gereja sejati dan gereja sejati itu pertama-tama adalah persekutuan umat beriman,’’ terangnya.