
MERAUKE- Rencana pelantikan 187 orang pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke, Kamis (5/12) terpaksa ditunda. Penundaan secara tiba-tiba ini tidak diketahui oleh sebagian pejabat yang telah mendapat undangan di pagi hari, sehingga sekitar pukul 12.00 WIT datang ke Auditorium Kantor Bupati Merauke dengan menggunakan jas.
Namun setelah mendapat penjelasan dari pihak Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke, barulah para pejabat yang sudah datang dengan setelan jas tersebut kembali. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke Jeremias Ndiken, S.Sos, ditemui media ini mengungkapkan bahwa penundaan ini dilakukan karena rekomendasi dari Komisi ASN tentang seleksi jabatan tinggi dan hasil Jokpit belum diterima pihaknya.
Namun demikian, Jeremias Ndiken mengungkapkan bahwa yang dilakukan ini hanya penundaan dan rencananya minggu depan pelantikan akan dilakukan setelah rekomendasi dari Komisi ASN tersebut diterima.
Menurutnya, jumlah yang akan dilantik pada pelantikan kali ini sebanyak 187 orang yang terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 37 orang, pejabat eselon III lebih dari 100 orang. Sedangkan untuk jabatan eselon IV kata Jeremias Ndiken tidak terlalu banyak. Hanya mengisi jabatan yang lagi mengalami kekosongan.
“Kalau untuk eselon II itu sebagian hanya roling dan mengisi beberapa SKPD yang lagi kosong,’’ jelasnya.
Di antara SKPD yang jabatan eselon II atau pimpinan SKPD belum definitif adalah Dinas Kesehatan, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pariwisata, Badan Pengelolaan Perbatasan dan Dinas Perindakop Kabupaten Merauke
“Jadi kali ini tidak ada pelantikan secara besar-besaran. Karena total semua jabatan ini ada lebih dari 500. Jadi tidak dilakukan pergantian secara besar-besar tapi hanya mengganti jabatan yang lowong karena usia pensiun, ada juga yang sakit dan ada juga yang meninggal,’’ terangnya.
Diakui Jeremias Ndiken bahwa kemungkinan penyampaian penundaan pelantikan tersebut terlambat atau belum diketahui pejabat yang sudah mendapat undangan. ‘’Karena kami umumkan di RRI itu memang sudah agak siang,’’ tambahnya. (ulo/tri)