MERAUKE – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke Walter Mahuze menyoroti kapal-kapal rakyat yang berlabuh di sekitar pintu air, Transito Merauke yang berpuluh-puluh tahun melakukan kegiatan diatas lumpur.
‘’Puluhan tahun mereka melakukan aktivitas diatas lumpur . Saya beberapa waktu lalu, membicarakan masalah ini dengan rekan kami di KSOP. Saya undang kepala KSOP dan kita bicara untuk cari solusi. Karena kita bisa lihat sendiri di sana, tidak ada dermaga. Kegiatan aktivitasnya diatas lumpur. Mengacu pada peraturan perhubungan, tidak kapal tidak boleh melakukan tambatan diatas lumpur. Karena ini berlawanan aturan kelabuhan,’’ tandas Walter Mahuze kepada media ini ditemui di Pos Pelayanan Terminal Pasar Wamangug Merauke yag saat ini menjadi tempat sementara melakukan aktivitas setelah Kantor Dishub dipalang, Kamis (04/07/2024).
Walter Mahuze menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Merauke telah memiliki pelabuhan di Kelapa Lima Merauke dengan harapan kapa-kapal tersebut diarahkan untuk melakukan aktivitas di sana. Namun 9 kali rapat dan pertemuan dengan KSOP dan Pelindo namun sampai saat ini belum ada kesepakatan untuk kerja sama kedua belah pihak .
Sementara kapal –kapal rakyat tersebut dibiarkan tmelakukan aktivitas diatas lumpur. ‘’Sayamau katakan bahwa kapal–kapal rakyat itu melakukan aktivitas secara ilegal di tempat tersebut. Karena secara aturan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas diatas lumpur. Tappi dari KSOP dan Pelindo membiarkan aktivitas itu berlangsung diatas lumpur. Bahkan sudah berjalan puluhan tahun,’’ katanya.
Bahkan kata Walter Mahuze, akibat aktivitas diatas lumpur itu, terjadi abrasi di Pintu Air Transito. ‘’Kalau dulu di pinggir kali itu banyak pohon-pohon, sekarang pohon-pohon itu sudah tidak ada akibat terjadi abrasi dari kapal-kapal rakyat yang melakukan aktivitas diatas lumpur ,’’ tandasnya. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos