Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Di Merauke, 9 Parpol Raih Kursi DPRD

Salah satu PPD ketika memperlihatkan hasil penghitungan suara PPD yang masih  tersegel  pada rapat pleno hari kedua,  Sabtu  (4/5). Di hari kedua, pleno  berlangsung sampai Minggu (5/5) kemarin .(Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke   akhirnya berhasil merampungkan  pleno rekapitulasi   perhitungan suara  hasil pemilu tingkat kabupaten. Rapat pleno ini berlangsung selama 2 hari sesuai  dengan  jadwal  KPU yang dimulai Jumat (3/5). Namun    pleno di hari terakhir  tersebut berlangsung sampai pagi  hari pada Minggu  (5/5) pagi kemarin. 

   Namun begitu , pleno   rekapitulasi   perhitungan suara secara terbuka  tersebut berlangsung   aman dan lancar. Kecuali pada PPD   Tabonji, Distrik Tabonji -Merauke sempat  terjadi  keributan  antara pihak saksi dengan pihak Komisioner KPU  Merauke. Keributan   tersebut terkait dengan adanya video   yang belum diuji kebenarannya  yang beredar terkait dengan pencoblosan surat suara di salam satu  TPS di Distrik Tabonji  tersebut yang diduga dicoplos  oleh satu orang. 

  Namun KPU maupun Bawaslu   tidak memiliki data tersebut. Sebab dari C1  yang ada di  dari  PPD Tabonji  tersebut tidak ada catatan  dari para saksi maupun Panwas  distrik  terkait  dengan  yang dipersoalkan  tersebut. 

Baca Juga :  Puluhan Liter Sopi dan Pencuri Kabel Kontainer Diamankan

   Ketua KPU Merauke Theresia  Mahuze yang memimpin  rapat pleno  tersebut melanjutkan   dan meminta  para saksi  Parpol  untuk mencatat  apa yang dipersoalkan dalam berita acara    yang menjadi bagian  dari rapat pleno  tersebut. 

    Sementara  itu, meski KPU  Kabupaten Merauke  telah melakukan pleno   tingkat Kabupaten, namun KPU Merauke belum menetapkan   partai maupun nama-nama caleg  yang   terpilih.  Sekretaris  KPU Kabupaten Merauke Marselus Edy Rianto, S.Sos ketika dihubungi media ini, Minggu (5/5)  kemarin menjelaskan bahwa  KPU Merauke  baru akan menetapkan   caleg  yang terpilih setelah pleno  tingkat  provinsi. ‘’Perhitungan suara   terbanyak dan  nama caleg yang terpilih  akan dilakukan setelah pleno provinsi. Sudah  ada jadwalnya  itu,’’ kata Marselus Edy Rianto.  

Baca Juga :  Bawaslu PPS Siap Terima Laporan Sengketa Penetapan DCS

      Menurut dia, kalaupun ada nama-nama  caleg terpilih yang beredar di setiap Dapil  itu  kemungkinan  dilakukan oleh  Parpol  dengan   melihat hasil pleno yang telah dilakukan oleh KPU tingkat  Kabupaten maupun dari perhitungan C1 yang didapatkan Parpol dari para saksinya. 

  Sementara    itu dari dari data  yang beredar yang diperoleh  media ini merujuk pada hasil  Pleno KPU Merauke tingkat kabupaten, tercatat hanya 9 Parpol yang berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Merauke. Ke-9 Parpol itu adalah Nasdem 5 kursi, PKB 5 kursi, PKS 4 kursi, PDI-P 4 kursi, Golkar  4 kursi, Gerindra 3 kursi, Hanura 2 kursi, PPP 2 kursi dan Demokrat 1 kursi. (ulo/tri)      

Salah satu PPD ketika memperlihatkan hasil penghitungan suara PPD yang masih  tersegel  pada rapat pleno hari kedua,  Sabtu  (4/5). Di hari kedua, pleno  berlangsung sampai Minggu (5/5) kemarin .(Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke   akhirnya berhasil merampungkan  pleno rekapitulasi   perhitungan suara  hasil pemilu tingkat kabupaten. Rapat pleno ini berlangsung selama 2 hari sesuai  dengan  jadwal  KPU yang dimulai Jumat (3/5). Namun    pleno di hari terakhir  tersebut berlangsung sampai pagi  hari pada Minggu  (5/5) pagi kemarin. 

   Namun begitu , pleno   rekapitulasi   perhitungan suara secara terbuka  tersebut berlangsung   aman dan lancar. Kecuali pada PPD   Tabonji, Distrik Tabonji -Merauke sempat  terjadi  keributan  antara pihak saksi dengan pihak Komisioner KPU  Merauke. Keributan   tersebut terkait dengan adanya video   yang belum diuji kebenarannya  yang beredar terkait dengan pencoblosan surat suara di salam satu  TPS di Distrik Tabonji  tersebut yang diduga dicoplos  oleh satu orang. 

  Namun KPU maupun Bawaslu   tidak memiliki data tersebut. Sebab dari C1  yang ada di  dari  PPD Tabonji  tersebut tidak ada catatan  dari para saksi maupun Panwas  distrik  terkait  dengan  yang dipersoalkan  tersebut. 

Baca Juga :  Covid Menurun, Pemkab Akhiri  Kerja Sama dengan Hotel Akat

   Ketua KPU Merauke Theresia  Mahuze yang memimpin  rapat pleno  tersebut melanjutkan   dan meminta  para saksi  Parpol  untuk mencatat  apa yang dipersoalkan dalam berita acara    yang menjadi bagian  dari rapat pleno  tersebut. 

    Sementara  itu, meski KPU  Kabupaten Merauke  telah melakukan pleno   tingkat Kabupaten, namun KPU Merauke belum menetapkan   partai maupun nama-nama caleg  yang   terpilih.  Sekretaris  KPU Kabupaten Merauke Marselus Edy Rianto, S.Sos ketika dihubungi media ini, Minggu (5/5)  kemarin menjelaskan bahwa  KPU Merauke  baru akan menetapkan   caleg  yang terpilih setelah pleno  tingkat  provinsi. ‘’Perhitungan suara   terbanyak dan  nama caleg yang terpilih  akan dilakukan setelah pleno provinsi. Sudah  ada jadwalnya  itu,’’ kata Marselus Edy Rianto.  

Baca Juga :  Bawaslu PPS Siap Terima Laporan Sengketa Penetapan DCS

      Menurut dia, kalaupun ada nama-nama  caleg terpilih yang beredar di setiap Dapil  itu  kemungkinan  dilakukan oleh  Parpol  dengan   melihat hasil pleno yang telah dilakukan oleh KPU tingkat  Kabupaten maupun dari perhitungan C1 yang didapatkan Parpol dari para saksinya. 

  Sementara    itu dari dari data  yang beredar yang diperoleh  media ini merujuk pada hasil  Pleno KPU Merauke tingkat kabupaten, tercatat hanya 9 Parpol yang berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Merauke. Ke-9 Parpol itu adalah Nasdem 5 kursi, PKB 5 kursi, PKS 4 kursi, PDI-P 4 kursi, Golkar  4 kursi, Gerindra 3 kursi, Hanura 2 kursi, PPP 2 kursi dan Demokrat 1 kursi. (ulo/tri)      

Berita Terbaru

Artikel Lainnya