
MERAUKE- Jika sebelumnya seorang wanita di Kampung Sigabel Jaya di Distrik Muting ditemukan membusuk, maka kali ini seorang laki-laki bernama Hakim Sanjaya (52) ditemukan warga juga sudah membusuk di rumahnya di Kampung Melim Melikar Distrik Jagebob Merauke, Senin (4/1) sekitar pukul 14.00 WIT.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasubbag Humas AKP Ariffin, S.Sos membenarkan penemuan mayat tersebut yang menurutnya telah ditangani Kapolsek Jagebob Ipda Sukirno, S.Sos.
Kasus penemuan jenazah tersebut berawal saat saksi bernama Jek Janimo sekitar pukul 14.00 WIT hendak berkunjung ke rumah korban. Setibanya di rumah korban, saksi memanggil-manggail nama korban, namun tidak ada respon lalu mencium bau busuk yang menyengat dan saksi juga mendengar suara bising lalat , sehingga saksi mendekati sumber bau tersebut yang semula saksi menyangka itu bau busuk dari bangkai kucing.
“Tapi saat saksi mengintip di celah papan dapur rumah korban , saat itu saksi melihat ada mayat tergeletak di dalam dapur rumah korban. Selanjutnya saksi pulang ke rumahnya dan memberitahukan peristiwa tersebut kepada istrinya lalu bersama-sama menginformasikan peristiwa tersebut ke kepala kampung Meling Megikar,’’ kata Kasubag Humas.
Sekitar pukul 14.30 WIT, pelapor Sutejo (55) setelah menerima informasi selanjutnya ke tempat kejadian perkara bersama beberapa warga dan melihat mayat korban dalam posisi tergeletak yang dikerumuni lalat dan sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
“Dari kejadian tersebut, pelapor langsung menghubungi pihak Kepolisian Sektor Jagebob guna melaporkan peristiwa itu agar ada perkiraan penyebab kematian oleh keluarga korban,” katanya.
Menurut Kasubag Humas bahwa dari kondisi jenazah diperkirakan korban sudah meninggal sekitar 4 hari saat ditemukan tersebut, karena sudah dalam kondisi rusak, membengkak, melepuh dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat sehingga kondisi mayat tersebut sudah sulit untuk di kenali.
Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh pihak medis terhadap tubuh korban, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. Ditambahkan bahwa berdasarkan keterangan keluarga dan warga setempat, diduga kematian korban karena sakit kepala yang sering dialaminya. Karena korban sering mengeluh darah tinggi dan kolesterol.
Selama ini juga korban tinggal sendirian di rumahnya. Sedangkan 2 anak kandungnya tinggal di Merauke. “Terakhir kali korban terlihat oleh warga pada 31 Desember 2020. Sekitar pukul 21.10 WIT, jenazah korban telah dikuburkan di kuburan umum Kampung Melim Melikar.” pungkasnya. (ulo/tri)