Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Stok Gula Pasir Bulog Kosong, Harga Naik Drastis

Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin saat menunjukan gudang  untuk gula di depan Makodim 1707/Merauke, jalan Raya Mandala yang   sudah  posisi kosong, Rabu (3/7). ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Dalam beberapa hari belakangan  ini harga gula pasir di Merauke mulai  merangkak  naik.   Penyebab  naiknya    harga gula tersebut  disebabkan karena   stok  dari bulog sendiri  kosong yang  dimanfaatkan  oleh para pedagang  untuk mengambil keuntungan.   

  Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin, kepada wartawan mengungkapkan, bahwa    pihaknya  sudah mengajukan permintaan  pengiriman  gula pasir sebanyak 1.000  ton  sebelum  lebaran, namun sampai sekarang   permintaan tersebut belum sampai.  

  “Sudah  proses pengusulan dan itu telah sampai di kantor, sehingga sementara menunggu,’’ kata  Djabiruddin. Karena itu, lanjut  dia, masyarakat tidak perlu   khawatir karena   kita tetap akan mensuplai gula  tersebut,’’ kata  Kabulog saat menunjukkan Gudang  gula pasir di depan Makodim 1707/Merauke  yang sudah dalam posisi kosong tersebut.   

  Menurut Djabiruddin,   stok gula di gudang  ini kosong sekitar 1 minggu.   Sebab, setelah lebaran  pihaknya masih mempunyai  stok  gula sebanyak 41 ton    yang disalurkan  kepada RPK (Rumah Pangan Kita)  Bulog  agar harga tidak naik. Namun  setelah stok tersebut habis,  permintaan  ke pusat tersebut belum kunjung  datang. ‘’Kami sudah  tanyakan lagi   ke pusat soal permintaan   gula   tersebut untuk  mohon segera dikirimkan ke Merauke. Karena stok kami  sudah kosong,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Uskup Mandagi: Stop Gunakan Ayat-Ayat Suci untuk Berpolitik!

   Djabiruddin menjelaskan  bahwa bagi RPK yang telah membeli   gula dari Bulog harus tetap menjual  di Harga Eceran Tertinggi  (HET) yakni  sebesar Rp 12.500 perkilo. Sementara   para RPK  yang merupakan mitra Bulog   tersebut membeli dari Bulog  sebesar Rp 10.000 perkilonya.     “Jadi  pedagang sudah memiliki keuntungan 2.500 setiap  kilogramnya. Kalau ada RPK yang menjual di atas   HET  itu laporkan,’’ tandasnya.  

  Ditambahkan, bahwa jumlah   RPK di Merauke sebanyak 92 orang, namun diakui  tidak semua RPK tersebut aktif.  Sementara  itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar  Merauke  (Hipam), H. Alisyahbana menjelaskan bahwa dengan  posisi  stok gula bulog  tersebut kosong membuat  harga di pasar Wamanggu naik  drastis. “Sekarang  posisi  harga gula pasir sekarang di pasar sudah  Rp 16.500 perkilonya,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  Warga Binaan Lapas Tewas Dianiaya

  H. Alisyahbana menyesalkan kekosongan stok gula Bulog tersebut. Karena menurutnya,  kekososangan ini merupakan kejadian yang berulang kelangkaan gula pasir. ‘’Kita tahu bahwa tupoksi dari Bulog adalah menyediakan   kebutuhan pokok salah satunya  gula pasir. Dengan kekosongan stok memasuki hari raya Idul Adha  ini sudah dipastikan harga akan terus naik. Sekarang di pasar Wamanggu sekarang harga sudah bermain antara Rp 16.500-17.000 perkilo. Padahal, biasanya di tenda Hipam Rp 12.500 perkilo,’’ jelasnya.

   Dengan kekosongan   yang terjadi ini, Alisyahbana mengharapkan segera diatasi Bulog. ‘’Karena kita tahu  sesuai aturan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan bahwa untuk penyaluran  gula pasir di daerah itu adalah tugas bulog. Tidak    lagi diserahkan ke pemasok atau distributor lainnya,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin saat menunjukan gudang  untuk gula di depan Makodim 1707/Merauke, jalan Raya Mandala yang   sudah  posisi kosong, Rabu (3/7). ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-  Dalam beberapa hari belakangan  ini harga gula pasir di Merauke mulai  merangkak  naik.   Penyebab  naiknya    harga gula tersebut  disebabkan karena   stok  dari bulog sendiri  kosong yang  dimanfaatkan  oleh para pedagang  untuk mengambil keuntungan.   

  Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin, kepada wartawan mengungkapkan, bahwa    pihaknya  sudah mengajukan permintaan  pengiriman  gula pasir sebanyak 1.000  ton  sebelum  lebaran, namun sampai sekarang   permintaan tersebut belum sampai.  

  “Sudah  proses pengusulan dan itu telah sampai di kantor, sehingga sementara menunggu,’’ kata  Djabiruddin. Karena itu, lanjut  dia, masyarakat tidak perlu   khawatir karena   kita tetap akan mensuplai gula  tersebut,’’ kata  Kabulog saat menunjukkan Gudang  gula pasir di depan Makodim 1707/Merauke  yang sudah dalam posisi kosong tersebut.   

  Menurut Djabiruddin,   stok gula di gudang  ini kosong sekitar 1 minggu.   Sebab, setelah lebaran  pihaknya masih mempunyai  stok  gula sebanyak 41 ton    yang disalurkan  kepada RPK (Rumah Pangan Kita)  Bulog  agar harga tidak naik. Namun  setelah stok tersebut habis,  permintaan  ke pusat tersebut belum kunjung  datang. ‘’Kami sudah  tanyakan lagi   ke pusat soal permintaan   gula   tersebut untuk  mohon segera dikirimkan ke Merauke. Karena stok kami  sudah kosong,’’ terangnya.   

Baca Juga :  PT. BIA Serahkan Donasi 682 Rapid Test

   Djabiruddin menjelaskan  bahwa bagi RPK yang telah membeli   gula dari Bulog harus tetap menjual  di Harga Eceran Tertinggi  (HET) yakni  sebesar Rp 12.500 perkilo. Sementara   para RPK  yang merupakan mitra Bulog   tersebut membeli dari Bulog  sebesar Rp 10.000 perkilonya.     “Jadi  pedagang sudah memiliki keuntungan 2.500 setiap  kilogramnya. Kalau ada RPK yang menjual di atas   HET  itu laporkan,’’ tandasnya.  

  Ditambahkan, bahwa jumlah   RPK di Merauke sebanyak 92 orang, namun diakui  tidak semua RPK tersebut aktif.  Sementara  itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar  Merauke  (Hipam), H. Alisyahbana menjelaskan bahwa dengan  posisi  stok gula bulog  tersebut kosong membuat  harga di pasar Wamanggu naik  drastis. “Sekarang  posisi  harga gula pasir sekarang di pasar sudah  Rp 16.500 perkilonya,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  Banyak yang Pesimis

  H. Alisyahbana menyesalkan kekosongan stok gula Bulog tersebut. Karena menurutnya,  kekososangan ini merupakan kejadian yang berulang kelangkaan gula pasir. ‘’Kita tahu bahwa tupoksi dari Bulog adalah menyediakan   kebutuhan pokok salah satunya  gula pasir. Dengan kekosongan stok memasuki hari raya Idul Adha  ini sudah dipastikan harga akan terus naik. Sekarang di pasar Wamanggu sekarang harga sudah bermain antara Rp 16.500-17.000 perkilo. Padahal, biasanya di tenda Hipam Rp 12.500 perkilo,’’ jelasnya.

   Dengan kekosongan   yang terjadi ini, Alisyahbana mengharapkan segera diatasi Bulog. ‘’Karena kita tahu  sesuai aturan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan bahwa untuk penyaluran  gula pasir di daerah itu adalah tugas bulog. Tidak    lagi diserahkan ke pemasok atau distributor lainnya,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya