Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Adat Putuskan Bupati dan Wakil Bupati Wajib Anak Marind

Sementara itu,  Hasil Musyawarah adat dari 4 golongan mata angin suku Marind  yakni Mayo, Timo,  Sosom dan Esam   yang difasilitasi oleh Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Merauke  tidak hanya menghasilkan keputusan yang meminta  kepada Presiden   adanya kursi khusus adat, namun   salah satu  keputusan penting  yang dihasilkan dari  musyawarah  tersebut   terkait dengan pencalonan  bupati dan wakil bupati   Merauke  periode  2021-2026 mendatang.    

   Ya,  sesuai hasil keputusan  dari musyawarah  adat 4 golongan mata angin yang disampaikan  oleh Yohan Mahuze, bahwa   untuk calon bupati dan wakil bupati Merauke  periode 2021-2026 dan periode selanjutnya harus dan wajib orang Marind Animha. ‘’Jadi calon  bupati dan wakil bupati  Merauke periode 2021-2026   dan periode-periode berikutnya harus dan wajib orang Marind Animha,’’  tandasnya. 

Baca Juga :  Tanam Ganja, Seorang Warga Boven Ditangkap

   Selain    itu,  para  calon  tersebut  bupati dan  wakil bupati  Merauke  tersebut harus mendapatkan rekomendasi  dari Lembaga Masyarakat Adat  Kabupaten Merauke. Hal ini dipertegas   lagi salah satu anggota LMA Kabupaten Merauke Yohanes Mahuze,  dalam acara gelar tikar adat di  pelataran Kantor Bupati Merauke, kemarin. Menurut    Yohanes Mahuze, bupati dan   wakil bupati haruslah orang Marind dan setiap calon bupati dan  wakil bupati Merauke tersebut wajib  mendapatkan  rekomendasi dari LMA  Kabupaten. 

   Bupati Merauke Frederikus Gebze , SE, M.Si  mengapresiasi keputusan  adat dari 4 golongan adat  Marind  tersebut dimana bupati dan wakil bupati  harus orang asli Marind. ‘’Bupati dan wakil bupati   harus orang-orang asli di Tanah ini,’’  tandasnya. 

Baca Juga :  BPJS Tenaga Kerja Kembali Serahkan Santunan Kecelakaan

  Menurut bupati, bupati   dan wakil bupati Merauke harus asli Marind  tersebut merupakan hak kesulungan.   ‘’Ini hak kesulungan kita. Kita tidak marah. Karena  sudah cukup semua sudah diambil. Maka berikanlah hak itu kepada kita,’’ terangnya.  

   Untuk diketahui, proses    pemilihan  bupati dan wakil bupati  Merauke periode  2021-2026  akan  dimulai pada awal tahun 2020 mendatang.  Karena   untuk kepemimpinan bupati Merauke Frederikus Gebze, SE-M.Si-Sularso akan berakhir pada   17 Februari 2021 atau kurang lbeih 2 tahun lagi. Karena keduanya dilantik dan mnegambil sumpah janji pada 17 Februari 2016   lalu. (ulo/tri)  

Sementara itu,  Hasil Musyawarah adat dari 4 golongan mata angin suku Marind  yakni Mayo, Timo,  Sosom dan Esam   yang difasilitasi oleh Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Merauke  tidak hanya menghasilkan keputusan yang meminta  kepada Presiden   adanya kursi khusus adat, namun   salah satu  keputusan penting  yang dihasilkan dari  musyawarah  tersebut   terkait dengan pencalonan  bupati dan wakil bupati   Merauke  periode  2021-2026 mendatang.    

   Ya,  sesuai hasil keputusan  dari musyawarah  adat 4 golongan mata angin yang disampaikan  oleh Yohan Mahuze, bahwa   untuk calon bupati dan wakil bupati Merauke  periode 2021-2026 dan periode selanjutnya harus dan wajib orang Marind Animha. ‘’Jadi calon  bupati dan wakil bupati  Merauke periode 2021-2026   dan periode-periode berikutnya harus dan wajib orang Marind Animha,’’  tandasnya. 

Baca Juga :  BPJS Tenaga Kerja Kembali Serahkan Santunan Kecelakaan

   Selain    itu,  para  calon  tersebut  bupati dan  wakil bupati  Merauke  tersebut harus mendapatkan rekomendasi  dari Lembaga Masyarakat Adat  Kabupaten Merauke. Hal ini dipertegas   lagi salah satu anggota LMA Kabupaten Merauke Yohanes Mahuze,  dalam acara gelar tikar adat di  pelataran Kantor Bupati Merauke, kemarin. Menurut    Yohanes Mahuze, bupati dan   wakil bupati haruslah orang Marind dan setiap calon bupati dan  wakil bupati Merauke tersebut wajib  mendapatkan  rekomendasi dari LMA  Kabupaten. 

   Bupati Merauke Frederikus Gebze , SE, M.Si  mengapresiasi keputusan  adat dari 4 golongan adat  Marind  tersebut dimana bupati dan wakil bupati  harus orang asli Marind. ‘’Bupati dan wakil bupati   harus orang-orang asli di Tanah ini,’’  tandasnya. 

Baca Juga :  Bawaslu dan KPU Provinsi Sarankan Pleno Lanjutan di Mappi di Pindahkan 

  Menurut bupati, bupati   dan wakil bupati Merauke harus asli Marind  tersebut merupakan hak kesulungan.   ‘’Ini hak kesulungan kita. Kita tidak marah. Karena  sudah cukup semua sudah diambil. Maka berikanlah hak itu kepada kita,’’ terangnya.  

   Untuk diketahui, proses    pemilihan  bupati dan wakil bupati  Merauke periode  2021-2026  akan  dimulai pada awal tahun 2020 mendatang.  Karena   untuk kepemimpinan bupati Merauke Frederikus Gebze, SE-M.Si-Sularso akan berakhir pada   17 Februari 2021 atau kurang lbeih 2 tahun lagi. Karena keduanya dilantik dan mnegambil sumpah janji pada 17 Februari 2016   lalu. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya