
MERAUKE-Sebanyak 26 warga Merauke yang mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong dan Medan tidak bisa kembali ke Merauke gara-gara penerbangan penumpang maupun kapal laut yang ditutup.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Merauke Keliops Ndiken, S.STP mengungkapkan, bahwa sebenarnya ke-26 orang Merauke yang mengikuti pelatihan di 2 tempat tersebut sudah selesai, namun karena semua transportasi penumpang baik udara dan laut sudah ditutup sehingga mereka tidak bisa balik lagi ke Merauke.
“Sebanyak 26 orang yang mengikuti pelatihan tersebut, dimana 15 berada di BLK Sorong dan 11di BLK medan,’’ kata Keliopas Ndiken, ditemui media di ruang kerjanya baru-baru ini.
Menurut Keliopas Ndiken, karena terlockdown saat ini untuk masalah makan minum para peserta selama belum bisa pulang ke Merauke menjadi tanggung jawab masing-masing BLK. “Sedangkan kami hanya menyediakan uang saku mereka. Ini yang kami bicarakan tadi soal nasib mereka ini selama terlockdown di sana,’’ jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Merauke ini mengungkapkan bahwa di kedua BLK tersebut mereka mengikuti pelatihan menjahit, bangunan, komputer, otomotif dan listrik. “Pelatihan yang diikuti oleh para pencari kerja ini dibiayai oleh APBN. Dimana mereka berangkat mengikuti pelatihan tersebut sebelum ada pandemi virus Corona,” tandas Keliopas Ndiken. (ulo/tri)