Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Tinggal di PNG, Sekolah di Indonesia

KEEROM-Pastor Paroki Yuruf-Amgroto, Heribertus Lobya, OSA yang memiliki wilayah pelayanan hingga ke wilayah perbatasan RI-PNG mengungkapkan bahwa SD YPPK Amgroto-Yuruf memiliki kelas jauh yang berada di Kampung Akarenda, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom.

   Kampung Akarenda ini merupakan salah satu kampung yang berdekatan dengan daerah perbatasan RI-PNG, sehingga tak heran jika kelas jauh SD YPPK Amgroto-Yuruf yang berada di Kampung Akarenda ini memiliki siswa yang berasal dari salah satu kampung di sebelah PNG.

  Kelas jauh SD YPPK Amgroto-Yuruf di Kampung Akarenda ini memiliki dua orang guru pembantu yang sehari-hari mengajar anak-anak di Kampung Akarenda. Mereka diperbantukan sebagai guru di sana. Kelas jauh ini hanya membuka kelas satu hingga kelas tiga. Selanjutnya kelas empat hingga kelas enam, para siswa akan ke Kampung Yuruf untuk melanjutkan pendidikannya SD YPPK Amgroto-Yuruf.

  “Anak-anak yang sekolah di kelas jauh ini berasal dari Kampung Akarenda (Indonesia) dan ada juga anak-anak dari Kampung Ninivae (PNG) yang sekolah kelas satu hingga kelas tiga di kelas jauh SD Amgroto-Yuruf,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Sabtu (25/12).

Baca Juga :  Pemda Keerom Bersama 11 Parpol Tandatangani NPHD

  Menurut Pastor Heri, bulan Oktober 2021 yang lalu dirinya membawa dua orang ke sana untuk mengecek sekolah di sana. Ada sekitar 40-an siswa yang bersekolah di kelas jauh Kampung Akarenda. Menariknya, dari 40-an siswa ini ada sebagian siswa sekitar 20-an dari Kampung Ninivae (PNG) untuk bersekolah di Kampung Akarenda (Indonesia).

  40-an siswa di kelas jauh Akarenda ini diajarkan oleh dua orang guru pembantu, yaitu Ardi Laus Orambe dan Markus Balia. Guru Ardi sendiri berasal dari Kampung Akarenda, sedangkan Guru Markus berasal dari Kampung Ninivae. Mereka selalu setia berada di daerah Akarenda untuk mengajarkan anak-anak.

  “Mereka ini hanya guru pembantu dan bukan guru honor atau guru kontrak, tetapi Kepala Sekolah SD YPPK Amgroto-Yuruf yang menyuruh mereka membantu mengajar anak-anak di sana. Nanti mereka hanya diberikan uang saku oleh kepala sekolah,” tutur Pastor Heri yang kini sudah menjadi Pastor Paroki Yuruf-Amgroto selama 3 tahun.

Baca Juga :  Menata Manajemen Aset, Pemkab Keerom Jajaki Kerjasama dengan UGM

  Pastor Heri menambahkan, sekitaran 20-an anak-anak yang tinggal di Kampung Ninivae (PNG) ini sehari-hari berjalan kaki dari Kampung Ninivae ke Kampung Akarenda hanya untuk menempuh pendidikan. Perjalanan dari Kampung Ninivae (PNG) ke Kampung Akarenda (Indonesia) sekitar 15-20 menit.

   “Anak-anak dari Kampung Ninivae (PNG) ini tinggal di kampungnya, tetapi mereka berjalan sekitar 15 menit ke Kampung Akarenda (Indonesia) untuk menempuh pendidikan di kelas jauh. Nanti selesai sekolah, maka siang hari mereka akan kembali ke Kampungnya Ninivae di PNG,” ucapnya. (bet/tri)

KEEROM-Pastor Paroki Yuruf-Amgroto, Heribertus Lobya, OSA yang memiliki wilayah pelayanan hingga ke wilayah perbatasan RI-PNG mengungkapkan bahwa SD YPPK Amgroto-Yuruf memiliki kelas jauh yang berada di Kampung Akarenda, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom.

   Kampung Akarenda ini merupakan salah satu kampung yang berdekatan dengan daerah perbatasan RI-PNG, sehingga tak heran jika kelas jauh SD YPPK Amgroto-Yuruf yang berada di Kampung Akarenda ini memiliki siswa yang berasal dari salah satu kampung di sebelah PNG.

  Kelas jauh SD YPPK Amgroto-Yuruf di Kampung Akarenda ini memiliki dua orang guru pembantu yang sehari-hari mengajar anak-anak di Kampung Akarenda. Mereka diperbantukan sebagai guru di sana. Kelas jauh ini hanya membuka kelas satu hingga kelas tiga. Selanjutnya kelas empat hingga kelas enam, para siswa akan ke Kampung Yuruf untuk melanjutkan pendidikannya SD YPPK Amgroto-Yuruf.

  “Anak-anak yang sekolah di kelas jauh ini berasal dari Kampung Akarenda (Indonesia) dan ada juga anak-anak dari Kampung Ninivae (PNG) yang sekolah kelas satu hingga kelas tiga di kelas jauh SD Amgroto-Yuruf,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Sabtu (25/12).

Baca Juga :  Dua Paslon Janjikan Lapangan Kerjaan Baru

  Menurut Pastor Heri, bulan Oktober 2021 yang lalu dirinya membawa dua orang ke sana untuk mengecek sekolah di sana. Ada sekitar 40-an siswa yang bersekolah di kelas jauh Kampung Akarenda. Menariknya, dari 40-an siswa ini ada sebagian siswa sekitar 20-an dari Kampung Ninivae (PNG) untuk bersekolah di Kampung Akarenda (Indonesia).

  40-an siswa di kelas jauh Akarenda ini diajarkan oleh dua orang guru pembantu, yaitu Ardi Laus Orambe dan Markus Balia. Guru Ardi sendiri berasal dari Kampung Akarenda, sedangkan Guru Markus berasal dari Kampung Ninivae. Mereka selalu setia berada di daerah Akarenda untuk mengajarkan anak-anak.

  “Mereka ini hanya guru pembantu dan bukan guru honor atau guru kontrak, tetapi Kepala Sekolah SD YPPK Amgroto-Yuruf yang menyuruh mereka membantu mengajar anak-anak di sana. Nanti mereka hanya diberikan uang saku oleh kepala sekolah,” tutur Pastor Heri yang kini sudah menjadi Pastor Paroki Yuruf-Amgroto selama 3 tahun.

Baca Juga :  Kakorbinmas Baharkam Polri Kunjungi Lahan Laboratorium Perkebunan Jagung

  Pastor Heri menambahkan, sekitaran 20-an anak-anak yang tinggal di Kampung Ninivae (PNG) ini sehari-hari berjalan kaki dari Kampung Ninivae ke Kampung Akarenda hanya untuk menempuh pendidikan. Perjalanan dari Kampung Ninivae (PNG) ke Kampung Akarenda (Indonesia) sekitar 15-20 menit.

   “Anak-anak dari Kampung Ninivae (PNG) ini tinggal di kampungnya, tetapi mereka berjalan sekitar 15 menit ke Kampung Akarenda (Indonesia) untuk menempuh pendidikan di kelas jauh. Nanti selesai sekolah, maka siang hari mereka akan kembali ke Kampungnya Ninivae di PNG,” ucapnya. (bet/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya