KEEROM – Guna meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi di tengah Wabah Covid – 19 Pemerintah Kabupaten Keerom melalui Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan bersama masyarakat membuka lahan seluas 1000 hektar untuk tanaman jagung hibrida.
“Pemerintah dimasa kepemimpinan Bupati Markum, kami membuka 1000 Hektar lahan untuk ditanam jagung guna ketahanan penganan dan pemuliha pangan lokal,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sunar SP di Skamto, Jumat ( 26/6).
Bupati Keerom Muh Markum bersama Ketua DPRD dan sejumlah pimpinan OPD saat melakukan penanaman jagung di lahan 1000 hektar di Skamto, Kampung Arsopura, Kamis, (25/6). ( FOTO: Noel/Cepos)
Menurutnya, setiap hektar lahan yang dibuka masyarakat ini, Pemkab membantu dengan bibit ungul 20 Kg, herbisida untuk pra tanam 5 liter dan untuk masa perawatan, dan palet pupuk urea 50 Kg serta biaya tanam Rp 750 ribu. Ia berharap agar petani dapat menanam jagung karena umur jagung tidak lama dan bisa dipanen secepat mungkin atau sekitar 90 hari.
Ketua DPRD Kabupaten Keerom Bambang Mujiono, SE, mengatakan Arso 4 bisa menjadi pioner dengan penanaman jagung hibrida dalam mengatasi Covid – 19. “Kita bangkitkan dan lakukan terobosan untuk kirim ke luar Papua, tak hanya untuk pasar lokal, jadi produsen maupun pemerintah harus proaktif,” katanya.
Bupati Keerom Muh Markum SH MH MM mengatakan, penanaman jagung ini adalah progran yang direncanakan di 2019 lalu. “Selain jagung masih ada padi, namun curah hujan tidak memungkinkan dan umbi umbian bagi saudara-saudara kita dari pegunungan kita akam berikan bantuan,” katanya. (oel/tri)
KEEROM – Guna meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi di tengah Wabah Covid – 19 Pemerintah Kabupaten Keerom melalui Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan bersama masyarakat membuka lahan seluas 1000 hektar untuk tanaman jagung hibrida.
“Pemerintah dimasa kepemimpinan Bupati Markum, kami membuka 1000 Hektar lahan untuk ditanam jagung guna ketahanan penganan dan pemuliha pangan lokal,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sunar SP di Skamto, Jumat ( 26/6).
Bupati Keerom Muh Markum bersama Ketua DPRD dan sejumlah pimpinan OPD saat melakukan penanaman jagung di lahan 1000 hektar di Skamto, Kampung Arsopura, Kamis, (25/6). ( FOTO: Noel/Cepos)
Menurutnya, setiap hektar lahan yang dibuka masyarakat ini, Pemkab membantu dengan bibit ungul 20 Kg, herbisida untuk pra tanam 5 liter dan untuk masa perawatan, dan palet pupuk urea 50 Kg serta biaya tanam Rp 750 ribu. Ia berharap agar petani dapat menanam jagung karena umur jagung tidak lama dan bisa dipanen secepat mungkin atau sekitar 90 hari.
Ketua DPRD Kabupaten Keerom Bambang Mujiono, SE, mengatakan Arso 4 bisa menjadi pioner dengan penanaman jagung hibrida dalam mengatasi Covid – 19. “Kita bangkitkan dan lakukan terobosan untuk kirim ke luar Papua, tak hanya untuk pasar lokal, jadi produsen maupun pemerintah harus proaktif,” katanya.
Bupati Keerom Muh Markum SH MH MM mengatakan, penanaman jagung ini adalah progran yang direncanakan di 2019 lalu. “Selain jagung masih ada padi, namun curah hujan tidak memungkinkan dan umbi umbian bagi saudara-saudara kita dari pegunungan kita akam berikan bantuan,” katanya. (oel/tri)