Thursday, November 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Pemprov Nilai Angka Stunting di Keerom dan Waropen Masih Tinggi

KEEROM – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong mengatakan telah menerima data terkait angka stunting di Kabupaten Keerom dan Waropen. Menurutnya, angka stunting di Keerom dan Waropen terbilang masih tinggi, sehingga perlu adanya intervensi yang intens dari pemerintah untuk menekan angka stunting di dua kabupaten tersebut.

“Kabupaten Keerom dan Waropen ini menjadi atensi kita terkait penakanan stunting,” ungkap Pj Ramses Limbong kepada Cenderawasih Pos di Keerom pekan lalu. Kata Ramses Limbong, Pemprov Papua dan Pemkab Kabupaten Keerom serta Waropen harus lebih serius menekan angka stunting di dua kabupaten itu dengan berbagai program dan intervensi.

“Kita sebagai pemerintah mendorong mereka, kalau mereka tidak turun ke masyarakat ya stunting tetap tinggi. Pemerintah harus turun mengecek Puskesmas, Posyandu, BKKBN, semua harus turun ke masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Polres Keerom Gelar Minggu Kasih Bersama Jemaat

Kemudian Plh Bupati Keerom, Wahfir Kosasih membeberkan penanganan stunting di Kabupaten Keerom hingga saat ini telah mencapai 13,9% dari target nasional yaitu 14%. “Kami akan terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Keerom,” ungkap ungkap Wafir Kosasih.

Wahfir Kosasih juga membeberkan tentang cakupan PIN Polio di Kabupaten Keerom dimana hingga saat ini telah terealisasi 80 persen.

“Tentang cakupan PIN Polio per tanggal 28 Oktober 2024, berdasarkan data Pusdatin Kemenkes sasaran balita penerima imunisasi Polio di Kabupaten Keerom sebanyak 12.598 anak, yang mana telah terealisasi sebesar 80% untuk putaran pertama dan 79% untuk putaran kedua,” ujarnya.

Kata Kosasih, tak hanya soal stunting dan cakupan polio, tapi Pemerintah Kabupaten Keerom terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat Keerom hingga pelosok kampung. “Pelayanan kesehatan semuanya kita laksanakan. Bukan hanya satu saja, tapi seluruh program prioritas daerah maupun nasional semua berjalan di Keerom,” pungkasnya. (eri/ade).

Baca Juga :  Polisi Ajak Warga Binaan di Tapal Batas jaga Kamtibmas

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

KEEROM – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong mengatakan telah menerima data terkait angka stunting di Kabupaten Keerom dan Waropen. Menurutnya, angka stunting di Keerom dan Waropen terbilang masih tinggi, sehingga perlu adanya intervensi yang intens dari pemerintah untuk menekan angka stunting di dua kabupaten tersebut.

“Kabupaten Keerom dan Waropen ini menjadi atensi kita terkait penakanan stunting,” ungkap Pj Ramses Limbong kepada Cenderawasih Pos di Keerom pekan lalu. Kata Ramses Limbong, Pemprov Papua dan Pemkab Kabupaten Keerom serta Waropen harus lebih serius menekan angka stunting di dua kabupaten itu dengan berbagai program dan intervensi.

“Kita sebagai pemerintah mendorong mereka, kalau mereka tidak turun ke masyarakat ya stunting tetap tinggi. Pemerintah harus turun mengecek Puskesmas, Posyandu, BKKBN, semua harus turun ke masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Gusbager Ajak Masyarakat Tetap Jaga Kedamaian

Kemudian Plh Bupati Keerom, Wahfir Kosasih membeberkan penanganan stunting di Kabupaten Keerom hingga saat ini telah mencapai 13,9% dari target nasional yaitu 14%. “Kami akan terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Keerom,” ungkap ungkap Wafir Kosasih.

Wahfir Kosasih juga membeberkan tentang cakupan PIN Polio di Kabupaten Keerom dimana hingga saat ini telah terealisasi 80 persen.

“Tentang cakupan PIN Polio per tanggal 28 Oktober 2024, berdasarkan data Pusdatin Kemenkes sasaran balita penerima imunisasi Polio di Kabupaten Keerom sebanyak 12.598 anak, yang mana telah terealisasi sebesar 80% untuk putaran pertama dan 79% untuk putaran kedua,” ujarnya.

Kata Kosasih, tak hanya soal stunting dan cakupan polio, tapi Pemerintah Kabupaten Keerom terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat Keerom hingga pelosok kampung. “Pelayanan kesehatan semuanya kita laksanakan. Bukan hanya satu saja, tapi seluruh program prioritas daerah maupun nasional semua berjalan di Keerom,” pungkasnya. (eri/ade).

Baca Juga :  FRP Tolak Dialog Damai yang Digagas Komnas HAM dalam Pertemuan KTT G-20

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya