Lebih lanjut, Ipunk menegaskan bahwa pemberantasan illegal fishing tidak mudah, namun tetap akan dilakukan secara konsisten. “Ke depan, kita akan tingkatkan pengawasan dengan drone dan tambahan armada patroli laut. Dan siapapun dari masyarakat boleh menyampaikan laporan—kami pasti tindak,” ujarnya.
Dalam pesannya, Ipunk juga menekankan pentingnya pengelolaan laut secara bijak sebagai warisan untuk generasi mendatang. Laut bukan hanya sumber daya, tapi pemersatu bangsa. Jika tidak kita jaga sekarang, anak-anak kita yang akan menanggung akibatnya,” tutupnya. (il/wen)
Penangkapan kapal ini disaksikan oleh seluruh jajaran PSDKP Kementrian Kelautan dan Perikanan, Plh Sekda saat itu Ottow P Wanggai, dan ratusan warga masyarakat Kampung Samau, yang turut antusias dan memberikan apresiasi yang mendalam terkait penangkapan tersebut.
Salah satu warga mengungkapan rasa apresiasinya kepada PSDKP yang telah memberikan kontribusi nyata dalam menjaga laut dan hasil kekayaannya. Nimbrus Korwa mengatakan upaya ini menjadi salah satu penangkapan terhebat dan terbesar menjadi sebuah titik balik yang harus menjadi perhatian pemerintah maupun menjadi perhatian seluruh masyarakat. Karena praktek ilegal fishing ini sejatinya sudah merugikan mata pencharian warga lokal, terutama nelayan-nelyaan tradisional.
“Kami apresiasi upaya PSDKP yang telah menangkap kapal asing ini, apalagi alat tangkap yang mereka gunakan, sangat merugikan kami nelayan lokal, jangan sampai aksi ini terulang, dan kami sebagai nelayan lokal juga akan kami sampaikan kepada seluruh warga untuk sama-sama mengawasi aksi-aksi ilegal fishing di perairan Pulau Biak,” pungkasnya. (Il).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos