Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Di Biak Ada Kakek yang Lahir Saat 17 Agustus 1945

BIAK– Suatu kejadian yang menarik dan terbilang langka terkait hari kelahiran. Jika selama ini ada yang lahir saat 17 Agustus rasanya sudah banyak. Namun di Biak ternyata ada pria yang lahir saat moment 17 Agustus 1945 yang bersamaan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, yakni 17 Agustus 1945.

Pria tersebut bernama Maurits Rumaropen yang  tak lama lagi memasuki usia ke 79 tahun. Kakek ini ini justru pertama kali ditemukan oleh Dandim 1708/BN Letkol.Inf Marsen Sinaga saat berdiskusi bersama anak menantu dari pria tersebut. Dandim Marsen berupaya mengatur waktu pertemuan dengan Maurits Rumaropen secara langsung, di Kampung Ambroben, Senin (5/8).

Maurits bersama keluarga mengkonfirmasi bersama Pj Kepala Kampung Ambroben bahwa kelahiran dari Maurits Rumaropen benar adanya bertepatan saat hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dibuktikan dengan dokumen-dokumen kependudukan yang disahkan oleh negara. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Staf Ahli I Setda Biak Numfor Fransisco Olla, dan PJ Kepala Kampung Anjerau Ambroben.

Baca Juga :  Indeks Pelanggaran dan Kecelakaan di Wilayah Polda Papua Menurun

Suatu kebetulan yang tidak disangka kata Dandim 1708/BN yang juga memiliki inisial kode penomoran angka yang sesuai dengan hari kemerdekaan RI. Diakui Dandim, diirinya biasa menemukan warga Negera Republik Indonesia yang tanggal dan bulan lahirnya adalah 17 Agustus, namun tidak dan belum pernah menemui sosok yang lahir tepat di tahun 1945.

“Bapak ini dulu lahir  saat proklamasi kemerdekaan. Bukan suatu kebetulan dan ini  pertanda baik. Semoga bapak bisa panjang umur dan kedepan bisa ikut upacara dan difasilitasi negara upacara ke istana, minimal di kabupaten bapak bisa diundang sekaligus merayakan HUT RI,” ungkap Dandim 1708/ Marsen Sinaga.

Sementara menantu dari Maurits Rumaropen, Deddy Ronsumbre mengaku dirinya berterimakasih kepada Dandim 1708/BN karena menjadi satu-satunya pejabat yang datang mengunjungi dan memberikan motivasi kepada seluruh keluarga Maurits Rumaropen, selama ini. Ia menyebut kondisi ayahnya saat ini cukup fit. Meski diakui, pria yang lama bekerja sebagai pegawai Maskapai Merpati Airlines itu memiliki gangguan pendengaran. Namun dari sisi lain, kekuatan fisik, masih cukup baik.

Baca Juga :  Tatib dan Kode Etik DPRD Disahkan

Bahkan Maurits Rumaropen dikabarkan masih terus menjaga aset-aset peninggalan Merpati, meski tanpa digaji, diusia yang sudah terbilang senja. “Harapan kami tentu saja sebagai warga yang cinta tanah air, bapak kami bisa dibawa ke istana negara untuk mengikuti seremonial upacara HUT RI jika berkenan. Ini untuk kebanggan keluarga besar masyarakat Biak, dan juga orang Papua,” imbuhnya Deddy. Maurits Rumaropen saat ini memiliki 7 orang anak, 32 orang cucu dan 16 orang cicit. (il/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK– Suatu kejadian yang menarik dan terbilang langka terkait hari kelahiran. Jika selama ini ada yang lahir saat 17 Agustus rasanya sudah banyak. Namun di Biak ternyata ada pria yang lahir saat moment 17 Agustus 1945 yang bersamaan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, yakni 17 Agustus 1945.

Pria tersebut bernama Maurits Rumaropen yang  tak lama lagi memasuki usia ke 79 tahun. Kakek ini ini justru pertama kali ditemukan oleh Dandim 1708/BN Letkol.Inf Marsen Sinaga saat berdiskusi bersama anak menantu dari pria tersebut. Dandim Marsen berupaya mengatur waktu pertemuan dengan Maurits Rumaropen secara langsung, di Kampung Ambroben, Senin (5/8).

Maurits bersama keluarga mengkonfirmasi bersama Pj Kepala Kampung Ambroben bahwa kelahiran dari Maurits Rumaropen benar adanya bertepatan saat hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dibuktikan dengan dokumen-dokumen kependudukan yang disahkan oleh negara. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Staf Ahli I Setda Biak Numfor Fransisco Olla, dan PJ Kepala Kampung Anjerau Ambroben.

Baca Juga :  Tidak Dapat Info Gerak Jalan, Pelindo Tidak Antisipasi Kemacetan

Suatu kebetulan yang tidak disangka kata Dandim 1708/BN yang juga memiliki inisial kode penomoran angka yang sesuai dengan hari kemerdekaan RI. Diakui Dandim, diirinya biasa menemukan warga Negera Republik Indonesia yang tanggal dan bulan lahirnya adalah 17 Agustus, namun tidak dan belum pernah menemui sosok yang lahir tepat di tahun 1945.

“Bapak ini dulu lahir  saat proklamasi kemerdekaan. Bukan suatu kebetulan dan ini  pertanda baik. Semoga bapak bisa panjang umur dan kedepan bisa ikut upacara dan difasilitasi negara upacara ke istana, minimal di kabupaten bapak bisa diundang sekaligus merayakan HUT RI,” ungkap Dandim 1708/ Marsen Sinaga.

Sementara menantu dari Maurits Rumaropen, Deddy Ronsumbre mengaku dirinya berterimakasih kepada Dandim 1708/BN karena menjadi satu-satunya pejabat yang datang mengunjungi dan memberikan motivasi kepada seluruh keluarga Maurits Rumaropen, selama ini. Ia menyebut kondisi ayahnya saat ini cukup fit. Meski diakui, pria yang lama bekerja sebagai pegawai Maskapai Merpati Airlines itu memiliki gangguan pendengaran. Namun dari sisi lain, kekuatan fisik, masih cukup baik.

Baca Juga :  Polres Gelar Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Bahkan Maurits Rumaropen dikabarkan masih terus menjaga aset-aset peninggalan Merpati, meski tanpa digaji, diusia yang sudah terbilang senja. “Harapan kami tentu saja sebagai warga yang cinta tanah air, bapak kami bisa dibawa ke istana negara untuk mengikuti seremonial upacara HUT RI jika berkenan. Ini untuk kebanggan keluarga besar masyarakat Biak, dan juga orang Papua,” imbuhnya Deddy. Maurits Rumaropen saat ini memiliki 7 orang anak, 32 orang cucu dan 16 orang cicit. (il/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya