Monday, July 8, 2024
25.7 C
Jayapura

Ada Dugaan Limbah Bahan Bakar Ganggu Kenyamanan di Pantai Wisata Kampung Samau

BIAK-Pantai Samau yang terletak di Kampung Samau, Kabupaten Biak Numfor, usai gelaran Sail Teluk Cenderawasih telah dinobatkan sebagai Daerah Wisata, oleh Presiden Joko WIdodo, dan disaksikan oleh Kementrian Maritim dan Investasi, dan sejumlah pejabat daerah Forkumpimda di Biak Numfor.

  Lokasi pantai yang terletak di Kelurahan Sorido ini juga tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan penting daerah. Sebut saja yang saat ini adalah Festival Biak Munara Wampasi 2024. Hampir seluruh moment dan aktivitas UMKM lokal, terpusat di Pantai ini. Sebelumnya juga digelar Festival Milenial Explosian, dan juga peluncuran tahapan Pilkada, dan sejumlah kegiatan lainnya, yang cukup massive.

  Komunitas-komunitas pecinta lingkungan dan juga komunitas pecinta panorama bawah laut atau scuba diving di Biak juga seringkali beraktivitas disini di Pantai Samau. Memungut sampah-sampah yang terbawa arus, bahkan menyelam dan terus memantau ekosistem bawah laut di pantai itu. Pada Hari Laut Internasional beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Kemajuan Suatu Bangsa Ditentukan oleh Kualitas Pendidikan

Namun ada indikasi yang harus dilirik pihak-pihak terkait. Meski sudah menjadi Pantai Wisata, namun aktivitas di sekitar pantai Samau, masih ada sejumlah Kapal Pencari Ikan, Kapal Muat Ikan, atau kapal pendukung operasi penangkapan ikan yang berlabuh disana. Tidak jauh dari bibir pantai. Menambatkan kapal mereka.

 Ada indikasi, kapal-kapal ini justru membuat lokasi pantai kurnag estetik lagi. Terlebih suara mesin yang ditimbulkan dari aktivitas memanaskan mesin, kadang mengganggu kenyamanan pengunjung, maupun penyelam.

Bahkan pernah salah satu grup penyelam saat ingin melakukan aktivitas scuba diving, melihat adanya limbah bahan bakar yang mencemari laut. Diduga itu keluar dari kapal-kapal ikan yang berlabuh didepan pantai Samau.

 “Kadang kami temui air laut itu berminyak, kalau seandainya berlabuh jauh dari kawasan pantai wisata ini, agak ke Barat, mungkin itu tidak mengganggu, ini tepat di lokasi wisata, dan masyarakat datang kesini banyak lihat,” ungkap salah satu penggiat olahraga scuba diving di Biak.

Baca Juga :  Masih Duduki Kantor KONI Papua, KKB Ancam Tanam Pohon Pisang di Stadion Mandala

  DIa berharap, aktivitas penambatan Kapal-kapal jenis ini, tidak lagi di depan lokasi wisata Pantai Samau. Dinas atau instansi terkait, semestinya kata dia harus mulai mengintervensi hal ini, demi menjaga estetika, dan juga esensi dari fungsi Pantai Wisata Kampung Samau.

  Sekedar informasi di Pantai ini juga terdapat Pelabuhan Samau, atau pelabuhan BMJ yang menjadi tambatan juga untuk Kapal penumpang jenis Kapal Cepat, yang melayani penumpang dari arah Biak-Waropen-Serui Pulang Pergi. ( il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK-Pantai Samau yang terletak di Kampung Samau, Kabupaten Biak Numfor, usai gelaran Sail Teluk Cenderawasih telah dinobatkan sebagai Daerah Wisata, oleh Presiden Joko WIdodo, dan disaksikan oleh Kementrian Maritim dan Investasi, dan sejumlah pejabat daerah Forkumpimda di Biak Numfor.

  Lokasi pantai yang terletak di Kelurahan Sorido ini juga tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan penting daerah. Sebut saja yang saat ini adalah Festival Biak Munara Wampasi 2024. Hampir seluruh moment dan aktivitas UMKM lokal, terpusat di Pantai ini. Sebelumnya juga digelar Festival Milenial Explosian, dan juga peluncuran tahapan Pilkada, dan sejumlah kegiatan lainnya, yang cukup massive.

  Komunitas-komunitas pecinta lingkungan dan juga komunitas pecinta panorama bawah laut atau scuba diving di Biak juga seringkali beraktivitas disini di Pantai Samau. Memungut sampah-sampah yang terbawa arus, bahkan menyelam dan terus memantau ekosistem bawah laut di pantai itu. Pada Hari Laut Internasional beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Tokoh Perempuan Minta Patroli Teluk Diintensifkan

Namun ada indikasi yang harus dilirik pihak-pihak terkait. Meski sudah menjadi Pantai Wisata, namun aktivitas di sekitar pantai Samau, masih ada sejumlah Kapal Pencari Ikan, Kapal Muat Ikan, atau kapal pendukung operasi penangkapan ikan yang berlabuh disana. Tidak jauh dari bibir pantai. Menambatkan kapal mereka.

 Ada indikasi, kapal-kapal ini justru membuat lokasi pantai kurnag estetik lagi. Terlebih suara mesin yang ditimbulkan dari aktivitas memanaskan mesin, kadang mengganggu kenyamanan pengunjung, maupun penyelam.

Bahkan pernah salah satu grup penyelam saat ingin melakukan aktivitas scuba diving, melihat adanya limbah bahan bakar yang mencemari laut. Diduga itu keluar dari kapal-kapal ikan yang berlabuh didepan pantai Samau.

 “Kadang kami temui air laut itu berminyak, kalau seandainya berlabuh jauh dari kawasan pantai wisata ini, agak ke Barat, mungkin itu tidak mengganggu, ini tepat di lokasi wisata, dan masyarakat datang kesini banyak lihat,” ungkap salah satu penggiat olahraga scuba diving di Biak.

Baca Juga :  Satgas Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Keliling bagi Warga Kampung Suru-Suru

  DIa berharap, aktivitas penambatan Kapal-kapal jenis ini, tidak lagi di depan lokasi wisata Pantai Samau. Dinas atau instansi terkait, semestinya kata dia harus mulai mengintervensi hal ini, demi menjaga estetika, dan juga esensi dari fungsi Pantai Wisata Kampung Samau.

  Sekedar informasi di Pantai ini juga terdapat Pelabuhan Samau, atau pelabuhan BMJ yang menjadi tambatan juga untuk Kapal penumpang jenis Kapal Cepat, yang melayani penumpang dari arah Biak-Waropen-Serui Pulang Pergi. ( il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya